Rusia Serang Ukraina, Harga Emas Melambung ke Level Tertinggi

Harga emas menunjukkan kenaikkan tertinggi dalam setahun tak lama setelah pengumuman aksi militer Rusia di Ukraina.

oleh Natasha Khairunisa Amani diperbarui 24 Feb 2022, 18:15 WIB
Diterbitkan 24 Feb 2022, 18:15 WIB
Ilustrasi Harga Emas Naik 1
Ilustrasi Harga Emas Naik (Liputan6.com/Andri Wiranuari)

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Vladimir Putin pada Kamis (24/2/2022) telah mengumumkan aksi militer Rusia ke Ukraina. Menyusul pengumuman tersebut, harga emas spot Spot gold melonjak hingga 2 persen lebih tinggi, seperti dikutip dari laman CNBC International, Kamis (24/2/2022).

Emas diperdagangkan pada USD 1.942,10 per ons, naik 1,88 persen dibanding hari sebelumnya dan tertinggi sejak akhir 2020.

Adapun kenaikan pada emas berjangka AS sebesar 85 persen atau seharga USD 1.945,80 per ons.

Selain itu, harga minyak dan komoditas lain juga naik tajam.

Harga minyak mentah Brent yang menjadi patokan internasional telah melampaui USD 100 untuk pertama kalinya sejak 2014.

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

AS Ancam Tambah Sanksi Ekonomi Terhadap Rusia

Bendera Amerika Serikat (AS) berkibar tertiup angin di Kedutaan Besar AS di Moskow, Rusia, pada 16 April 2021. (Xinhua/Evgeny Sinitsyn)
Bendera Amerika Serikat (AS) berkibar tertiup angin di Kedutaan Besar AS di Moskow, Rusia, pada 16 April 2021. (Xinhua/Evgeny Sinitsyn)

Aksi militer Rusia ke Ukraina menuai kecaman keras dari Presiden Amerika Serikat Joe Biden. 

Biden juga dikabarkan mengadakan panggilan telepon dengan Presiden Ukraina Volodimyr Zelenskyy, terkait ketegangan dengan Rusia.

"Dunia akan meminta pertanggungjawaban Rusia" kata Biden.

Dalam responnya terhadap aksi militer Rusia, AS mengungkapkan sedang bersiap mengeluarkan sanksi tambahan terhadap negara itu, menurut laporan The Wall Street Journal.

Sanksi tersebut, yang mungkin termasuk pada bank dan utang Rusia lainnya, yang jauh lebih besar dan melarang investasi dalam proyek-proyek gas Rusia, ditujukan untuk mengejutkan sistem keuangan Kremlin dan melumpuhkan ekonominya, kata pejabat AS kepada Journal.

Para pejabat AS menyebut mereka yakin bahwa dampak ekonomi akan menekan Rusia untuk mengakhiri aksi militer di Ukraina.

Sebelumnya, AS telah menjatuhkan sanksi pertama pada dua bank Rusia, yaitu VEB dan bank militer Rusia, Promsvyazbank. 

Selain itu, sanksi ekonomi oleh AS juga akan berlaku bagi elit Rusia dan anggota keluarga mereka.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya