Liputan6.com, Jakarta - Wakil Presiden Ma'ruf Amin membela rumah tanggal yang dianggap menimbun minyak goreng. Menurut dia, hal yang dilakukan oleh rumah tangga tersebut bukan spekulan, melainkan upaya menyetok minyak goreng untuk konsumsi sendiri dan bukan dijual.
"Saya kira yang membeli buat persiapan di rumahnya bukan menimbun, itu beda (dengan spekulan), ada kriterianya," kata Maruf Amin saat meninjau Stok Beras di Pasar Induk Beras Cipinang, Jakarta Timur, Jumat (11/3/2022).
Ma'ruf Amin melanjutkan, langkah yang dilakukan oleh rumah tangga tersebut tidak terlalu banyak. Sementara spekulan menyimpan minyak goreng dalam jumlah puluhan hingga ribuan ton.
Advertisement
"Kemampuan simpannya juga berapa sih, tidak masuk kategori penimbunan atau spekulan. Kalau spekulan itu berton-ton," kata dia.
Sehingga Maruf meminta, tidak menyalahkan rumah tangga yang menyimpan minyak goreng dalam jumlah yang terbatas untuk konsumsi. "Jadi tidak usah khawatir, (rumah tangga) tidak mungkin untuk yang lain (ganggu pasokan minyak goreng). Mereka simpan cuma buat konsumsi," ungkapnya.
Baca Juga
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Panic Buying
Sementara itu, Kepala Badan Pangan Nasional Arief Prasetyo Adi mengimbau masyarakat untuk tidak memborong minyak goreng secara berlebihan.
"Saya imbau masyarakat agar tidak panic buying. Kalau biasa stok 2 liter, jangan beli 2 karton," katanya di lokasi yang sama. Sebab hal itu hanya akan membuat minyak goreng habis di pasaran. Sedangkan kapasitas produksi minyak goreng tetap sama setiap harinya.
"Kapasitas produksinya tidak banyak, kalau membeli dalam jumlah banyak bikin stok habis di pasar," kata dia.
Dia menyebut, meski terjadi kelangkaan minyak goreng di pasaran, di setiap rumah pasti masih ada. "Di rumah tangga kita minyak ada, jadi ini cepet-cepetan belinya," kata dia.
Reporter: Anisyah Al Faqir
Sumber: Merdeka.com
Advertisement