Digitalisasi Jadi Modal Penting UMKM Muluskan Ekspansi Bisnis

Pada 2021, terdapat sekitar 64 juta pelaku UMKM di Indonesia namun hanya sekitar 15 juta yang telah memasuki ranah digital.

oleh Septian Deny diperbarui 23 Mar 2022, 17:48 WIB
Diterbitkan 23 Mar 2022, 14:00 WIB
UMKM Kuliner Bali Bertahan di Masa PPKM Darurat
UMKM Kuliner Bali Bertahan di Masa PPKM Darurat

Liputan6.com, Jakarta Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) menjadi salah satu tumpuan ekonomi Indonesia. Saat ini, Indonesia memiliki banyak UMKM yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia.

CEO ESB Restaurant Technology Gunawan Woen mengatakan dari catatan pada 2021, terdapat sekitar 64 juta pelaku UMKM di Indonesia namun hanya sekitar 15 juta yang telah memasuki ranah digital.

"Kami berkomitmen untuk terus mendukung Digitalisasi Nusantara ini dan menawarkan solusi bagi para pelaku UMKM khususnya yang bergerak di sektor F&B melalui produk-produk kami. Berdasarkan data pertumbuhan bisnis para mitra kami, dapat terlihat bahwa teknologi yang ESB hadirkan telah sedikit banyak berkontribusi pada realisasi investasi sektor F&B di Indonesia. Kami yakin hadirnya teknologi dari ESB akan turut mendongkrak ekonomi para pelaku UMKM sektor kuliner," kata dia dalam keterangan tertulis di Jakarta, Rabu (23/3/2022).

ESB sendiri, diakui oleh Gunawan, juga tengah menjalankan program menuju Visi Indonesia 2030, yaitu untuk membangun pertumbuhan dan perkembangan bisnis UMKM di sektor kuliner dan membuka lapangan pekerjaan.

Selain itu, hadirnya DNES 2022 di Surakarta, menurut Gunawan, menjadi pilihan tepat bagi ESB untuk berpartisipasi lantaran Surakarta memiliki pertumbuhan UMKM yang sangat pesat. Lebih dari 70 persen UMKM di Surakarta, merupakan UMKM di sektor kuliner. 

“Seperti yang kita ketahui, Bapak Gibran Rakabuming Raka selaku Walikota Surakarta memiliki visi dan gagasan dalam pengembangan UMKM melalui pembinaan yang integratif dan digitalisasi serta pengembangan produk dan upscaling usaha. Program kami sejalan dengan pandangan tersebut dan hal ini juga menjadi semangat pacu bagi ESB untuk memperkenalkan ekosistem teknologi yang kami miliki ke pasar UMKM di Surakarta,” ungkap Gunawan.

VP of Business Development ESB, Bobby Hadiwijaya menyampaikan, hingga kuartal I 2022, lebih dari 4,000 merchant telah menggunakan teknologi ESB.

Melalui testimoni dari mitra merchant kami, baik besar maupun UMKM, teknologi ESB membantu menaikkan penjualan mereka lebih dari 45 persen dan juga meningkatkan jumlah pemesanan di atas 15 persen Karena pengeluaran jadi terkontrol, pemasukan jadi lebih besar.

Sampai saat ini ESB mencatat total transaksi lebih dari Rp 5 Triliun. Merchant-merchant ini tidak hanya berasal dari Jabodetabek, namun juga dari sejumlah kota besar lainnya seperti Surabaya, Semarang, Yogyakarta, dan Bali.

"Teknologi kami terbukti bisa digunakan tidak hanya oleh merchant-merchant besar, namun juga oleh pelaku UMKM sektor kuliner di seluruh Indonesia," kata dia.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Ekspansi Bisnis

ESB Restaurant Technology
Kuliner (Dok. ESB)

Melihat pertumbuhan bisnis dari para mitra yang telah tergabung, ESB akhirnya benar-benar serius menjalankan rencana ekspansi bisnis dengan menyasar sektor UMKM.

Hal ini sejalan dengan rencana jangka panjang dimana ESB ingin dapat membantu lebih banyak lagi pengusaha kuliner dari berbagai kalangan, tidak hanya di Indonesia namun juga hingga ke pasar Asia Tenggara dan Asia secara luas. 

“Kami menargetkan lebih dari 20,000 merchant dapat bergabung dengan ekosistem ESB tahun ini. Dengan misi saat ini, kami optimis dapat meningkatkan pertumbuhan bisnis dua kali lebih besar dibandingkan tahun lalu. Hal ini tentunya untuk memberikan solusi teknologi bagi generasi mendatang yang berorientasi pada kebutuhan sektor kuliner di Indonesia,” ujar Gunawan. 

Sejalan dengan perencanaan realisasi SDGs di Indonesia menuju Visi Indonesia 2030, ESB semakin termotivasi untuk meningkatkan penggunaan teknologi yang tepat dan mendorong implementasi industri 4.0.

“Sebagai perusahaan asli Indonesia, kami perlu turut berpartisipasi dalam pembangunan ekonomi di Indonesia untuk menjaga peningkatan kesejahteraan masyarakat secara berkesinambungan melalui digitalisasi pelaku UMKM sektor kuliner. Kehadiran ekosistem teknologi dan ekosistem solusi seperti edukasi, dan mentoring yang kami bawa pada sektor kuliner ini diharapkan mampu mendorong pemerataan literasi teknologi dan digitalisasi UMKM. Kami juga mengajak para pelaku kuliner di Indonesia untuk tumbuh dan berkembang bersama ekosistem ESB,” tutup Head of Business Development ESB Yang Hira Idris.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya