PLTS 100 kWp Krakatau Steel Resmi Beroperasi

Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Atap Gedung Teknologi PT Krakatau Steel (Persero) Tbk., berkapasitas 100 kWp On-Grid resmi beroperasi.

oleh Tira Santia diperbarui 13 Apr 2022, 11:50 WIB
Diterbitkan 13 Apr 2022, 11:50 WIB
Krakatau Steel
(Foto: Krakatau Steel)

Liputan6.com, Jakarta Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Atap Gedung Teknologi PT Krakatau Steel (Persero) Tbk., berkapasitas 100 kWp On-Grid resmi beroperasi. Hal ini ditandai dengan diresmikannya PLTS tersebut oleh Direktur Utama PT Krakatau Steel (Persero) Tbk., Silmy Karim.

Peresmian dilaksanakan di halaman Gedung Teknologi PTKS yang ditandai dengan penekanan tombol sirine yang menandai beroperasinya PLTS secara On-Grid ke jaringan milik PT Krakatau Daya Listrik.Proyek pembangunan PLTS Atap ini merupakan proyek kedua yang dijalankan oleh PT Krakatau Daya Listrik (PTKDL) setelah sebelumnya membangun PLTS Atap 102 kWp di PTKDL pada tahun 2020.

Proyek ini dimulai sejak November 2021 dan diselesaikan satu bulan lebih cepat dari target yang direncanakan. Pembangunan PLTS Atap dijalankan dengan menggunakan sumber daya dan teknologi yang dimiliki oleh PTKDL.

Dalam sambutannya Direktur Utama PT KDL, Priyo Budianto mengatakan bahwa proyek ini merupakan titik awal PT KDL menjalankan fungsi sebagai developer dan EPC untuk pembangunan PLTS kedepannya. Gedung Teknologi PTKS melalui PTKDL telah mengimplementasikan Green Energy yaitu pemanfaatan PLTS Atap 100 kWP dan konversi lampu konvensional ke lampu LED. 

Proyek PLTS Atap 100 kWp Gedung Teknologi PTKS yang telah dibangun memiliki proyeksi energi tahunan sebesar 152.600 kWh serta penghematan emisi CO2 tahunan sebesar 95,92 Ton.

Sedangkan proyek konversi lampu konvensional ke lampu LED memiliki proyeksi rata-rata penghematan per tahun sebesar 24,66 persen dan rata-rata penghematan emisi CO2 sebesar 46,08 ton/tahun. Sehingga proyeksi total rata-rata penghematan energi dan emisi CO2 tahunan Gedung Teknologi PTKS adalah sebesar 225,908 kWh dan 141,99 ton.

Green Energy yang diterapkan di Gedung Teknologi PTKS merupakan salah satu penjalananamanah pemerintah dalam konversi pemanfaatan energi fosil menjadi energi baru terbarukan.Untuk melengkapi hal tersebut, kedepannya akan diimplementasikan Energy ManagementSystem untuk pengendalian penggunaan energi yang lebih efisien.”, tambah Priyo. 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Bisnis EBT PTKDL

Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Atap Gedung Teknologi PT Krakatau Steel (Persero) Tbk., berkapasitas 100 kWp On-Grid resmi beroperasi
Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Atap Gedung Teknologi PT Krakatau Steel (Persero) Tbk., berkapasitas 100 kWp On-Grid resmi beroperasi

Bisnis EBT PTKDL ke depan akan berkembang menjadi EPC & Developer. Total proyeksi proyek yang akan dijalankan hingga 2026 senilai 22,4 MWp yang terbagi ke dalam berbagai bentuk PLTS Rooftop maupun Floating PV.

Pada tahun 2022-2025, proyek PLTS PTKDL akan dilaksanakan di lingkungan Kawasan Industri Krakatau dengan total kapasitas 3,3 MWp. Selain itu, terdapat potensi proyek di luar Kawasan Industri Krakatau dengan total kapasitas 4,9 MWp.  

Direktur Utama PT Krakatau Steel, Tbk, Silmy Karim, mengapresiasi keberhasilan pembangunan PLTS Atap Gedung Teknologi PTKS oleh PTKDL. Silmy mendorong PTKDL untuk dapat terus mengembangkan bisnis perusahaan khususnya dibidang energi baru terbarukan.

“EBT di masa depan tidak dapat terelakkan, ada perihal carbon credit juga yang perlu diperhatikan. KDL harus bisa mengambil kesempatan tersebut dan menjadi pionir dengan model bisnis, solusi, dan pelayanan yang lebih baik dari eksisting”, tambah Silmy.

PLTS Kilang Dumai Beroperasi, Penurunan EMisi Capai 2.052 per Tahun

Pertamina NRE telah menyelesaikan penyediaan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) sebesar 2 MW di area Kilang Dumai. (Dok Pertamina)
Pertamina NRE telah menyelesaikan penyediaan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) sebesar 2 MW di area Kilang Dumai. (Dok Pertamina)

Pertamina NRE telah menyelesaikan penyediaan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) sebesar 2 MW di area Kilang Dumai. PLTS Kilang Dumai menambah daftar kilang Pertamina yang melakukan konversi ke penggunaan energi listrik ramah lingkungan.

Corporate Secretary Pertamina NRE Dicky Septriadi menjelaskan, PLTS di Kilang Dumai ini menambah energi ramah lingkungan yang dipakai oleh Pertamina. Tahun lalu, PLTS dengan kapasitas terpasang 1,34 MW telah beroperasi di area Kilang Cilacap.

Pertamina NRE berkomitmen penuh untuk mewujudkan transisi energi Pertamina. PLTS di Kilang Cilacap sebesar 1,34 MW dan Kilang Dumai sebesar 2 MW serta PLTS di 143 SPBU sebesar lebih dari 1 MW adalah bagian dari langkah awal melakukan transisi energi di internal Pertamina.

"Potensi PLTS di internal Pertamina cukup besar, mencapai sekitar 500 MW. Dengan dukungan dan kerja sama yang solid di Pertamina Group, kami optimis dapat mewujudkannya,” ujar Dicky dalam keterangan tertulis, Rabu (6/4/202).

PLTS Kilang Dumai adalah PLTS ground mounted yang dibangun di lahan seluas sekitar 2 hektar dengan sistem on grid dan saat ini menjadi PLTS ground mounted terbesar di Riau. PLTS Kilang Dumai akan menyuplai listrik ke fasilitas perumahan milik Kilang Dumai.

Perkiraan persentase suplai energi bersih dapat memenuhi sekitar 20-30 persen kebutuhan listrik secara keseluruhan di area tersebut.

 

  

Menurunkan CO2

Pertamina NRE telah menyelesaikan penyediaan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) sebesar 2 MW di area Kilang Dumai. (Dok Pertamina)
Pertamina NRE telah menyelesaikan penyediaan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) sebesar 2 MW di area Kilang Dumai. (Dok Pertamina)

Potensi listrik yang diproduksi mencapai 2,5 GWh dalam setahun dan berpotensi menurunkan CO2 sebesar 2.052 ton per tahun. Potensi penurunan emisi tersebut juga setara dengan penyerapan CO2 oleh 97 ribu pohon dalam setahun.

“Selaras dengan komitmen untuk implementasi ESG, PT Kilang Pertamina Internasional menerapkan berbagai program pendukung, salah satunya adalah dekarbonisasi. Hal ini dijalankan dengan penggunaan PLTS untuk perkantoran dan kompleks pemukiman pekerja di kilang Dumai dan Cilacap,” tutur Corporate Secretary PT Kilang Pertamina Internasional Ifki Sukarya.

Pertamina berkomitmen penuh untuk mengimplementasikan aspek environment, social and governance (ESG) dalam pengelolaan bisnisnya. Berkaitan dengan presidensi G20 Indonesia, Pertamina mengambil peran besar di mana Direktur Pertamina Nicke Widyawati didapuk sebagai Chair of Task Force Energy, Sustainability, and Climate (ESC) dari Business 20 (B20), yaitu ruang dialog bisnis internasional yang menjadi bagian dari agenda G20. 

Infografis SKK MIgas
Di tengah kebutuhan energi nasional yang terus meningkat, menemukan minyak dan gas bumi (migas) menjadi semakin sulit
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya