Pengamat: Turunkan Harga Tiket Pesawat Harus dengan Perbanyak Pemainnya

Harga tiket pesawat mengacu pada hukum ekonomi yaitu supply dan demand. Semakin banyak permintaan (demand), tapi pasokannya (supply) terbatas maka wajar harga tiket naik.

oleh Tira Santia diperbarui 19 Agu 2022, 15:45 WIB
Diterbitkan 19 Agu 2022, 15:45 WIB
Tarif Batas Atas Tiket Pesawat
Pesawat maskapai Lion Air terparkir di areal Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Kamis (16/5/2019). Pemerintah akhirnya menurunkan tarif batas atas (TBA) tiket pesawat atau angkutan udara sebesar 12-16 persen yang berlaku mulai Kamis hari ini. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi dan Menteri BUMN Erick Thohir, untuk segera menyelesaikan polemik harga tiket pesawat akibat kenaikan bahan bakar pesawat (avtur).

Menanggapi, Pengamat transportasi dari INSTRAN (Institut Studi Transportasi) Darmaningtyas, menilai polemik soal harga tiket pesawat itu mengacu pada hukum ekonomi yaitu supply dan demand. Semakin banyak permintaan (demand), tapi pasokannya (supply) terbatas maka wajar harga tiket pesawat naik.

"Kalau soal harga tiket pesawat itu kan berlaku hukum supply demand, semakin banyak demand sementara supply-nya terbatas, otomatis harga bisa naik karena persediaan yang terbatas itu diperebutkan oleh banyak orang," kata Darmaningtyas kepada Liputan6.com, Jumat (19/8/2022).

Selain itu, Darmaningtyas menyoroti soal harga avtur yang tinggi dan landing fee yang tinggi juga berkontribusi pada kenaikan harga tiket. Menurutnya, jika harga tiket ingin diturunkan maka perbanyak maskapai dan pemain.

"Kalau mau nurunin ya perbanyak maskapai dan pemain, sehingga muncul persaingan yang sehat. Saat ini, dengan terbatasnya pemain, otomatis persaingan tidak sehat, harga bisa dikendalikan oleh salah satu pihak saja," ujarnya.

Dia menegaskan, sudah menjadi tugas Kementerian BUMN untuk menghidupkan kembali Garuda agar menjadi maskapai nasional yang handal, dan karena BUMN maka harga tiketnya dapat dikendalikan oleh regulator.

"Kalau swasta murni, ya suka-suka mereka saja, regulator tidak bisa memaksa mereka untuk menurunkan tiketnya," ujarnya.

Sebelumnya, Presiden juga mendorong Erick Thohir dan maskapai pelat merah Garuda Indonesia, agar menambah jumlah armadanya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Erick Thohir Minta Garuda Indonesia Tambah Frekuensi Penerbangan

Tarif Batas Atas Tiket Pesawat
Pesawat udara lepas landas di kawasan Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Kamis (16/5/2019). Berdasarkan hasil Rapat Koordinasi antara Kementerian Bidang Perekonomian dan Kementerian Perhubungan memutuskan tarif batas atas tiket pesawat turun sebesar 12 - 16 persen. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir terus berkoordinasi dengan Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi untuk menstabilkan harga tiket pesawat.

Erick Thohir menjelaskan, harga tiket pesawat merupakan salah satu komponen penting dalam pengendalian inflasi.

"Kemarin saat Rapat Koordinasi Nasional Pengendalian Inflasi 2022 di Istana Negara, Bapak Presiden secara tegas meminta agar harga tiket pesawat dapat distabilkan karena ini penting dampaknya bagi pengendalian inflasi kita," ujar dia dalam keterangan tertulis, Jumat (19/8/2022).

BUMN segera bergerak cepat untuk menyiapkan formula dalam menstabilkan harga tiket pesawat. Erick menyampaikan, BUMN tak hanya bertugas sebagai motor penggerak perekonomian bangsa, melainkan juga harus hadir menjadi penyeimbang tatkala harga pasar tengah mengalami gejolak.

Hal ini telah dibuktikan BUMN saat melakukan intervensi harga masker hingga operasi pasar untuk kebutuhan pangan.

"Kali ini, kita pun harus hadir menjadi penyeimbang pasar dalam menjaga inflasi dan juga membantu masyarakat mendapatkan harga tiket pesawat yang terjangkau," lanjut Erick.

 

 

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Momentum bagi Garuda

Ilustrasi Tiket Pesawat
Ilustrasi Tiket Pesawat

Erick mengaku telah meminta PT Garuda Indonesia (Persero) melakukan sejumlah langkah seperti penambahan frekuensi penerbangan guna memenuhi peningkatan permintaan pengguna jasa pesawat.

Mantan Presiden Inter Milan tersebut menilai hal ini dapat berdampak pada penurunan harga tiket pesawat.

Dia menyebut melambungnya harga tiket pesawat menjadi momentum bagi Garuda untuk kembali meraih kepercayaan masyarakat. Erick menilai intervensi harga tiket pesawat menjadi bukti bahwa transformasi dan restrukturisasi Garuda sudah berada di jalur yang tepat.

"Ini saatnya bagi Garuda untuk hadir dan menjawab kepercayaan dan dukungan masyarakat yang kini tengah membutuhkan harga tiket pesawat yang terjangkau," ungkap Erick Thohir.

Infografis Strategi Tekan Harga Tiket Pesawat
Infografis Strategi Tekan Harga Tiket Pesawat (Liputan6.com/Triyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya