Puluhan Mitra Binaan Rumah BUMN Klungkung Buka Toko Digital di PaDI

Rumah BUMN Klungkung menfasilitasi penyediaan permodalan hingga akses pemasaran produk barang maupun jasa yang dihasilkan UMKM.

oleh Arief Rahman H diperbarui 05 Sep 2022, 11:34 WIB
Diterbitkan 05 Sep 2022, 09:45 WIB
Rumah BUMN Kabupaten Klungkung yang dikelola oleh PT Pertamina (Persero)
Rumah BUMN Kabupaten Klungkung yang dikelola oleh PT Pertamina (Persero)

Liputan6.com, Jakarta Rumah BUMN Kabupaten Klungkung yang dikelola oleh PT Pertamina (Persero) yang diresmikan bulan lalu ternyata telah mampu meningkatkan kapasitas mitra binaannya sekaligus menjadi mesin pendorong roda perekonomian daerah.

Saat ini, puluhan mantra binaan yang dibina RB Klungkung sudah membuka toko online di Pasar Digital (PaDI) UMKM, marketplace yang diinisiasi Kementerian BUMN.

“Sudah sebanyak 50 UMKM RB Klungkung yang buka toko di PaDI UMKM. Kehadiran PaDI UMKM memberikan beragam keuntungan bagi UMKM antara lain kemudahan yang diperoleh seperti akses pasar yang lebih luas. Produk yang ditawarkan mitra binaan RB Klungkung di toko digital sebagian besar adalah makanan dan minuman, ATK, serta suvenir atau marchandise,“ tutur Fasilitator Rumah BUMN Klungkung Sri Widianti.

Dia menambahkan mitra binaan yang membuka toko di PaDI UMKM sudah membukukan transaksi. Bahkan, salah satu UMKM binaan mendapatkan undangan dari PaDI UMKM untuk mengikuti Hybrid Expo 2022 yang akan digelar pada 28 September -2 Oktober 2022.

“Antusias UMKM untuk mendaftar padi, cukup antusias setelah melihat bukti UMKM lain yang sudah berhasil mendapatkan order dari PaDI UMKM. Memang beberapa UMKM terkendala oleh NPWP. Namun, dengan manfaat PaDI yang begitu bagus, semoga ini justru bisa melecut semangat UMKM untuk mendaftar NPWP yang saat ini dapat dilakukan secara online,” paparnya.

 

Pusat Edukasi dan Digitalisasi UMKM

Rumah BUMN Kabupaten Klungkung yang dikelola oleh PT Pertamina (Persero)
Rumah BUMN Kabupaten Klungkung yang dikelola oleh PT Pertamina (Persero)

Ismail, pemilik usaha Bali Honey, telah membuka toko di PaDI BUMN untuk menjualan jasa pemeliharaan lebah dan penjualan madu murni.

Dia merasa senang karena sudah mendapat pemesanan pertama kali senilai Rp 140 ribu dan berharap akan meningkat di masa mendatang. RB BUMN Klungkug dijadikan sebagai pusat edukasi, pengembangan, dan digitalisasi UMKM.

Menurut Sri, RB Klungkung menfasilitasi penyediaan permodalan hingga akses pemasaran produk barang maupun jasa yang dihasilkan UMKM.

RB Klungkung telah berkolaborasi dengan Garda Transfumi Bali mengadakan kegiatan pelatihan tentang transformasi formal usaha mikro sebagai pendampingan dan pendaftaran Nomor Induk Berusaha (NIB).

“Pelatihan ini kami tujukan untuk para UMKM yang baru bergabung di RB Klungkung dan UMKM yang baru merintis usaha. Ada sebanyak 23 UMKM yang ikut dalam kelas tersebut,“ jelasnya.

Dari 23 UMKM ini, kata Sri, kemudian kelompokkan dalam satu grup UMKM start-up yang agar RB Klungkung dapat fokus memberikan pembinaan dari dasar hingga UMKM tersebut bisa naik kelas.

Agenda pendampingan yang akan diberikan berupa penyusunan bisnis model untuk UMKM pemula, penyususunan company profile usaha, perizinan SPP-IRT untuk UMKM food & beverage, edukasi digital marketing membuka toko di marketplace seperti PaDI UMKM, Instagram, Facebook, Shopee, Tokopedia dan Tiktok. “Bahkan, kami juga mengajarkan tentang copy writing kepada mereka,” katanya.

 

514 UMKM

Rumah BUMN Kabupaten Klungkung yang dikelola oleh PT Pertamina (Persero)
Rumah BUMN Kabupaten Klungkung yang dikelola oleh PT Pertamina (Persero)

Saat ini, menurut Sri, total sebanyak 514 UMKM yang bergabung di RB Klungkung. Dari jumlah itu, sebanyak 181 mitra binaan sudah go online, 212 UMKM sudah go digital dan 29 UMKM telah sukses go global.

“Karena kami aktif membina UMKM dan aktif membantu promosi maka banyak UMKM yang merasa terbantu dengan kehadiran RB Klungkung,” ujarnya.Tjokorda Istri Agung Wiradnyani, Kabid Pemberdayaan Usaha Mikro Dinas Koperasi, UKM, Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Klungkung, mengatakan dampak kehadiran RB Klungkung sangat membantu program pemda dalam mendorong perkembangan UMKM.

Dia mengatakan kualitas produk yang dihasilkan pengusaha masih rendah dan kemasannya kurang menarik. “Mereka juga terkendala dalam perijinan serta kemampuan atau penguasaan IT sehingga belum semuanya siap go digital. Meskipun begitu, ada beberapa sektor usaha yang prospektif seperti kriya dan kuliner,“ jelasnya.

Dia meyakini apabila UMKM sudah mampu membuka toko digital, fasilitas pemasaran yang ditawarkan platform PaDI UMKM akan mendorong pelaku usaha lebih kreatif dalam membuat produknya.

“Pemda sendiri telah mempunyai program untuk memberikan diklat bagi SDM usaha mikro, program pendampingan bagi mereka sehingga mampu menghasilkan produk yang berkualitas dan mampu bersaing dengan produk lainnya di pasaran,“ tuturnya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya