Liputan6.com, Jakarta - PT PLN (Persero) berhasil memberikan tegangan atau energize saluran udara tegangan tinggi (SUTT) 150 kiloVolt (kV) Selaru-Sebuku di Kabupaten Kotabaru, Kalimantan Selatan.
Dalam membangun jaringan ini, PLN mampu merealisasikan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) hingga 86,7 persen.
Baca Juga
Kehadiran infrastruktur ini bakal meningkatkan keandalan listrik di Pulau Sebuku, di mana 1.981 pelanggan yang sebelumnya hanya bisa menikmati listrik 12 jam, nantinya bisa menikmati listrik 24 jam.
Advertisement
Selain itu, SUTT 150 kV ini juga mendukung kebutuhan industri PT Sebuku Iron Lateritic Ores (SILO).
Sekretaris Daerah Kabupaten Kotabaru, Said Akhmad mengapresiasi PLN yang berhasil mengoperasikan SUTT 150 kV Selaru-Sebuku. Pihaknya turut mengawal proyek ini karena nantinya mendukung program perencanaan dan pengembangan daerah.
"Alhamdulillah dengan keberhasilan penyaluran tegangan tinggi ini, masyarakat di Kecamatan Pulau Sebuku dapat menikmati listrik 24 jam, dan tentu kawasan industri Sebuku akan lebih cepat berkembang," kata Said, Minggu (20/11/2022).
General Manager PLN Unit Induk Pembangunan Kalimantan Bagian Timur (UIP KLT) Josua Simanungkalit menjelaskan, pembangunan SUTT 150 kV Selaru-Sebuku memiliki panjang lintasan 76,04 kilometer sirkuit (kms) dan ditopang oleh 114 tower.
Sebanyak 6 tower dibangun tepat di atas perairan Selat Sebuku, dimana 3 tower di antaranya merupakan tower spesial yang memiliki ketinggian lebih dibandingkan tower standar.
Hal ini guna mengakomodir lalu lintas kapal yang berada di perairan Selat Sebuku. Dalam pembangunan SUTT 150 kV Selaru-Sebuku ini, PLN mengeluarkan investasi sebesar Rp 175,64 miliar. “Dalam proses pembangunannya, transmisi ini memanfaatkan 86,7 persen TKDN dan mampu menyerap tenaga kerja lokal hingga 539 orang. Kami ucapkan terima kasih kepada seluruh stakeholder yang mendukung kemajuan Provinsi Kalsel melalui pembangunan infrastruktur ketenagalistrikan," terang Josua.
PLN Dapat Lelang Pembangunan PLTB Tarif Terendah Sepanjang Sejarah
Sebelumnya, tender pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PLTB) Tanah Laut, Kalimantan Selatan, berkapasitas 70 MW berhasil dimenangkan oleh Total Eren dan PT Adaro Power. Konsorsium tersebut terpilih setelah memberikan penawaran listrik per kWh terendah kepada PT PLN (Persero).
Penawaran tersebut merupakan yang terendah dalam sejarah pembangunan PLTB di Indonesia. Dalam pembangunan PLTB di Sidrap, penawaran terendah adalah sebesar 11 cUSD/kWh, kemudian di Jeneponto turun lagi sebesar 10 cUSD/kWh, sedangkan penawaran konsorsium dua perusahaan tersebut adalah sebesar 5,5 cUSD/kWh.
Kerja sama ini ditandai dengan penandatanganan Letter of Intent (LoI) oleh Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo, Managing Director Australia & Indonesia Total Eren, Kam Tung Ho dan Direktur PT Adaro Power, Mustiko Bawono dan disaksikan oleh Presiden Direktur PT Adaro Energy Indonesia Tbk (Adaro) Garibaldi Thohir di Bali, pada Selasa, (15/11).
"Penetapan pemenang sebagai pengembang proyek merupakan salah satu milestone penting untuk menuju tahapan selanjutnya yaitu penandatanganan Perjanjian Jual Beli Listrik (PJBL) dan Financial Close," jelas Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo.
Darmawan mengatakan sesuai arahan pemerintah, PLN terus mendorong target net zero emission pada 2060. Oleh karena itu potensi angin yang cukup besar di daerah Tanah Laut, Kalimantan Selatan, akan dimaksimalkan pemanfaatannya dengan pembangunan PLTB.
Â
Advertisement
Perkuat Pasokan Listrik Kalimantan
Dia menambahkan, PLN melakukan sejumlah inisiatif dalam mendukung agenda transisi energi yang dicanangkan pemerintah. Salah satunya melalui penambahan pembangkit hijau dengan memanfaatkan potensi energi baru terbarukan (EBT) yang ada di daerah-daerah.
PLTB dengan kapasitas 70 MW yang dilengkapi dengan sistem penyimpanan energi baterai atau Battery Energy Storage System (BESS) sebesar 10 MWh ini ditargetkan dapat memperkuat pasokan listrik di sistem interkoneksi Kalimantan pada tahun 2024.
Kehadiran PLTB Tanah Laut diharapkan dapat berperan dalam mengurangi emisi CO2 sebesar 220.000 ton per tahun dan berkontribusi dalam pencapaian target pengurangan emisi CO2 secara nasional sebesar 34,8 persen.
Â
Perusahaan Ramah Lingkungan
Presiden Direktur PT Adaro Energy Indonesia Tbk (Adaro) Garibaldi Thohir mengatakan Adaro terus berupaya melakukan transformasi dan tumbuh menjadi perusahaan yang lebih ramah lingkungan.
"Proyek ini menunjukkan komitmen kami dalam membangun Adaro yang lebih hijau melalui pilar Adaro Green, yang fokus pada pengembangan berbagai sumber energi baru terbarukan. Selain itu, proyek ini juga akan semakin meningkatkan kontribusi Adaro untuk masa depan Indonesia yang lebih hijau," ujarnya.
Direktur PT Adaro Power Mustiko Bawono mengatakan, Adaro Power dan mitra, Total Eren merasa bersyukur telah berhasil memenangkan proyek PLTB Tanah laut dengan kapasitas 70 MW.
"Dengan dukungan dan kerja keras dari instansi finansial serta mitra kontraktor dan pabrikan, kami berharap bahwa proyek strategis ini dapat mendukung Pemerintah dan PLN mencapai target bauran energi baru terbarukan di Indonesia," jelasnya.
Â
Advertisement
Komitmen
Managing Director Total Eren Australia & Indonesia, Kam Tung Ho mengatakan kami berterima kasih kepada PLN atas kesempatan untuk menunjukkan komitmen kami dalam pengembangan PLTB Tanah Laut.
Lebih lanjut, Kam Tung Ho mengatakan bahwa Total Eren adalah produsen listrik swasta energi terbarukan terkemuka Prancis dengan lebih dari 3,7 GW aset energi terbarukan yang telah beroperasi atau sedang dalam konstruksi secara global.
Di kawasan Asia-Pasifik, Total Eren memiliki lebih dari 1,1 GW proyek pembangkit listrik tenaga angin dan surya dan mereka sangat antusias untuk mencapai tonggak sejarah khusus ini bersama mitra kami Adaro Power dan PLN.
"Kami sangat menantikan dimulainya pembangunan PLTB Tanah Laut. Total Eren telah menginisiasi pengembangan proyek ini selama 7 tahun terakhir dengan proses tender yang kompetitif," ujarnya.
Â