Liputan6.com, Jakarta PT PLN (Persero) mencatatkan penjualan pada tahun 2022 sebesar 270,82 terawatt hour (TWh) dengan total 85,28 juta pelanggan. Penjualan ini meningkat sebesar 15,75 TWh atau 6,17 persen dibanding tahun sebelumnya.
Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo menjelaskan untuk mencapai penjualan tersebut, pihaknya melakukan berbagai langkah untuk bisa tetap menciptakan kinerja perusahaan yang baik.
Baca Juga
“Sesuai arahan pemerintah, PLN all out dalam turut menjaga pemulihan Ekonomi nasional pasca pandemi melalui keandalan pasokan listrik bagi industri, bisnis, UMKM (Usaha Mikro Kecil Menengah) hingga seluruh lapisan masyarakat,“ ujar Darmawan dalam keteranganya, Rabu (8/2).
Advertisement
Dia menyebut secara regional, penjualan listrik selama tahun 2022, seluruh wilayah mengalami peningkatan. Wilayah Sulawesi, Maluku, Papua dan Nusa Tenggara (Sulmapana) menjadi paling pesat pertumbuhannya, dengan 9,34 persen atau 20,34 TWh. Hal ini menjadi sinyal pertumbuhan industri di wilayah timur Indonesia mulai bergeliat.
Sementara itu, wilayah Sumatera dan Kalimantan tumbuh sebesar 6,43 persen atau 56,05 TWh dan regional Jawa, Madura dan Bali sebesar 5,78 persen atau 194,42 TWh.
Secara sektoral dan berurutan pada 2022, penjualan tenaga listrik pada tarif rumah tangga menyumbang 42,53 persen, tarif industri menyumbang 32,35 persen, bisnis 17,49 persen, tarif sosial menyumbang 3,69 persen, tarif publik menyumbang 3,15 persen dan layanan multiguna, traksi serta curah menyumbang 0,79 persen.
"Sebuah kehormatan bagi PLN dapat menjadi bagian dalam pemulihan ekonomi nasional pasca pandemi. Capaian pertumbuhan penjualan listrik pada tahun 2022 menjadi bukti nyata bahwa kita bersama berhasil menjaga stabilitas di tengah kondisi pandemi dan geopolitik global yang tidak menentu,” tuturnya.
Strategi Intensifikasi
Adapun strategi intensifikasi meliputi program pemasaran tambah daya bagi pelanggan eksisting. Sementara strategi ekstensifikasi meliputi penciptaan demand listrik baru, yaitu program akuisisi captive power dan electrifying agriculture.
"PLN terus mencari ceruk pasar baru melalui program Akuisisi Captive Power, sehingga berhasil mengajak banyak pelanggan bisnis dan industri untuk beralih dari penggunaan pembangkit listriknya sendiri ke listrik PLN, sehingga program ini berhasil menyumbang penjualan sebesar 2,53 terawatt hour (TWh)," jelas dia.
Selain menyasar sektor Industri, Darmawan menjelaskan strategi PLN dalam menjaga pertumbuhan konsumsi listrik juga melalui sektor pertanian, peternakan, perikanan dan perkebunan, yakni program electrifying agriculture. Program tersebut kini sukses menyumbang penjualan sebesar 0,31 TWh.
"untuk bisa mendorong pertumbuhan konsumsi listrik di sektor pelanggan rumah tangga dan retail, PLN menjalankan program intensifikasi program pemasaran, seperti promo tambah daya yang menyumbang penjualan sebesar 1,31 TWh," tambahnya.
Advertisement
PLN Janji 31 Pulau Terpencil di Jawa Timur Terang Bendera Akhir 2023
PT PLN (Persero) Unit Induk Distribusi Jawa Timur (UID Jatim) mengusung program Light for All 2024 yang menargetkan 100 persen elektrifikasi di Jawa Timur. Oleh sebab itu, PLN pun bekerja keras mengalirkan listrik ke seluruh Pelosok Jawa Timur termasuk di 31 pulau wilayah terluar, terdepan, dan tertinggal (3T) sepanjang 2023.
General Manager PLN UID Jatim Lasiran menjelaskan, PLN ingin menjadikan tenaga listrik sebagai sarana meningkatkan kualitas kehidupan masyarakat. Tahun lalu, melalui program listrik desa, PLN telah mengaliri 200 desa dengan jaringan tegangan menengah (JTM) sepanjang 114,18 kilometer sirkuit (kms), jaringan tegangan rendah (JTR) sepanjang 330,68 kms.
Di tahun ini, PLN akan memfokuskan elektrifikasi di wilayah 3T khususnya kepulauan di Sumenep dan Bawean.
“Pascapandemi, PLN terus menggiatkan elektrifikasi di wilayah 3T termasuk pulau-pulau di Sumenep dari 48 pulau berpenghuni sudah 15 pulau yang terlistriki PLN. Sementara, pada tahun 2023 ini akan dioperasikan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Komunal di 16 lokasi kepulauan dengan total kapasitas 975 kWp dengan potensi 8.434 pelanggan,” terang Lasiran dalam keterangan tertulis, Sabtu (4/2/2023).
Upaya melistriki ini tidak terlepas dari berbagai kendala seperti kondisi medan yang sulit dan berbukit-bukit, gelombang tinggi dan sebagainya. Hanya saja, dengan sinergi dan koordinasi bersama pemangku kepentingan, PLN berharap mampu menuntaskan program Jawa Timur Light for All 2024 yang menargetkan 100 persen elektrifikasi pada tahun 2024.
Mendorong Perekonomian
Lasiran melanjutkan, upaya akselerasi yang ditempuh merupakan bentuk dukungan dan kesediaan PLN menuntaskan mandat pembangunan infrastruktur kelistrikan untuk kesejahteraan masyarakat.
"Sehingga misi PLN untuk mewujudkan kehidupan yang lebih baik, mendorong perekonomian dapat terwujud bagi seluruh masyarakat Jawa Timur khususnya di wilayah 3T dan kepulauan,” ujar Lasiran.
Hal ini sejalan dengan harapan Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa yang mengungkapkan pentingnya kolaborasi dan sinergi bersama untuk menyukseskan program tersebut.
Rasio elektrifikasi Jatim sendiri sudah mencapai 99,39 persen. Namun secara agregat sebenarnya sudah mencapai 100 persen. Sebetulnya Light for All 2023 sangat mungkin bisa dijangkau, tapi untuk kepulauan-kepulauan ini yang masih harus kita sisir ulang.
"Insya Allah dengan komitmen dan tekad kita bersama, Light for All 2024 bisa kita wujudkan,” ujar Khofifah.
Advertisement