Liputan6.com, Jakarta - PT Pertamina Patra Niaga Region Jawa Bagian Barat (JBB) perdana menjual produk sulfur granular. Produk ini dijual ke PT South Pasific Viscose yang berlokasi di wilayah Purwakarta Jawa Barat sebanyak 2.800 Metrik Ton (MT).
Penjualan perdana produk sulfur granular ini semakin memantapkan langkah Pertamina Patra Niaga dalam memasarkan dan menjual produk Petrokimia di pasar domestik.
Baca Juga
Proses perdana serah terima produk dilakukan di Pelabuhan Tanjung Priok Jakarta tanggal 11 – 12 Maret 2023 yang dipimpin dan dimonitor langsung oleh Manager Corporate Sales Pertamina Patra Niaga Region JBB, Sales Area Manager Petrochemical Region JBB, Tim Petrochemical Industry Business dan Tim Corporate Sales Region JBB.
Advertisement
Manager Corporate Sales Region JBB, Arif Rahman mengatakan bahwa produk sulfur granular yang dipasarkan adalah produk impor ex trading yang dipasarkan di pasar domestik.
“Penjualan produk sulfur ex trading ke South Pasific Viscose merupakan pondasi awal bagi Pertamina Patra Niaga untuk bisa menambahkan portofolio produk petrochemical di pasar domestik sesuai dengan slogan Go Petchem sebagai salah satu strategi ekspansi pasar menuju kemandirian untuk melakukan produksi mandiri produk sulfur dan lain-lain melalui kilang petrochemical domestik di tahun 2025”, ujar Arif dalam keterangan tertulis, Selasa (14/3/2023).
Area Manager Communication, Relation & CSR Region JBB, Eko Kristiawan menjelaskan penjualan sulfur granular dari Pertamina Patra Niaga ke South Pasific Viscose merupakan awal yang baik bagi para pihak untuk memulai kerjasama B2B untuk jangka panjang, diharapkan kerjasama ini bisa dilanjutkan.
Pertamina Pastikan Stok dan Distribusi untuk Jawa Bagian Barat Aman
Sebelumnya, terkait dengan terjadinya insiden di Integrated Terminal Jakarta, Plumpang, PT Pertamina Patra Niaga terus memonitor stok dan proses distribusi BBM untuk memastikan kebutuhan masyarakat di wilayah Jawa Bagian Barat terpenuhi dengan baik.
Direktur Utama Pertamina Patra Niaga, Alfian Nasution, mengatakan sejak kejadian pihaknya gerak cepat mengaktifkan skema distribusi Regular, Alternative, dan Emergency (RAE) atau skema penyaluran alternatif, dengan bantuan suplai dari Terminal BBM (TBBM) Tanjung Gerem, TBBM Cikampek, TBBM Ujung Berung dan TBBM Balongan.
“Kebutuhan BBM untuk wilayah Jawa Bagian Barat secara keseluruhan di suplai dari 7 terminal BBM. Saat ini stok dan penyaluran dalam kondisi aman. Sehingga masyarakat tidak perlu khawatir,” jelas Alfian.
Dari sisi pasokan produk, rata-rata ketahanan stok (coverage days) BBM jenis gasoline (Pertalite, Pertamax, dan Pertamax Turbo) untuk wilayah Jawa Bagian Barat masih berada di angka 18 hari. Sedangkan BBM jenis gasoline (Biosolar, Dexlite, dan Pertamina Dex) masih berada di angka 17 hari.
Advertisement
Keadaan Darurat
Sebagai informasi, status keadaan darurat (emergency) Integrated Terminal Jakarta, Plumpang telah dicabut pada Sabtu (4/3) pukul 03.35 WIB.
Pertamina berkerjasama dengan berbagai pihak dalam penyediaan posko pengungsi di lokasi aman, untuk warga yang tinggal di sekitar Plumpang.
Serta memonitor dan memberikan bantuan bagi korban yang sedang di rawat di rumah sakit maupun keluarga korban yang mendampingi.