Harga Pangan Melonjak di Ramadhan, Inflasi Aman?

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan menilai kenaikan harga bahan pokok dan bahan pangan tidak berpengaruh besar ke tingkat inflasi. Menurutnya, saat ini kenaikan harga masih dalam batas normal.

oleh Arief Rahman Hakim diperbarui 03 Apr 2023, 13:10 WIB
Diterbitkan 03 Apr 2023, 13:10 WIB
BI Prediksi Inflasi Oktober Capai 0,05 Persen
Pedagang beraktivitas di salah satu pasar tradisional di Jakarta, Rabu (26/10/2022). Realisasi inflasi tersebut lebih rendah dari perkiraan sebelumnya sejalan dengan dampak penyesuaian harga BBM terhadap kenaikan inflasi kelompok pangan bergejolak dan inflasi kelompok harga diatur Pemerintah yang tidak sebesar prakiraan awal. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan menilai kenaikan harga bahan pokok dan bahan pangan tidak berpengaruh besar ke tingkat inflasi. Menurutnya, saat ini kenaikan harga masih dalam batas normal.

Hal ini diungkap usai Mendag Zulkifli meninjau harga pangan di Pasar Rawamangun, Jakarta Timur, Senin (3/4/2023). Dalam kunjungan itu, Mendag didampingi Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi.

"Nanti kita lihat ya (laporan) BPS gimana datanya. Tapi ini kan naiknya dikit ya. Harga kan cenderung stabil semua," ujar dia usai kunjungan, Senin (3/4/2023).

Diketahui, pagi ini Badan Pusat Statistik (BPS) akan mengumumkan tingkat inflasi diawal Ramadan dan masa panen raya.

Mendag Zulkifli menerangkan kenaikan terjadi pada harga daging ayam dan telur. Daging ayam potong terpantau berada di angka Rp 40.000 per kilogram, dari sebelumnya Rp 32.000 per kilogram.

"Ayam kan naiknya sedikit tuh, tadi yang sudah dipotong bersih Rp 40.000 (per kilogram), kalau utuh Rp 36.000 per kilogram," ungkapnya.

Sementara itu, ada kenaikan harga di telur ayam yang dijual Rp 29.000-30.000 per kilogram. Padahal, biasanya telur ayam dijual Rp 27.000-28.000 per kilogram.

"Karena bulan puasa telor ini kan, ayam biasa bertelur sehari 1, sekarang permintaan banyak, naik dikit, Rp 29.000 biasanya Rp 27.000-28.000, ya oke, 5 persen (kenaikannya) masih oke," kata dia.

Kenaikan Harga

Sebelumnya, Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan menemukan ada kenaikan harga sejumlah komoditas pangan saat mengunjungi Pasar Rawamangun, Jakarta Timur. Dia meminta kenaikan harga yang terjadi perlu dijaga dan tidak berlebihan.

Mendag Zulkifli menekankan, kenaikan harga di bulan Ramadhan ini merupakan hal yang wajar. Pasalnya ada peningkatan permintaan dari masyarakat. "Sekali lagi kita minta jangan berlebihan, kalau berlebihan sampai stok sembako ditimbun, harga seenak-enaknya, hati-hati kita ada Satgas," ujarnya usai meninjau Pasar Rawamangun, Jakarta Timur, Senin (3/4/2023).

 

 


Ikut Harga Acuan

20161003-Pasar Tebet-Jakarta- Angga Yuniar
Pedagang merapikan barang dagangannya di Tebet, Jakarta, Senin (3/10). Secara umum, bahan makanan deflasi tapi ada kenaikan cabai merah sehingga peranannya mengalami inflasi. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Dia meminta para pedagang untuk mengikuti harga acuan yang sudah diterbitkan oleh Badan Pangan Nasional (Bapanas). Termasuk harga beras medium Bulog yang dipatok Rp 9.450 per kilogram, serta harga minyak goreng kemasan sederhana, Minyakita Rp 14.000 per liter.

Menurut pantauannya, ada kenaikan harga di telur ayam yang dijual Rp 29.000-30.000 per kilogram. Padahal, biasanya telur ayam dijual Rp 27.000-28.000 per kilogram.

"Karena bulan puasa telor ini kan, ayam biasa bertelur sehari 1, sekarang permintaan banyak, naik dikit, Rp 29.000 biasanya Rp 27.000-28.000, ya oke, 5 persen (kenaikannya) masih oke," kata dia.

"Kalau berlebihan kita cek, ada satgas, kalau ketahuan bisa disita barangnya," tegas Mendag Zulkifli Hasan.

 


Tambah Stok Beras

Inflasi
Pedagang menata telur di pasar, Jakarta, Jumat (6/10). Dari data BPS inflasi pada September 2017 sebesar 0,13 persen. Angka tersebut mengalami kenaikan signifikan karena sebelumnya di Agustus 2017 deflasi 0,07 persen. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Harga beras di pasaran tengah mengalami kenaikan, bahkan ada yang dijual Rp 14.000 per kilogram. Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan menilai kenaikan harga itu karena momen bulan suci Ramadan, ditambah dengan sentimen stok beras yang dikuasai Perum Bulog.

Menurut pantauannya, harga beras premium berkisar antara Rp 12.500 sampai Rp 14.000 per kilogram di pasaran. Sementara, beras Bulog dipatok dengan harga Rp 9.450 per kilogram dengan kemasan 5 kilogram.

Salah satu pedagang pasar mengeluhkan kalau harga beras yang berlaku saat ini merupakan yang tertinggi dari sebelumnya. Mendag Zulkifli pun mengakui adanya kenaikan harga tersebut.

"Yah iya memang demikian (ada kenaikan). Oleh karena itu Bulog operasi pasar terus sehingga stoknya gak banyak," ujarnya usai mengunjungi Pasar Rawamangun, Jakarta Timur, Senin (3/4/2023).

Sebagai langkah mengendalikan harga, Bulog terus melakukan penyerapan dari hasil panen petani di berbagai daerah. Tujuannya untuk mengembalikan lagi stok yang sudah digunakan untuk operasi pasar, harapannya bisa juga ikut mengendalikan harga di pasaran.

"Oleh karena itu lagi dipenuhi lagi, lagi panen beli terus, karena kalau Bulog itu belinya lebih mahal jual murah. Kan fungsinya stabiliasasi harga," tegasnya.

"Maka untuk menurunkan harga kan, barangnya harus banyak, itulah tugasnya Bulog," sambung Mendag Zulkifli.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya