Elon Musk Pikir-Pikir Pilih India Jadi Pabrik Baru Tesla

Elon Musk mengungkapkan bahwa pihaknya akan memilih lokasi untuk pabrik baru mobil listrik pada akhir tahun ini.

oleh Natasha Khairunisa Amani diperbarui 24 Mei 2023, 17:30 WIB
Diterbitkan 24 Mei 2023, 17:30 WIB
Mobil Tesla made-in-China akan diekspor ke Eropa
Kendaraan Tesla Model 3 yang diproduksi di China (made in China) di gigafactory Tesla yang terletak di Shanghai, China pada 26 Oktober 2020. Tesla, pabrikan mobil AS, mengumumkan akan mengekspor 7.000 kendaraan Model 3 yang diproduksi di China ke Eropa pada Selasa (27/10). (Xinhua/Ding Ting)

Liputan6.com, Jakarta Kabar baru yang telah menjadi penantian lama oleh penggemar mobil listrik datang dari orang terkaya di dunia, Elon Musk. 

Melansir Channel News Asia, Rabu (24/5/2023) bos Tesla itu mengungkapkan bahwa pihaknya akan memilih lokasi untuk pabrik baru mobil listrik pada akhir tahun ini.

"Tentu saja," ujar Musk dalam sebuah wawancara dengan Wall Street Journal, saat ditanya apakah India akan menjadi lokasi menarik untuk pabrik baru Tesla.

Dalam wawancara terpisah, wakil menteri teknologi India juga menyebutkan bahwa Tesla "serius" tentang rencananya untuk mendirikan basis manufaktur di India.

Awal tahun ini, Tesla mengumumkanakan membuka gigafactory di Meksiko dalam upaya pembuat mobil listrik itu mendorong perluasan roduksi globalnya.

Selain pabrik baru Tesla, Elon Musk melontarkan gagasan untuk menciptakan lembaga pendidikan yang mengelola sebagian besar suaranya, tanpa memberikan perincian.

Dia mengatakan dia telah mengidentifikasi penerus dewan sehingga orang tersebut dapat menjalankan perusahaan dalam "skenario terburuk". 

James Murdoch, Direktur Dewan Tesla, bersaksi di pengadilan tahun lalu bahwa Musk telah mengidentifikasi seseorang sebagai calon penerus untuk memimpin pembuat mobil listrik pada saat investor khawatir tentang gangguannya dengan Twitter. Musk baru-baru ini mengumumkan CEO baru untuk Twitter, dan mengatakan dia akan lebih fokus pada Tesla.

Bagaimana di Indonesia?

FOTO: Melihat Gigafactory Tesla di Shanghai
Para karyawan bekerja di Gigafactory Tesla, Shanghai, China, 20 November 2020. Perusahaan mobil listrik Amerika Serikat (AS), Tesla, pada 2019 lalu membangun Gigafactory pertamanya di luar AS di kawasan baru Lingang. (Xinhua/Ding Ting)

Beberapa waktu lalu, Menteri Koordinator bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengungkap kalau rencana investasi Tesla di Indonesia masih berjalan. Meski, ada sejumlah hal yang perlu diperhatikan.

Menko Luhut berujar, salah satu yang menentukan adalah mengenai insentif kendaraan listrik. Kendati, dia tidak merinci lebih jauh soal kaitan insentif kendaraan listrik dengan kepastian investasi Tesla.

"Iya masih jalan (rencana investasi Tesla), kita nunggu anunya sekarang, nunggu hopefully minggu depan surah keluar mengenai insentif ya. Bukan subsidi. Insentif yang diberikan kepada motor dan mobil," ungkapnya saat ditemui di kantornya, ditulis Sabtu (4/3/2023).

Insentif kendaraan listrik bagi pembelian motor listrik dan mobil listrik bakal diumumkan dalam waktu dekat. Hal ini yang menurutnya jadi poin perhatian Tesla.

Lingkup Bisnis TeslaLingkup Bisnis Tesla

Elon Musk
Beberapa waktu lalu Luhut sempat mengumumkan kalau Tesla tertarik untuk investasi di Indonesia. Tapi, melansir CNN, rencana itu batal karena perusahaan mobil listrik tersebut terlalu mendikte pemerintah. (Foto: Instagram/ Luhut Binsar Pandjaitan)

Menko Luhut mengatakan, kalau bentuk pengembangan ekosistem yang akan dibawa Tesla nantinya mencakup soal pengembangan mobil dan baterai mobil listrik. Artinya, proyeknya tidak hanya berdasar pada baterai mobil listrik saja.

"Kalau mobil kan harus dengan baterai, ndak mungkin baterai... Baterai kan nanti di bawah chasis juga. Jangan dipikir baterai seperti baterai mobil di sana, beda," tegasnya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya