Indonesia Ekspor Peralatan Makan Keramik Rp 1,5 Miliar ke Pasar Ritel Chile

Indonesian Trade Promotion Center (ITPC) di Santiago, Chile memfasilitasi pertemuan bisnis antara PT Sango Ceramics Indonesia dengan jaringan supermarket Sodimac.

oleh Maulandy Rizky Bayu Kencana diperbarui 25 Agu 2023, 12:00 WIB
Diterbitkan 25 Agu 2023, 12:00 WIB
Neraca Perdagangan RI
Aktivitas bongkar muat peti kemas di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Jumat (29/10/2021). Badan Pusat Statistik (BPS) menyebutkan neraca perdagangan Indonesia pada September 2021 mengalami surplus US$ 4,37 miliar karena ekspor lebih besar dari nilai impornya. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta Indonesian Trade Promotion Center (ITPC) di Santiago, Chile memfasilitasi pertemuan bisnis antara PT Sango Ceramics Indonesia dengan jaringan supermarket Sodimac. Hasilnya berujung pada ekspor peralatan makan keramik ke ritel Sodimac senilai USD 96.873, atau setara dengan Rp 1,5 miliar.

Kepala ITPC Indah Fajarwati Bachter mengatakan, produk peralatan makan keramik tersebut telah hadir di gerai jaringan Sodimac pada Agustus 2023 ini.

 

"Salah satu jaringan ritel modern khusus produk perlengkapan rumah Sodimac telah mengimpor peralatan makan keramik Indonesia setelah sejumlah pertemuan bisnis selama 2 tahun terakhir. Produk tersebut telah hadir di rak gerai Sodimac bulan ini. Hal ini juga menandakan perjanjian dagang Indonesia-Chile Comprehensive Economic Partnership Agreement (IC-CEPA) terutilisasi dengan baik, sebab adanya eliminasi tarif untuk produk peralatan makan keramik," jelasnya, Jumat (25/8/2023).

Indah melanjutkan, Sodimac merupakan jaringan ritel yang tidak hanya berlokasi di Chile, namun juga memiliki toko ritel modern di Argentina, Kolombia, Peru, Meksiko, Uruguay, dan Brasil.

Juga Dipasarkan di Amerika Selatan

Dengan demikian, peralatan makan keramik tersebut juga akan dipasarkan di negara-negara dimaksud selain di Chile. Menurut dia, ini merupakan kesempatan untuk mempromosikan kualitas produk Indonesia di kawasan Amerika Latin.

Terlebih, ia menambahkan, Sodimac menerapkan sejumlah kriteria ketat bagi para pemasoknya. "Pertama, kemampuan produksi yang mumpuni sehingga dapat menjalin kerja sama untuk jangka panjang. Kedua, berorientasi pada rantai pasok yang lebih ramah lingkungan serta memperhatikan kesejahteraan sosial," paparnya.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Mitigasi

Ilustrasi kegiatan ekspor
Ilustrasi kegiatan ekspor. (Image by Freepik)

Indah meneruskan, Sodimac melakukan sejumlah langkah mitigasi sebelum memutuskan untuk berbisnis dengan Sango. "Untuk itu, kepercayaan Sodimac untuk mengimpor dari Sango menunjukkan bahwa produk Indonesia memiliki kapasitas dan kualitas yang unggul," imbuhnya.

Berdasarkan data Kementerian Perdagangan, total perdagangan Indonesia dengan Chili pada 2022 membukukan nilai USD 584 juta. Nilai tersebut naik 37,5 persen dari total perdagangan 2021 senilai USD 424,6 juta.

Pada periode Januari-Mei 2023, Indonesia sudah mencatatkan surplus perdagangan dengan Chuli USD 30,9 juta. Terdapat tren peningkatan total nilai perdagangan dalam 5 tahun terakhir (2017-2021) sebesar 7,9 persen. Tren positif ini juga diperkirakan akan terus berlanjut apalagi dengan didukung adanya perjanjian dagang IC-CEPA.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya