Jepang Pastikan Pasokan Energi Stabil Meski Ada Sanksi Amerika Serikat

Sanksi ini bagian dari beberapa tindakan ekonomi yang diambil Amerika Serikat (AS), Eropa dan sekutunya terhadap Rusia sebagai respons terhadap invasi Rusia ke Ukraina pada Februari 2022.

oleh Agustina Melani diperbarui 19 Sep 2023, 19:17 WIB
Diterbitkan 19 Sep 2023, 19:16 WIB
Jepang Pastikan Pasokan Energi Stabil Meski Ada Sanksi Amerika Serikat
Jepang memastikan pasokan energi stabil bahkan setelah Amerika Serikat (AS) menerapkan sanksi baru terkait proyek LNG 2 Arktik Rusia. (Dok. Instagram/@mitsuosuzuki)

Liputan6.com, Jakarta - Jepang memastikan pasokan energi stabil bahkan setelah Amerika Serikat (AS) menerapkan sanksi baru terkait proyek LNG 2 Arktik Rusia.

Hal itu disampaikan Japan's Chief Cabinet Secretary Hirokazu Matsuno pada Selasa, (19/9/2023), dikutip dari laman Japan Times.

Proyek LNG Arktik 2 dioperasikan oleh Novatek Rusia, sementara perusahaan dagang Jepang Mitsui and Co, dan organisasi logam dan energi (JOGMEC) milik negara memegang 10 persen saham. Mitsui dan Jogmec akan menerika gabungan 2 juta metrik ton gas alam cair (LNG) per tahun dari proyek itu.

Sanksi terbaru ini merupakan bagian dari beberapa tindakan ekonomi yang diambil Amerika Serikat (AS), Eropa dan sekutunya terhadap Rusia sebagai respons terhadap invasi Rusia ke Ukraina pada Februari 2022.

Sanksi itu mencakup pembatasan harga yang lunak pada ekspor minyak dan bahan bakar Rusia serta pembatasan akses Rusia ke sistem perbankan global.

"Bekerja sama dengan G7 termasuk Amerika Serikat, kami akan membuat penilaian menyeluruh dan mengambil tindakan yang tepat untuk memastikan stabilnya pasokan energi ke Jepang,” ujar Matsuno.

Ia menuturkan, pemerintah Jepang mengumpulkan imformasi tentang sanksi tersebut dan kemungkinan dampaknya terhadap Jepang.

Jepang yang minim sumber daya impor hampir seluruh minyak dan gas alamnya. Sanksi tersebut tidak berlaku terhadap proyek itu sendiri dan pemegang sahamnya, tetapi sumber pemerintah Jepang menuturkan, sanksi itu dapat mempersulit Mitsui dan Jogmec memberikan dukungan untuk proyek tersebut dan menunda produksi dari Arctic LNG 2.

 

Komitmen Patuhi Sanksi

Ilustrasi bendera Jepang (pixabay)
Ilustrasi bendera Jepang (pixabay)

Pada Sabtu lalu, Mitsui menyebutkan pihaknya berkomitmen mematuhi sanksi tersebut. Sedangkan Jogmec belum menjawab permintaan komentar dari Reuters.

Novatek berencana memulai rangkaian produksi pertama di Arctic LNG 2 menjelang akhir tahun ini yang mungkin akan mencapai produksi penuh pada kuartal I 2024. Proyek ini dirancang untuk menjalankan tiga jalur produksi dengan kapasitas produksi tahunan sebesar 19,8 juta ton.

Sanksi AS berlaku terhadap sejumlah perusahaan Rusia dan satu perusahaan Uni Emirat Arab (UEA) yang menyediakan jasa arsitektur, konstruksi dan teknik untuk proyek itu, serta terhadap perusahaan konstruksi kapal Rusia yang akan operasikan dua unit penyimpanan terapung LNG untuk transhipment LNG Arktik melalui rute laut utara dan dua kapal penyimpanan yang akan beroperasi pada rute itu.

China Cabut Larangan Wisata Rombongan Bakal Topang Ekonomi Jepang

Ilustrasi bendera Jepang (AFP/Toru Yamanaka)
Ilustrasi bendera Jepang (AFP/Toru Yamanaka)

Sebelumnya, Jepang mencatat lonjakan turis asing. Jumlah turis asing mencapai lebih dari dua juta pada Juli 2023 sehingga catat lonjakan dua bulan berturut-turut.

Dikutip dari times of india, ditulis Minggu (20/8/2023), Japan’s National Tourism Organization mencatat pertumbuhan besar-besaran di sektor pariwisata Jepang. Hal ini ditunjukkan dari pemulihan pariwisata Jepang yang mencapai sekitar 78 persen sebelum pra pandemi COVID-19.

Berdasarkan data resmi, setelah pandemi COVID-19, pada Juli 2023, Jepang mencatat 2,3 juta pengungjung. Jumlah pengunjung ini masih lebih rendah dibandingkan Juli 2019 sebelum pandemi COVID-19 yang mencapai 2,8 juta pengunjung.

Selain itu, pengeluaran oleh pengunjung selama periode sama juga pulih menjadi 95,1 persen dari periode sama pada 2019. Di sisi lain, China juga telah akhiri larangan grup wisata ke Jepang pada Agustus 2023. Dengan demikian pengeluaran turis yang masuk ke Jepang diprediksi tetap menjadi faktor pendukung ekonomi Jepang ke dalam beberapa bulan mendatang. Pada Juli 2023, 313.300 warga China mengunjungi Jepang, turun 70 persen dibandingkan empat tahun lalu.

 

Tujuan Wisata

Bendera Jepang (AP/Koji Sasahara)
Bendera Jepang (AP/Koji Sasahara)

Sementara itu, jumlah pengunjung dari Amerika Serikat (AS) dan Australia juga telah melampaui posisi pada 2019. Sesuai Daiwa Institute of Research, grup wisata rombongan China akan bantu meningkatkan pengeluaran yang masuk sekitar 200 miliar yen menjadi sekitar 4,1 triliun yen atau USD 28,2 miliar pada 2023.

Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida juga menargetkan pengeluaran masuk untuk mencapai 5 triliunan yen secara tahunan.

Adapun Jepang menjadi salah satu tujuan wisata di Asia seiring keindahan alam, desa yang indah, dan makanan lezat yang mendunia, ditambah warisan budaya yang kaya. Dari istana dan kuil, pegunungan, hingga Pantai melengkapi wisata Jepang.

Selain itu, Jepang dikenal sebagai salah satu negara teraman di Asia dan dunia. Masyarakat di Jepang juga sangat sopan dan ramah meski ada kendala bahasa. Masyarakat Jepang membuat turis asing nyaman di negara mereka.

 

Infografis Bank Dunia Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Terjun Bebas. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis Bank Dunia Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Terjun Bebas. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya