Liputan6.com, Jakarta - Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman membidik bisa mengurangi tingkat impor beras dan mengembalikan kemampuan Indonesia untuk swasembada beras. Hal ini jadi salah satu fokusnya usai dilantik Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Amran mengatakan sektor pangan akan jadi prioritas kali ini. Hal ini melingkupi komoditas beras hingga jagung.
Baca Juga
"Fokus pangan, padi, jagung, ini penting banget. Impor (beras) ini 3,5 juta (ton) kita menekan dulu ke titik 0, insya allah masuk swasembada kembali," ujarnya di Kantor Kementerian Pertanian, Jakarta, Rabu (25/10/2023).
Advertisement
Dia mengatakan, ambisi ini bisa dicapai dengan sokongan dari kapabilitas jajaran Kementan. Bahkan, dia menganalogikan kalau Indonesia bisa kembali swasembada beras mudah dilakukan seperti membalikkan telapak tangan.
"Bisa. Karena dulu swasembada, semua teman-teman, aku hanya bagian kecil dari (Kementerian) Pertanian. Pak Wamen, dirjen hebat-hebat, percaya deh ini berubah, semudah membalikan telapak tangan," bebernya.
Dia menegaskan, misi ini bukan dicapai dalam sisa waktu 1 tahun kepemimpinan yang tersisa. Tapi, target itu disebut bisa dicapai dalam kurun waktu 2-3 tahun ke depan.
"Bukan tahun depan, kita usahakan 2-3 tahun. Saya ulangi, jangan samapi salah pemberitaan, 2-3 tahun kembali lagi stabil swasembada," tegasnya.
Harus Tuntaskan Masalah Jagung-Beras
Diberitakan sebelumnya, Presiden Joko Widodo atau Jokowi melantik Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman pada Rabu (25/10/2023) pagi ini. Amran Sulaiman menggantikan Syahrul Yasim Limpo yang mengundurkan diri karena tersangkut kasus dugaan Korupsi.
Banyak pihak yang berharap Amran bisa membenahi sektor pertanian dan pangan yang saat ini sedang carut marut. Salah satunya adalah Dewan Pimpinan Pusat Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (IKAPPI).
Ketua Umum DPP IKAPPI Abdullah Mansuri mengatakan, Andi Amran Sulaiman mmemiliki pekerjaan rumah yang bertumpuk. IKAPPI berharap Mentan Amran Sulaiman dapat lebih amanah dalam mengamankan pasokan pangan nasional. Terlebih di tengah ancaman El Nino hingga ketegangan geopolitik global akibat perang.
"Krisis global, isu perang yang tidak tahu sampai kapan akhirnya sehingga kita harus berpikir tidak akan melakukan impor karena negara-negara lain juga akan menahan stok," ujar Abdullah.
Untuk itu, Mentan Amran Sulaiman diminta mampu meningkatkan produksi beberapa komoditas yang tengah menjadi sorotan akibat kenaikan harga. Terutama beras, bawang hingga jagung.
"Beberapa komoditas yang menjadi sorotan adalah beras, di bulan ini ada cabai dan bawang, jagung, sayur-sayuran dan beberapa komoditas lain harus memperkuat produksinya di dalam negeri," tegasnya.
Selain itu, Mentan Amran Sulaiman juga diminta untuk bisa memastikan ketersediaan pupuk subsidi maupun non subsidi. Kemudian, Mentan pengganti Syahrul Yasin Limpo itu juga diminta mampu menyinkronkan data pangan antar kementerian/lembaga terkait guna pemerataan distribusi.
"Kementerian Pertanian juga diharapkan dapat memetakan wilayah produksi dimana saja, berapa luasnya, sehingga kebijakan yang diambil oleh presiden atau tim ekonomi tidak mengalami kekurangan pangan," imbuhnya mengakhiri.
Advertisement
Fokus Amran
Menteri Pertanian (Mentan) RI Andi Amran Sulaiman langsung menjalankan tugas usai dilantik Presiden Joko Widodo (Jokowi), Rabu, untuk memimpin rapat konsolidasi internal membahas ragam solusi atas keluhan petani yang terimbas dampak fenomena El-Nino.
"Alhamdulillah, hari ini Insya Allah kami langsung menjalankan tugas," kata Amran Sulaiman usai pelantikan jabatan di Istana Merdeka, dikutip dari Antara, (25/10/2023).
Berbekal pengalaman kerja bersama Kementerian Pertanian (Kementan) dalam kurun lima tahun terakhir, Amran mengagendakan konsolidasi internal di Kantor Kementan RI untuk memetakan beragam peluang peningkatan produksi pertanian nasional.
Salah satu peluang datang dari hujan yang mengguyur sejumlah kawasan Indonesia timur, Jakarta, Jawa Barat, dan Jawa Tengah, pada Selasa (24/10) malam, untuk mengatasi kekeringan lahan pertanian akibat El Nino.
"Ini (hujan) luar biasa, alam menyambut kita dengan baik, Insya Allah ini tanda-tanda baik untuk Kementerian Pertanian," ujar Amran Sulaiman.
Dalam agenda konsolidasi internal yang melibatkan pejabat eselon 1, 2, dan 3, di lingkup Kementan pukul 13.00 WIB hari ini, Amran akan mencari solusi berbagai keluhan yang datang dari petani.
"Apa keluhan petani, satu saja kami laporkan ke Pak Presiden kemarin, bilamana petani berteriak tidak ada pupuk, itu artinya tanda-tanda produksi akan turun," kata Amran Sulaiman.
Produksi Sektor Pertanian
Ia mengatakan rapat tersebut akan menyelesaikan hambatan teknis dalam proses produksi sektor pertanian di Indonesia.
Amran juga menyatakan komitmen untuk memegang teguh sumpah jabatan dalam menjalankan etika serta penegakan hukum.
"Tak boleh main-main seperti sumpah tadi. Dalam menjalankan tugas jabatan itu harus menjunjung tinggi etika dan harus selurus-lurusnya, tegakkan aturan selurusnya, Insya Allah kami pegang itu," katanya.
Presiden Jokowi melantik Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman menggantikan Syahrul Yasin Limpo yang mengundurkan diri karena terjerat kasus korupsi.
Amran kembali ke kabinet Jokowi setelah sebelumnya juga menjabat sebagai Mentan pada periode 2014-2019.
Advertisement