Pemerintah Temukan Cadangan Gas Bumi Jumbo di Aceh dan Kaltim

Menteri ESDM Arifin Tasrif mengungkap temuan lapangan gas bumi baru di Indonesia. Ada temuan cadangan gas bumi jumbo di wilayah perairan Aceh, Sumatera, dan Kalimantan Timur.

oleh Arief Rahman Hakim diperbarui 05 Jan 2024, 19:30 WIB
Diterbitkan 05 Jan 2024, 19:30 WIB
SKK Migas-KKKS Gelorakan Industri Hulu Migas Saat Pandemi Covid-19
Pengelolaan Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi yaitu Satuan Kerja Khuhsus Pelaksanaan Kegiatan Usaha Hulu Migas dan Gas Bumi (SKK Migas) (Dok. SKK Migas Sumbagsel / Nefri Inge)

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif mengungkap temuan lapangan gas bumi baru di Indonesia. Ada temuan cadangan gas bumi jumbo di wilayah perairan Aceh, Sumatera, dan Kalimantan Timur.

Itu merujuk temuan besar di Sumur Geng North-1, Blok North Ganal, Kalimantan Timur. Temuan ini didapat oleh ENI, perusahaan migas asal Italia.

"Kita harus mensyukuri ada discovery baru itu ada di Geng North, ENI, mereka rencana 2028 akan masuk, kan ada 5 TCF lebih plus kondensat," ujarnya di Kantor Kementerian ESDM, Jumat (5/1/2024).

Arifin melihat temuan lainnya yang ada di Sumur Timpan-1 di Blok Andaman II di perairan Aceh. Selanjutnya, ada Sumur Layaran-1, Blok South Andaman di perairan bagian utara Sumatera.

"Kemudian yang dulu Timpan ngebor lagi, yang baru lagi di Layaran-1 baru dapet lagi minggu lalu ada 6 TCF lebih," kata dia.

Target Produksi

Dia mengatakan, ada target produksi gas bumi sebesar 12 BSCFD di 2030 mendatang. Jika dikalkulasi dari lapangan-lapangan potensial yang ada, masih ada kekurangan sekitar 0,9 BSCFD. Arifin menegaskan, infrastruktur gas bumi perlu diperkuat kedepannya.

"Kita kan punya target 12 BSCFD 2030, itu dengan Masela, Geng North, Timpan, sama Layaran, itu baru itung-itung 11,1 (BSCFD), masih 0,9 (BSCFD) lagi. Nah kita harus siapin infrastrukturnya," pungkas Menteri ESDM.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


SKK Migas Cari Investor

SKK Migas Targetkan Produksi Minyak Tembus 1 Juta Barel pada 2030
(Foto:Shutterstock)

Sebelumnya, Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) mencatat ada temuan 2 titik cadangan gas jumbo di Tanah Air. Harapannya, hal ini bisa menarik minat investor untuk mengucurkan dananya.

Deputi Eksplorasi, Pengembangan, dan Manajemen Wilayah Kerja Benny Lubiantara dengan adanya temuan jumbo bisa mengundang minat investor kembali masuk. Meski, ada catatan untuk memperkuat sisi fiskal dan non-fiskalnya.

“Kita perlu melakukan perbaikan yang benar-benar baik, artinya, perbaikan tersebut bisa meningkatkan daya pikat investasi Indonesia, mengingat saat ini kita tengah dalam kondisi bersaing dengan negara-negara lain,” ujar dia, Jumat (29/12/2023).

Informasi, ENI, perusahaan migas asal Italia menyatakan adanya penemuan cadangan gas in place dari sumur eksplorasi Geng North-1 di WK North Ganal sebesar 5 TCF dengan kandungan kondensat diperkirakan mencapai 400 Mbbls. Wilayah Kerja migas ini berlokasi sekitar 85 kilometer dari lepas pantai Kalimantan Timur.

Kemudian, Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) Mubadala Energy, perusahaan asal Uni Emirat Arab menemukan cadangan gas bumi in place di Wilayah Kerja (WK) South Andaman dengan potensi lebih dari 6 TCF (trillion cubic feet).

 


Sumber Sumur

SKK Migas akan menggelar  Forum Kapasitas Nasional III Tahun 2023 di Jakarta pada Kamis 23 November 2023 hingga Jumat 24 November 2023. (Dok SKK Migas)
SKK Migas akan menggelar Forum Kapasitas Nasional III Tahun 2023 di Jakarta pada Kamis 23 November 2023 hingga Jumat 24 November 2023. (Dok SKK Migas)

Temuan gas jumbo ini berasal dari sumur Eksplorasi Layaran-1. Lokasi tersebut sekitar 100 kilometer lepas pantai Sumatera bagian utara. Wilayah Kerja South Andaman merupakan WK migas yang dilelang pada 2018 dan baru diteken kontrak pengelolaannya oleh Kementerian ESDM dan Mubadala Energy pada Februari 2019 dengan menggunakan mekanisme kontrak gross split.

Setelah penemuan ini, Benny mengharapkan, adanya percepatan proses penggarapan. Ia menargetkan pada 2028-2029 proyek South Andaman sudah mulai onstream. “Tahun 2024 akan dimulai appraisalnya, 2025-2026 sudah Plan Of Development (POD) dan di 2028-2029 sudah onstream,” ungkap dia.

“Mayoritas investor migas yang hendak melakukan ekplorasi akan memilih wilayah kerja yang sudah memiliki infrastruktur dan lebih dekat dengan pasar, sehingga hal ini perlu menjadi pertimbangan agar setiap temuan ini bisa segera dioptimalkan," sambungnya.

Kejar Target

Sementara itu, Presiden Direktur Mubadala Energy Indonesia, Abdulla Bu Ali mengatakan penemuan ini merupakan bagian dari program Mubadala Energy ke depan dalam mendukung target produksi Indonesia tahun 2030 yaitu 1 juta barel minyak bumi per hari dan 12 miliar kaki kubik gas bumi per hari.

“Indonesia memiliki potensi yang luar biasa terkait cadangan migas, penemuan ini patut disyukuri dan diharapkan dapat mendukung target produksi tahun 2030." ujar dia.

Ia mengatakan, setelah penemuan ini, Mubadala Energy akan mempercepat proses untuk memulai pengeboran sumur eksplorasi lainnya di WK yang sama. Untuk itu, pihaknya membutuhkan dukungan dari berbagai pihak agar rencana tersebut dapat terwujud.

“Kami berharap dukungan dari semua pemangku kepentingan agar kami bisa melanjutkan penemuan ini dan dapat membantu untuk mencapai target yang dicanangkan pemerintah,” ujar dia.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya