Liputan6.com, Jakarta Pasangan calon presiden (Capres) dan wakil presiden (Cawapres) Ganjar Pranowo dan Mahfud MD berkomitmen mengawal pengadaan BTS 4G BAKTI Kominfo agar rampung tepat waktu dan dapat segera digunakan oleh masyarakat.
Pembangunan infrastuktur layanan internet juga akan dipastikan dilakukan di seluruh daerah tertinggal, terdepan dan terluar (3T) wilayah Indonesia.
Baca Juga
Upaya ini dilakukan untuk dapat menjalankan program internet gratis (GratisIn) yang masuk dalam visi dan misi Ganjar-Mahfud, jika terpilih menjadi Presiden dan Wakil Presiden periode 2024-2029.
Advertisement
Program GratisIn diluncurkan di Borsumy Heritage Semarang, Jawa Tengah, Senin (1/1/2024) lalu. Program GratisIn adalah program pengadaan internet gratis, super cepat dan merata bagi pelajar.
Cawapres 2024 Mahfud MD menjelaskan internet gratis sudah menjadi sebuah kebutuhan masyarakat. Namun, pada praktiknya tidak semua pelajar atau sekolah mampu membeli kuota internet.
Kendala yang dihadapi pelajar dari keluarga tidak mampu, jelasnya, tidak ada uang. Sedangkan, di sejumlah daerah lain, terutama pedalaman, masih banyak yang tidak memiliki jaringan internet yang dapat diakses.
"Setelah infrastrukturnya tersedia, harus dipastikan bahwa para pelajar mendapatkan kuota internet. Jadi, semua infrastruktur yang telah dibangun berkelanjutan, tidak diabaikan, karena masyarakat tidak mampu membeli kuota intenet," jelas Mahfud dikutip Selasa (9/1/2024).
Dengan demikian, paparnya lagi, program internet gratis adalah salah satu bentuk kebijakan yang mengawal dan memastikan realisasi program pembangunan pemerintahan sebelumnya berkelanjutan.
Program Internet Gratis
Dia menambahkan program internet gratis dapat juga dimanfaatkan oleh pelaku UMKM, pelaku industri kreatif hingga profesional, seperti jurnalis yang bertugas di seluruh Indonesia.
Lebih jauh, dia mengatakan program internet gratis tidak hanya perlu dukungan infrastruktur telekomunikasi informasi dalam bentuk fisik, seperti BTS dan perangkat komputer, tetapi juga dukungan kebijakan.
Untuk itu, pihaknya sedang menyusun anggaran yang dibutuhkan, serta prosedur mendapatkan internet gratis bagi para pelajar. Dia meyakini jika anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) dikelola dengan efisien dan transparan, maka dana yang dibutuhkan akan dapat dipenuhi.
Ganjar Pranowo Sebut Perlu Internet Cepat Buat Dukung Keamanan Siber di Debat Capres 2024
Calon Presiden atau capres nomor urut tiga, Ganjar Pranowo, menyebutkan kebutuhan internet cepat, terkait masalah keamanan siber.
Hal itu diungkapkan oleh Ganjar dalam debat capres 2024 pada Minggu (7/1/2024) malam, dalam menanggapi capres nomor urut satu, Anies Baswedan, terkait keamanan siber.
Menurut Ganjar, untuk masalah keamanan siber, dibutuhkan perkuatan Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN), serta penting untuk membuat sistem keamanan yang baik.
“Bahkan, selain membangun SDM dan infrastruktur yang baik, maka kecepatan internet dan coverage-nya harus tinggi. Maka kalau kita kemudian membuat satu sistem infrastruktur yang bagus, jangan dikorupsi," kata Ganjar.
Lebih lanjut, Ganjar mengatakan penanganan isu keamanan siber dapat mengajak penerima beasiswa Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP), dan membuka kesempatan kerja di Tanah Air, bagi mereka yang pernah belajar di luar negeri.
Ganjar juga mengatakan melibatkan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) untuk kolaborasi.
“Bahkan kemudian pengamanan di kepolisian saya kira perlu cyber institution yang dipimpin oleh jenderal bintang tiga, dan kita perlu duta besar siber,” kata Ganjar.
Sebelumnya, mengawali debat capres, Ganjar Pranowo, Capres nomor urut tiga, juga menyinggung mengenai isu keamanan siber dalam pemaparan visi misinya.
Pada pemaparannya, di samping masalah seperti terorisme, narkoba tindak pidana pencucian uang, dan kekerasan seksual, Ganjar menyebut juga masalah judi online saat ini perlu mendapatkan perhatian.
"Maka reformasi kepolisian harus betul-betul mengantisipasi ini dengan penguatan cyber system kita, termasuk pengembangan SDM siber yang kuat," kata Ganjar Pranowo.
Advertisement
Janji Manis Ganjar-Mahfud Gelontorkan Subsidi Kuota Internet bagi Pelajar
Pasangan capres dan cawapres nomor urut 3 Ganjar Pranowo-Mahfud MD akan menggelontorkan subsidi kuota internet kepada pelajar di seluruh Indonesia, jika terpilih menjadi Presiden dan Wakil Presiden Republik Indonesia periode 2024-2029.
Subsidi kuota internet ini merupakan satu dari 21 program unggulan dalam visi dan misi Ganjar-Mahfud untuk lima tahun ke depan.
"Subsidi kuota internet kepada pelajar diharapkan dapat meringankan pengeluaran orang tua untuk dana pendidikan anak, terutama bagi keluarga tidak mampu," tutur cawapres Mahfud MD dalam keterangannya, Selasa (9/1/2024).Data Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbud Ristek) menunjukkan hingga akhir 2023, jumlah pelajar di Indonesia mencapai 53,14 juta orang. Dari jumlah itu, sebanyak 50 persen atau 24,04 juta orang murid SD, sebanyak 9,97 juta murid SMP, sedangkan murid SMA dan SMK masing-masing 5,32 juta orang dan 5,08 juta siswa.
Jumlah pelajar ini, tesebar di seluruh Indonesia dengan tingkat ekonomi yang berbeda-beda dan letak geografis beragam.
Sementara itu, hasil survei Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) menunjukkan pengguna internet di Indonesia mencapai 215,63 juta orang periode 2022/2023 atau naik sebesar 2,67 persen dibandingkan pada periode sebelumnya. Angka ini sebesar 78,19% dari total populasi Indonesia yang mencapai 275,77 juta jiwa.
Program Internet GratisProgram internet gratis kepada pelajar sejalan dengan hasil penelitian BRIN yang menyebutkan bahwa internet untuk pendidikan telah terbukti dapat digunakan sebagai inovasi untuk mengatasi masalah pendidikan yang sulit dilakukan secara konvensional.
Penggunaan internet dapat digunakan untuk mengejar ketertinggalan pelajar di daerah Terdepan, Terpencil, dan Tertinggal (3T). Minat membaca dan kemampuan literasi pelajar dapat ditingkatkan dengan berbagai inovasi berbasis digital, seperti buku elektronik interaktif dengan visual dan audio.
"Pemanfaatan Teknologi Informasi dan Komunikasi terutama internet dalam lembaga pendidikan memberikan pengaruh terhadap budaya pembelajaran," jelas Peneliti Ahli Utama Pusat Riset Pendidikan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Ence Oos Mukhamad Anwas, dalam orasi pengukuhan gelar Profesor Riset yang berjudul Pembudayaan TIK dalam Pendidikan di Kantor BRIN Kawasan Sains Sarwono Prawirohardjo, Jakarta, belum lama ini.
Membudidayakan internet untuk kebutuhan belajar mengajar, ujarnya, merupakan proses mengubah perilaku lama menjadi perilaku baru yang diharapkan, sehingga perlu dilakukan secara bertahap dan berkelanjutan.