Cek Harga Minyak Mentah Dunia Terbaru di Sini, Awal Lonjakan

Kenaikan harga minyak dunia ini karena tanda-tanda mengarah pada penguatan permintaan bensin di AS

oleh Ilyas Istianur Praditya diperbarui 25 Jun 2024, 08:30 WIB
Diterbitkan 25 Jun 2024, 08:30 WIB
Harga Minyak Dunia. Foto: Freepik/atlascompany
Harga Minyak Dunia. Foto: Freepik/atlascompany

Liputan6.com, Jakarta Harga minyak mentah berjangka naik 1% pada hari Senin dan berpotensi membukukan kenaikan untuk bulan ini.

Kenaikan harga minyak dunia ini karena tanda-tanda mengarah pada penguatan permintaan bensin di AS dan ketegangan geopolitik kembali memanas di Timur Tengah.

Harga minyak turun pada hari Jumat, memutus rentetan kenaikan baru-baru ini, tetapi ditutup hampir 3% lebih tinggi di akhir pekan. West Texas Intermediate (WTI) dan Brent berada di jalur untuk kenaikan bulanan masing-masing sebesar 6% dan 5,4%.

Minyak mentah AS membukukan bulan terburuknya di tahun ini pada Mei, tetapi harga telah pulih karena harapan pasar akan menegang di tengah permintaan bahan bakar musim panas.

Berikut adalah harga energi penutupan hari Senin, dikutip dari CNBC, Selasa (25/6/2024):

  • Kontrak WTI Agustus: USD 81,63 per barel, naik 90 sen, atau 1,11%. Tahun berjalan, minyak AS naik 13,9%.
  • Kontrak Brent Agustus: USD 86,01 per barel, naik 77 sen, atau 0,9%. Tahun berjalan, patokan global ini naik 11,6%.
  • Kontrak Bensin RBOB Juli: USD 2,51 per galon, sedikit berubah. Tahun berjalan, bensin naik 19,4%.
  • Kontrak Gas Alam Juli: USD 2,81 per seribu kaki kubik, naik 3,92%. Tahun berjalan, gas telah naik 11,8%.

"Alasan utama di balik penguatan harga, bagaimanapun, adalah kepercayaan yang tumbuh bahwa persediaan minyak global pasti akan anjlok selama musim panas di belahan bumi utara," kata Tamas Varga, analis dari pialang minyak PVM, dalam sebuah catatan pada hari Senin.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Ketegangan Israel-Lebanon

Ilustrasi harga minyak dunia
Ilustrasi harga minyak dunia (dok: Foto AI)

Ryan McKay, ahli strategi senior komoditas di TD Securities, mengatakan risiko pasokan sekarang kembali menjadi fokus karena ketegangan yang meningkat di perbatasan Israel-Lebanon.

Israel dan kelompok milisi yang didukung Iran, Hizbullah, telah saling melontarkan ancaman perang dalam beberapa pekan terakhir.

Perdana Menteri Benjamin Netanyahu mengatakan Israel akan mengerahkan kembali pasukan ke utara negara itu saat fase intensif perang di Gaza berakhir.

"Lonjakan baru dalam indikator risiko pasokan energi kita dapat semakin mendukung aksi harga dalam waktu dekat," kata McKay kepada klien dalam catatan pada hari Senin, tetapi ahli strategi tersebut berpendapat bahwa dana akan mulai melikuidasi posisi long jika WTI turun di bawah USD 81 per barel.

Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy mengklaim pada hari Senin bahwa Kyiv telah menyerang lebih dari 30 kilang minyak, terminal, dan pangkalan minyak Rusia tanpa memberikan kerangka waktu kapan serangan itu terjadi.

 


Prediksi Pasokan Minyak

Ilustrasi Harga Minyak Dunia. Foto: AFP
Ilustrasi Harga Minyak Dunia. Foto: AFP

Goldman Sachs, JPMorgan, dan Citi semuanya memperkirakan bahwa persediaan akan mulai turun karena permintaan bahan bakar OPEC+ mempertahankan pengurangan produksi hingga Oktober.

Persediaan minyak mentah, bensin, dan distilat AS turun untuk pekan yang berakhir 14 Juni, data terbaru yang tersedia. JPMorgan mengatakan konsumsi bensin melonjak menjadi 9,4 juta barel per hari pada minggu yang sama, level tertinggi untuk periode tersebut sejak pandemi berakhir.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya