Cegah Pungli, 59 Pelabuhan Target Terapkan Gerbang Otomatis pada Akhir 2024

Sejak awal tahun ini, Pelindo secara bertahap menerapkan gerbang otomatis di 29 pelabuhan.

oleh Maulandy Rizky Bayu Kencana diperbarui 03 Jul 2024, 21:30 WIB
Diterbitkan 03 Jul 2024, 21:30 WIB
Cegah Pungli, 59 Pelabuhan Target Terapkan Gerbang Otomatis pada Akhir 2024
Aktivitas di Pelabuhan Dumai kelolaan PT Pelindo I (Persero) (dok: Pelindo I)

Liputan6.com, Jakarta - Penerapan gerbang otomatis (auto gate) di pelabuhan-pelabuhan milik PT Pelindo (Persero) akan selesai pada 2024. Sejak awal tahun ini, Pelindo secara bertahap menerapkan gerbang otomatis di 29 pelabuhan.

Direktur Pengelola PT Pelindo (Persero) Putut Sri Muljanto mengatakan, penerapan auto gate ini digencarkan untuk mempercepat arus barang dan mencegah praktik pungutan liar (pungli).

"Dengan otomatisasi gerbang, pembayaran yang sebelumnya dilakukan secara tunai berubah menjadi non tunai (cashless)," kata Putut dalam keterangan tertulis, Rabu (3/7/2024).

Pada 2023, Pelindo telah mengimplementasikan gerbang otomatis di 13 pelabuhan di Indonesia, menyusul 5 pelabuhan yang sudah menerapkan sistem cashless sebelumnya, yakni Banten, Tanjung Pandan, Sunda Kelapa, Banjarmasin dan Gresik, serta 12 Pelabuhan yang sebagian besar berada di wilayah Indonesia Timur.

Pelabuhan yang mengoperasikan gerbang otomatis pada 2023 diantaranya Tanjung Pinang (Kepulauan Riau) di Regional 1, Pangkal Balam (Bangka-Belitung), Jambi, Panjang (Lampung), dan Pontianak (Kalimantan Barat) di Regional 2. 

Selain itu, ada pelabuhan Celukan Bawang dan Benoa di Bali, Lembar di Nusa Tenggara Barat (NTB), dan Kupang di Nusa Tenggara Timur (NTT) di Regional 3.

Terkait perluasan pengoperasian gerbang otomatis, Putut menjelaskan, mulai Juli 2024 hingga akhir tahun, Pelindo akan mengoperasikan gerbang otomatis di empat pelabuhan di Regional 1, tiga pelabuhan di Regional 2, empat belas pelabuhan di Regional 3 dan delapan pelabuhan di Regional 4.Dengan demikian, sampai akhir 2024, ditargetkan 59 pelabuhan mengoperasikan gerbang otomatis.

Empat pelabuhan yang akan mengoperasikan gerbang otomatis di Regional 1 yakni Gunung Sitoli, Sibolga, Tanjung Balai Asahan, dan Lhokseumawe. 

Tiga Pelabuhan di Regional 2 yaitu Cirebon, Bengkulu, dan Palembang. Lalu 14 Pelabuhan berada di wilayah Regional 3 mulai dari Pelabuhan Tanjung Intan di Cilacap, Jawa Tengah, Tanjung Tembaga di Probolinggo, Jawa Timur, Waingapu (Sumba), Maumere (Flores) di NTT, Bima, Ende-Ippi, Kalabahi, Labuan Bajo, Kotabaru, Batulicin, Sampit, Kalianget, Tegal, dan Tanjung Wangi.

 

Pengoperasian Dilakukan Bertahap

PT Pelindo Solusi Logistik (SPSL) sebagai Subholding Pelindo pada klaster logistik dan hinterland development meluncurkan sistem Drone Safety Patrol. (Foto: Istimewa)
PT Pelindo Solusi Logistik (SPSL) sebagai Subholding Pelindo pada klaster logistik dan hinterland development meluncurkan sistem Drone Safety Patrol. (Foto: Istimewa)

Hingga akhir tahun, gerbang otomatis juga akan dioperasikan di delapan pelabuhan di Regional 4, yakni Manokwari, Jayapura, Biak, Fakfak, dan Merauke di Papua, Tolitoli dan Pantoloan di Sulawesi Tengah, serta Gorontalo.

Menurut Putut, pengoperasian gerbang otomatis dilakukan bertahap dengan mempertimbangkan trafik kendaraan di pelabuhan yang akan diterapkan sistem autogate. 

"Kita juga melihat hasil evaluasi atas penerapan autogate di pelabuhan-pelabuhan terdahulu yang dapat dijadikan best practices," kata Putut. 

 

Pelindo Bakal Lepas 65% Saham Tol Cibitung-Cilincing

Asap Sisa Kebakaran TPS Ilegal
Foto udara kondisi asap dari sisa kebakaran Tempat Pembuangan Sampah (TPS) Ilegal di samping Tol Cibitung-Cilincing, Desa Sumber Jaya, Tambun Utara, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Senin (25/9/2023). (merdeka.com/Imam Buhori)

Sebelumnya, PT Pelabuhan Indonesia (Persero) atau Pelindo akan melakukan divestasi 65 persen kepemilikan saham di proyek Jalan Tol Cibitung-Cilincing (JTCC). Divestasi ini diproyeksikan bisa mengurangi utang perseroan sekitar Rp 8 triliun pada 2024. 

Direktur Utama Pelindo, Arif Suhartono mengatakan proses divestasi ini diharapkan rampung pada tahun ini. 

“Terkait dengan divestasi jalan tol kami yang diharapkan selesai di 2024. Maka akan mengurangi utang sebesar Rp 8 triliun," kata Arif dalam Rapat Dengar Pendapat dengan Komisi VI DPR RI, Rabu (3/7/2024).

Arif menambahkan setelah merger, sejak 1 Oktober 2021 hingga Juli 2024, perseroan telah melunasi utang sebesar Rp 11 triliun. Adapun utang perseroan pada 2021 mencapai Rp 50,9 triliun. Nilai utang alami penurunan ke Rp 49,87 triliun pada 2023. Adapun untuk 2024 diproyeksikan menurun hingga Rp 41,39 triliun.

Pelindo mulai berinvestasi pada sektor jalan tol sejak 2015. Hal ini dilakukan Pelindo untuk kepentingan pada akses masuk dan keluar kawasan hinterland Pelabuhan Tanjung Priok.

"Kita masuk ke sana untuk memastikan jalan itu jadi, setelah jalan itu jadi, tidak ada niat untuk mempertahankan maka akan kita lepas. Kami harap selesai di 2024 dan saat ini jalan sudah selesai," pungkas Arif.

 

 

Pelindo Setor Rp 2,68 Triliun ke Negara pada Kuartal I 2024

Pelindo
Pembangunan Bali Maritime Tourism Hub Jadi Proyek Strategis Nasional Kini Memasuki Tahap Akhir/Istimewa.

Sebelumnya, PT Pelabuhan Indonesia (Persero) atau Pelindo telah memberikan kontribusi kepada negara sebesar Rp 2,68 triliun pada kuartal I 2024.

Direktur Utama Pelindo, Arif Suhartono mengatakan nilai ini diharapkan tumbuh hingga 4 kali lipat hingga akhir 2024. Total setelah melakukan merger, sejak 2021 Pelindo telah berkontribusi kepada negara sebesar Rp 20,9 triliun. Kontribusi ini berasal dari berbagai sektor pendapatan negara. 

"Komposisinya itu adalah dari dividen, PPh, PNBP, Konsesi, PBB, dan PPN,” kata Arif dalam Rapat Dengar Pendapat dengan Komisi VI DPR RI, Rabu (3/7/2024). 

Arif menambahkan, Pelindo masuk dalam jajaran 10 besar Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dalam sisi dividen. Meskipun begitu, dari sisi pendapatan, Arif memperkirakan Pelindo berada pada posisi 12 atau 13 dari perusahaan BUMN lainnya. 

Pada kesempatan yang sama, Arif menjelaskan rencana kerja perseroan pada 2025. Perseroan menargetkan pada 2025 bisa menjadi integrator ekosistem pelabuhan kelas dunia. 

Arif menuturkan hal ini dapat dicapai dengan beberapa hal yaitu dengan rencana ekspansi secara regional dan internasional. Kemudian dengan peningkatan pemanfaatan teknologi informasi, dan penguatan dukungan konektivitas dan ekosistem logistik.

"Ini bagaimana agar Pelindo Port dan logistik bisa terhubung dengan baik yang pada akhirnya memberikan dampak positif bagi ekosistem,” pungkasnya.

 

Infografis Bank Dunia Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Terjun Bebas. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis Bank Dunia Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Terjun Bebas. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya