ASABRI Punya Misi Tingkatkan Kontribusi ke Negara, Begini Caranya

Direktur Utama ASABRI, Wahyu Suparyono, menekankan pentingnya menerapkan AKHLAK dalam setiap aspek pekerjaan

oleh Ilyas Istianur Praditya diperbarui 19 Agu 2024, 18:46 WIB
Diterbitkan 19 Agu 2024, 18:41 WIB
Direktur Utama ASABRI, Wahyu Suparyono, menekankan pentingnya menerapkan AKHLAK dalam setiap aspek pekerjaan
Direktur Utama ASABRI, Wahyu Suparyono, menekankan pentingnya menerapkan AKHLAK dalam setiap aspek pekerjaan (dok: humas)

Liputan6.com, Jakarta ASABRI baru saja memperingati empat tahun penerapan AKHLAK sebagai core values di lingkungan BUMN melalui acara Townhall Meeting bertema “Bersama AKHLAK Wujudkan ASABRI Berkualitas dan Hebat.”

Acara ini dihadiri oleh Direksi dan seluruh Insan ASABRI dari berbagai daerah di Indonesia. Core values AKHLAK, yang terdiri dari Amanah, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, dan Kolaboratif, telah diimplementasikan oleh ASABRI untuk memperkuat budaya kerja dan etika, yang pada akhirnya meningkatkan konsistensi, efisiensi, dan produktivitas di lingkungan kerja.

Direktur Utama ASABRI, Wahyu Suparyono, menekankan pentingnya menerapkan AKHLAK dalam setiap aspek pekerjaan.

"Nilai-nilai ini diharapkan tidak hanya meningkatkan kinerja perusahaan tetapi juga berkontribusi positif bagi bangsa dan negara, menjadikan ASABRI semakin berkualitas dan hebat," katanya, Senin (19/8/2024).

Pengembangan SDM

Acara ini juga mencakup sesi sharing bertema "Talent Mobility with AKHLAK," yang menampilkan empat talent dari Insan ASABRI yang telah mengikuti Program Talent Secondment Kementerian BUMN.

Program ini tidak hanya memungkinkan SDM ASABRI untuk berkontribusi dalam proyek besar, tetapi juga memberikan mereka kesempatan untuk mengembangkan diri dalam berbagai aspek seperti kepemimpinan, manajemen pemangku kepentingan, branding personal, dan pengembangan tim.

"Melalui program ini, diharapkan para talent dapat memberikan kontribusi maksimal dalam mendukung keberlangsungan ASABRI dan mewujudkan visi perusahaan menjadi lebih berkualitas dan hebat di masa depan," pungkasnya.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Asabri Minta PMN Rp 3,6 Triliun Demi Atasi Masalah Ekuitas Negatif

PT Asabri (Persero)
PT Asuransi Sosial Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (Persero) atau disingkat PT ASABRI (Persero). (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Direktur Utama PT. Asabri, Wahyu Suparyono, mengajukan Penyertaan Modal Negara (PMN) Tahun 2025 sebesar Rp3,61 triliun untuk menyelesaikan permasalahan ekuitas negatif, selvabilitas jangka panjang dan kekurangan jumlah aset investasi di Asabri.

"Karena langkah strategis yang telah dan akan dilakukan tersebut di atas diperkirakan belum memberikan sustainability jangka panjang, maka Perseroan berencana untuk mengajukan PMN sebesar Rp3,61 triliun untuk APBN tahun 2025," kata Wahyu dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi VI DPR RI Pembahasan usulan Penyertaan Modal Negara (PMN) Tahun 2025, Rabu (10/7/2024).

Ia menjelaskan dalam menghitung kebutuhan PMN, Perseroan menggunakan metode pemenuhan arus kas berbasis risko yang menjumlahkan kekurangan arus kas bebas dalam mencukupi kekurangan modal berbasis risiko atau Batas Tingkat Solvabilitas Minimum (BTSM).

 


Beli SBN

Direktur Utama PT. Asabri, Wahyu Suparyono dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi VI DPR RI Pembahasan usulan Penyertaan Modal Negara (PMN) Tahun 2025, Rabu (10/7/2024)
Direktur Utama PT. Asabri, Wahyu Suparyono dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi VI DPR RI Pembahasan usulan Penyertaan Modal Negara (PMN) Tahun 2025, Rabu (10/7/2024) (dok: Tira)

Kata Wahyu, dana PMN tersebut akan digunakan untuk pembelian SBN (90%) dan Corporate Bond (10%) sehingga menghasilkan pendapatan baru dari investasi tersebut.

Adapun Wahyu menyampaikan saat ini Asabri pada Tahun 2023 telah melakukan pembayaran program pensiun kepada lebih dari 484 ribu peserta dengan total pembayaran uang pensiun sebesar Rp17,2 triliun.

Selain uang pensiun, pada Tahun 2023, Asabri juga melakukan pembayaran klaim program THT, JKK, dan JKm sebesar Rp1.7 triliun

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya