Indonesia Bakal Tambah Ekspor Produk Petrokimia dari Cilegon

Menteri Investasi/Kepala BKPM Rosan P. Roeslani menuturkan, pembangunan pabrik petrokimia Lotte Chemical Indonesia sudah capai 97,8 persen.

oleh Tira Santia diperbarui 11 Sep 2024, 15:00 WIB
Diterbitkan 11 Sep 2024, 15:00 WIB
Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Rosan P. Roeslani  melakukan kunjungan kerja ke PT Lotte Chemical Indonesia (LCI) di Cilegon, Banten, Rabu (11/9/2024). (Tira/Liputan6.com)
Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Rosan P. Roeslani  melakukan kunjungan kerja ke PT Lotte Chemical Indonesia (LCI) di Cilegon, Banten, Rabu (11/9/2024). (Tira/Liputan6.com)

Liputan6.com, Jakarta Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Rosan Roeslani mengatakan produk pabrik petrokimia milik PT Lotte Chemical Indonesia (LCI) di Cilegon, Banten, akan diekspor ke Malaysia, Thailand, hingga India.

Rosan menjelaskan, pabrik petrokimia ini ditargetkan beroperasi pada Maret 2025 mendatang. Setelah beroperasi, pada Mei 2025 akan mulai dilakukan ekspor. Namun, porsi produk yang akan diekspor hanya 30 persen, 70 persen untuk memenuhi kebutuhan industri dalam negeri.

"Ya pasti 70 persen dari produksi dan produk dari LCI ini akan dipergunakan untuk kepentingan domestik. Untuk industri domestik. 30 persennya ekspor, ekspornya ke Malaysia, Thailand, India," kata Rosan saat melakukan kunjungan kerja ke PT LCI, di Cilegon, Banten, Rabu (11/9/2024).

Produk yang Dihasilkan

Produk yang akan dihasilkan PT LCI antara lain polyethylene (bahan baku plastik), polypropylene (bahan baku karet sintetis), butadiene (campuran karet sintesis), dan benzene toluene xylene (campuran bensin dan bahan baku plastik).

Nantinya produk tersebut akan dipasarkan sebagai bahan baku botol, kabel listrik, bumper otomotif, peralatan medis, ban, karet sintetis, cat, dan pengusir serangga.

Adapun saat ini pembangunan pabrik petrokimia yang berlokasi di Cilegon ini telah mencapai 97,8 persen.

Rosan pun berharap dengan adanya pabrik ini bisa memberikan multiplier effect bagi lingkungan sekitar Cilegon dan dapat meningkatkan roda perekonomian Indonesia.

"Kita lihat tadi pembangunan dari petrochemical pabrik ini sudah hampir final. Itu tadi saya sampaikan kurang lebih sudah 97,8 persen dan diharapkan pada bulan Maret 2025 ini sudah bisa memulai produksi dan bulan Mei (2025) sudah bisa melakukan ekspor," pungkasnya.

Pabrik Lotte Chemical Bakal Beroperasi Maret 2025

Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Rosan P. Roeslani  melakukan kunjungan kerja ke PT Lotte Chemical Indonesia (LCI) di Cilegon, Banten, Rabu (11/9/2024). (Tira/Liputan6.com)
Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Rosan P. Roeslani  melakukan kunjungan kerja ke PT Lotte Chemical Indonesia (LCI) di Cilegon, Banten, Rabu (11/9/2024). (Tira/Liputan6.com)

Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Rosan P. Roeslani mengatakan, pabrik petrokimia milik PT Lotte Chemical Indonesia (LCI) akan mulai jalan beroperasi Maret 2025. Saat ini pembangunan telah mencapai 97,8 persen.

"Kita lihat tadi pembangunan dari petrochemical pabrik ini sudah hampir final. Itu tadi saya sampaikan kurang lebih sudah 97,8 persen dan diharapkan pada Maret 2025 ini sudah bisa memulai produksi dan bulan Mei (2025) sudah bisa melakukan ekspor," kata Rosan Roeslani saat melakukan kunjungan kerja ke PT LCI, di Cilegon, Banten, Rabu (11/9/2024).

Penyerapan tenaga kerja dalam proses pembangunan mencapai 13 ribu tenaga kerja. Dimana mayoritas merupakan warga negara Indonesia dan sebanyak 4 persen tenaga kerja dari Korea.

Sementara, ketika pembangunan PT LCI ini selesai ditargetkan bisa menyerap 1.300 tenaga kerja, yang terdiri dari 900 tenaga kerja permanen dan 400 tenaga kerja tambahan.

"Di saat bersamaan kalau sudah pabrik selesai itu juga akan menyerap kurang lebih 900 orang tenaga kerja secara permanen dan masih ditambah lagi sampai 400 orang tenaga kerja tambahannya," ujarnya.

Adapun produk yang akan diproduksi oleh PT LCI di antaranya Ethylene, propylene, and benzene dan lainnya. Di mana mayoritas produk ditujukan untuk memenuhi kebutuhan domestik sebesar 70 persen, dan sisanya untuk diekspor sebanyak 30 persen.

"30 persen itu rencananya adalah ekspor, 70 persen  untuk pemakaian domestik untuk membangun industri kita di sini," imbuhnya.

Rosan pun mengakui bahwa terdapat masalah investasi mangkrak di Lotte Chemical Indonesia pada 2016 lalu. Namun, setelah diatasi permasalahannya maka pembangunan bisa dilanjutkan.

"Ya memang pembangunannya sudah dimulai, groundbreaking-nya tahun 2018 tadi saya sampaikan tapi memang ada masalah pertanahan yang Alhamdulillah ini sudah beres, sudah settle sehingga pembangunan bisa dilanjutkan lagi dan bisa akan selesai pada awal 2025," pungkasnya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya