Donald Trump Umumkan Investasi AI di Amerika Serikat, Segini Nilainya

Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengatakan, ChatGPT OpenAI, SoftBank, dan Oracle berencana mendirikan usaha patungan bernama Stargate.

oleh Natasha Khairunisa Amani diperbarui 22 Jan 2025, 15:20 WIB
Diterbitkan 22 Jan 2025, 15:20 WIB
Donald Trump Umumkan Investasi AI di Amerika Serikat, Segini Nilainya
Presiden Amerika Serikat yang baru dilantik, Donald Trump mengumumkan investasi sektor swasta untuk kecerdasan buatan. (Dok. Kevin Lamarque/Pool Photo via AP)... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Amerika Serikat yang baru dilantik, Donald Trump mengumumkan investasi sektor swasta senilai USD 500 miliar atau sekitar Rp 8,1 kuadriliun untuk mendanai infrastruktur Kecerdasan Buatan (artificial intelligence/AI) di negara itu.

Mengutip Channel News Asia, Rabu (22/1/2025) Donald Trump mengatakan, ChatGPT OpenAI, SoftBank, dan Oracle berencana mendirikan usaha patungan bernama Stargate, yang akan membangun pusat data dan menciptakan lebih dari 100.000 pekerjaan di AS.

Perusahaan-perusahaan ini, bersama dengan pendukung ekuitas Stargate lainnya, telah berkomitmen untuk menggelontorkan USD 100 miliar, dengan sisa investasi diharapkan akan terjadi selama empat tahun ke depan.

CEO SoftBank Masayoshi Son, CEO OpenAI Sam Altman, dan Ketua Oracle Larry Ellison bergabung dengan Trump di Gedung Putih untuk peluncuran tersebut. Ellison menyebut, pusat data pertama dari proyek ini sudah dalam tahap pembangunan di Texas. Secara total, 20 pusat data akan dibangun, masing-masing seluas setengah juta kaki persegi. 

Proyek tersebut dapat mendukung AI yang menganalisis catatan kesehatan elektronik dan membantu dokter merawat pasien mereka, kata Ellison. "Kami tidak akan memutuskan untuk melakukan ini (tanpa Anda)," kata Son kepada Trump.

Tidak diketahuu jelas apakah pengumuman tersebut merupakan pembaruan dari usaha yang dilaporkan sebelumnya.

Pada Maret 2024, The Information, sebuah situs web berita teknologi, melaporkan OpenAI dan Microsoft sedang mengerjakan rencana untuk proyek pusat data senilai USD 100 miliar yang akan mencakup superkomputer kecerdasan buatan yang juga disebut "Stargate" yang akan diluncurkan pada 2028.

Trump Cabut Perintah Eksekutif AI yang Dicanangkan Joe Biden 

Investasi terbaru diumumkan usai Trump mencabut perintah eksekutif 2023 yang ditandatangani oleh Joe Biden yang berupaya mengurangi risiko yang ditimbulkan oleh Kecerdasan Buatan terhadap konsumen, pekerja, dan keamanan nasional.

Perintah Biden mengharuskan pengembang sistem AI yang menimbulkan risiko terhadap keamanan nasional AS, ekonomi, kesehatan publik, atau keselamatan untuk membagikan hasil uji keamanan dengan pemerintah AS, sesuai dengan Undang-Undang Produksi Pertahanan, sebelum dirilis ke publik.

 

Standar Pengujian Risiko

Konpers Presiden AS Donald Trump mengakhiri hubungan AS dan WHO.
Konpers Presiden AS Donald Trump mengakhiri hubungan AS dan WHO. Dok: Gedung Putih... Selengkapnya

Perintah tersebut juga mengarahkan lembaga untuk menetapkan standar untuk pengujian tersebut dan menangani risiko kimia, biologi, radiologi, nuklir, dan keamanan siber terkait. 

Perintah Biden muncul saat anggota parlemen AS gagal meloloskan undang-undang yang menetapkan batasan untuk pengembangan AI.

Platform Partai Republik 2024 berjanji untuk mencabut perintah yang dikatakannya menghambat inovasi AI dan menambahkan "Partai Republik mendukung pengembangan AI yang berakar pada kebebasan berbicara dan kemajuan manusia."

 

 

 

Prediksi Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Pertumbuhan Ekonomi Indonesia
Tercatat, Purchasing Managers' Index (PMI) manufaktur Indonesia hingga Maret 2024 mencapai level 54,2 poin. (Liputan6.com/Angga Yuniar)... Selengkapnya

Sebelumnya, Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo mengungkapkan optimismenya pada perekonomian nasional. Dia memprediksi ekonomi Indonesia bisa tumbuh 4,7-5,5 persen pada 2025.

Dia menuturkan, ekonomi RI akan terus meningkat setiap tahun. Dia turut memprediksi kenaikan pertumbuhan ekonomi nasional ini bisa konsisten terjadi hingga beberapa tahun ke depan. 

"Kami semua di Bank Indonesia dan seluruh Dewan Gubernur optimis tahun ini Indonesia akan mencapai kinerja yang lebih baik dari tahun 2024. Pertumbuhan (ekonomi) kami perkirakan antara 4,7 sampai 5,5 persen dan akan naik di tahun depan 4,8 sampai 5,6 persen," ungkap Perry dalam Peluncuran Buku Laporan Perekonomian Indonesia (LPI), Rabu (22/1/2025).

Pada saat yang sama, dia memperkirakan tingkat inflasi Indonesia juga terjaga dalam sasaran. Yakni, berada para rentang 1,5-3,5 persen pada 2025 ini.

"Pertumbuhan akan naik dalam 2 tahun ini dan akan terus naik ke lebih tinggi ke tahun-tahun depan. Yang kami juga lihat optimis, bahwa inflasi akan terkendali 2,5 plus minus 1 (persen)," ucapnya.

 

Jaga Nilai Tukar Rupiah

Dia menegaskan BI akan berupaya untuk menjaga rupiah pada posisi yang stabil agar bisa menopang pertumbuhan ekonomi. Tak lupa, tingkat kredit hingga digitalisasi juga tak luput dari perhatian BI. 

"Rupiah akan kami jaga stabil supaya ekonomi kita terus tumbuh dan kredit kami dorong bisa tumbuh antara 11-13 persen dan digitalidasi ekonomibktia akan terus berlanjut," katanya.

"Kami optimis bahwa Indoneisa bersatu, bersinergi, tidak hanya stabil tapi juga tumbuh lebih tinggi di tengah gejolak global geopolitik yang terus berlanjut. Kita tetap waspada terhadap berbagai gejolak global tapi kita harus membangun optimisme untuk bersama kita maju ke depan," Perry menambahkan.

Infografis IMF Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Baik
Infografis IMF Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Baik (Liputan6.com/Triyasni)... Selengkapnya
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya