Dua Megaproyek Andalan RI Bakal Dibangun Tahun Ini

Kedua proyek ini bernilai lebih dari 1 triliun dan bergerak di sektor energi.

oleh Fiki Ariyanti diperbarui 07 Feb 2014, 21:30 WIB
Diterbitkan 07 Feb 2014, 21:30 WIB
listrik-131207a.jpg
Indonesia memastikan bakal membangun 166 proyek infrastruktur dalam kerangka Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI). Dari ratusan proyek tersebut, setidaknya terdapat dua proyek raksasa yang diharapkan mulai masuk tahap pemancangan tiang (groundbreaking) pada tahun ini.

Komite Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (KP3EI) mengungkapkan kedua megaproyek bernilai bernilai ratusan triliun rupiah tersebut adalah kilang Tangguh Train 3 dan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Batang.

Sekretaris KP3EI, Lucky Eko Wuryanto mengungkapkan, kedua infrastruktur tersebut merupakan bagian dari 63 proyek bernilai di atas Rp 1 triliun yang akan dibangun tahun ini. Sedangkan proyek sisanya merupakan infrastruktur skala menengah kecil dengan total investasi mencapai Rp 26 triliun.

"Dari list proyek yang bakal groundbreaking tahun ini, ada dua proyek besar seperti kilang Tangguh Train 3 senilai Rp 108 triliun di Papua," ujar Lucky usai rapat koordinasi KP3EI di kantornya, Jakarta, Jumat (7/2/2014).

Lucky mengatakan, berdasarkan laporan Satuan Kerja Khusus (SKK) Migas, pembangunan kilang Tangguh Train 3 masih menunggu penyelesaian masalah dengan masyarakat sekitar. Tim dari SKK Migas mengakui sulit merealisasikan proyek tersebut karena terkendala proses Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (Amdal).

"Kalau ini semua bisa selesai, groundbreaking bisa dilaksanakan akhir 2014. Tapi kalau masalahnya berkepanjangan bisa saja molor," terangnya.

Sementara terkait megaproyek PLTU Batang di Jawa Tengah, kebutuhan investasi ditaksir mencapai Rp 38 triliun. Proyek strategis ini akan menggunakan skema Kerjasama Pemerintah dan Swasta (KPS) dan merupakan proyek KPS pertama di bidang energi dengan nilai investasi cukup besar.

"Kami sangat menginginkan proyek KPS ini selesai, makanya Pemerintah Daerah (Pemda) dan Pemerintah Pusat sangat komit menjalankan proyek tersebut dan berharap tidak molor lagi," tutur dia.

Saat ini, pembebasan lahan untuk pembangunan PLTU sudah mencapai 75%-77% dan power blok 11%. "Masyarakat sudah mulai mencair dengan beberapa pendekatan yang kami lakukan. Mudah-mudahan bisa mulai dibangun akhir 2014 karena financial close direncanakan Oktober ini. Kalau tidak, maka akan susah lagi karena harus pakai UU yang baru lagi," paparnya.

Jika proses pembangunan PLTU Batang bisa dimulai tahun ini, diharapkan pembangkit listrik in dapat beroperasi pada 2018. "Jika molor lagi pembangunannya, Jawa bisa krisis listrik di 2018," pungkas Lucky.(Fik/Shd)

Baca juga

Megaproyek RI Sudah Sedot Investasi Hingga Rp 828 Triliun

Ada Kereta Ekspress, Dari Bandara Halim ke Soetta Hanya 30 Menit

Daftar Lengkap 27 Proyek Prestisius yang Bakal Dibangun Indonesia

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya