Liputan6.com, Jakarta- Kompetisi Indonesia Super League (ISL) 2015 yang sedianya dimulai hari ini harus ditunda. Badan Olahraga Profesional Indonesia (BOPI) dan Menpora Imam Nahrawi meminta ISL 2015 ditunda karena persyaratan belum dipenuhi sepenuhnya.
Keputusan penundaan ISL 2015 oleh BOPI dan Menpora akhirnya sampai ke telinga Federasi Sepakbola Dunia (FIFA). Lembaga pimpinan Sepp Blatter itu menggirimkan surat melalui fax kepada Sekjen PSSI Djoko Driyono.
Dalam surat tersebut, FIFA memperingatkan Indonesia terancam terkena sanksi jika kick-off ISL ditunda. FIFA menganggap penundaan ISL sebagai bentuk intervensi pemerintah.
Surat yang ditandatangani langsung oleh Sekjen Jerome Valcke itu dikirimkan kepada PSSI pada 19 Februari 2015. FIFA saat ini terus mengamati perkembangan masalah ini. PSSI diminta FIFA memberitahu perkembangan terbaru paling lambat 23 Februari 2015.
FIFA memang mengharamkan adanya intervensi dari pemerintah terhadap kepengurusan federasi sepakbola di suatu negara. Sebelumnya cukup banyak negara yang terkena sanksi FIFA akibat intervensi pemerintah.
Beberapa negara yang pernah merasakan pahitnya sanksi FIFA adalah Yunani, Kuwait, Brunei Darussalam, Peru, Iran, Nigeria, Ethiopia hingga Irak.
Baca Juga
Berebut Ambil Penalti, Balotelli Disemprot Gerrard
Kronologi Rebutan Penalti Pemain Liverpool
RvP Menuju Pintu Keluar MU?