Hina Prancis, Ibra Diusir Politisi

Liputan6.com, Paris: Tersinggung dengan ucapan striker Paris Saint-Germain (PSG), Zlatan "Ibra" Ibrahimovic yang menyebut Prancis negara bodoh, politisi Prancis dari partai Front Nasional, Marine Le Pen. Dia mempersilahkan penyerang asal Swedia itu untuk angkat kaki tinggalkan Prancis.

Federasi Sepak Bola Prancis (FFF) sedang memeriksa ucapan Ibra. Namun Le Pen lebih tegas memandang kasus ini. "Siapa saja yang menyebut Prancis negara bodoh bisa tinggalkan negara ini," tandasnya seperti dikutip independent.

Hal serupa diungkapkan politisi lain dari Partai Sosialis, Jerome Guedj. Dia juga mengaku komentar tersebut tak bisa diterima.

"Lebih baik dia main sepak bola saja dan tutup mulut, atau paling tidak dia hormat dengan negara ini, fans juga tersinggung dengan ucapan itu," tandasnya.

Lanjut ke halaman berikutnya---->

Menteri Olahraga Prancis, Partick Kanner pun sudah meminta striker berusia 33 tahun itu untuk minta maaf. Dia mengaku sangat kecewa dengan komentar ofensif dari Ibra.

Belakangan, Kanner memuji sikap Ibra yang mengucapkan permintaan maaf lewat akun instagram. "Dia seorang yang hebat mau minta maaf," tandasnya.

Ibra sendiri memang sudah meminta maaf. Dia mengaku tak pernah bermaksud menghina Prancis. "Komentar saya tidak bermaksud menyinggung Prancis. Saya bicara sepak bola," tuturnya.

"Saya kalah, saya bisa terima itu tapi saya tak bisa terima saat wasit tidak ikuti aturan. Ini bukan kali pertama dan saya muak. Saya minta maaf setulus-tulusnya jika ada yang merasa tersinggung."

Ibra belakangan ini kerap berlaku kontroversial. Sebelum kekalahan lawan Bordeaux, Ibra menerima kartu merah di laga Chelsea vs PSG. Beruntung, PSG tetap berhasil lolos ke perempat final Liga Champions.

Baca Juga:

Klasemen Liga Inggris: Liverpool Pepet MU

4 Pemain 'Kelas Dua' yang Dipantau MU

Konglomerat Singapura Tergiur Boyong Bomber MU