Liputan6.com, Bandung - Kota Bandung ditunjuk sebagai lokasi pertama Road to The Association For International Sport for All (TAFISA) World Games 2016. Acara sendiri digelar di kawasan Car Free Night Gedung Asia Afrika, Kota Bandung, Sabtu (21/5/2016) malam.
Baca Juga
- Balap di Kandang, Rossi Raih Pole Position
- Profil Sergio van Dijk: Bomber Haus Gol Persib Bandung
- Mengenang Final Piala Thomas 1964 Indonesia Vs Denmark
Wali Kota Bandung, Ridwan Kamil mendukung perhelatan (TAFISA) World Games 2016 yang bakal digelar pada 6 - 12 Oktober 2016 yang melibatkan 110 negara dengan jumlah peserta mencapai sekitar 12.000.
Pria yang akrab disapa Emil ini menilai ajang TAFISA 2016 yang disebut sebagai Olimpiade-nya olahraga rekreasi merupakan sesuatu yang unik dan bakal memberikan dampak positif untuk Indonesia.
"Alhamdulillah ada sebuah rencana besar yang diselenggarakan oleh Indonesia dengan memulai rangkaian pertama road show dari Bandung. Menariknya adalah olahraga yang ditandingkan olahraga tradisional atau tradisi. Sesuatu yang menurut saya unik dengan mempertahankan tradisi."
"Jadi intinya sebagai Wali Kota, saya mendukung setiap hal-hal yang berhubungan dengan kelestarian budaya apapun apalagi kelestarian budaya nasional," katanya saat ditemui di Pendopo, Kota Bandung, Sabtu (21/5/2016) malam.
Emil berharap ajang ini bisa memotivasi setiap daerah terutama Bandung untuk lebih mengenalkan olahraga tradisional di daerah yang awalnya tinggat nasional menjadi tingkat internasional.
"Khususnya buat di Bandung misalkan lahir tarung derajat, benjang dan bukan tidak mungkin sebuah cara-cara tersruktur dan positif suatu hari bisa mendunia. Alhamdulillah sekarang tarung derajat sudah di level ASEAN. Butuh waktu, butuh pengakuan dan itu luar biasa, apalagi kalau kita lihat pencak silat sudah sampai Amerika," ucap dia.
Pemersatu
Sementara itu Ketua Pelaksana TAFISA GAMES 2016, Hayono Isman mengatakan jika ajang sebagai sarana pemersatu dunia ditengah berbagai isu perpecahan karena para peserta yang diambil dari masyarakat biasa.
"Ajang ini diharapkan dapat menjadi alat pemersatu dunia dalam semangat olahraga serta memperkuat hubungan Indonesia dengan negara-negara peserta selain ajang promomosi budaya dan pariwisata."
"Jadi kita lebih banyak berkumpul menjalin persahabatan, membangun kegembiraan dan mencairkan berbagai potensi kekerasan yang ada dimasyarakat, kekerasan seksual, bullying di Sekolah, kekerasan antar warga. Jadi kita coba cairkan dengan kegiatan ini," katanya.
Advertisement