Liputan6.com,Manchester - Manchester United (MU) belum juga tunjukkan konsistensi permainan hingga pekan ke-13 Liga Inggris. Sejauh ini, MU baru bisa mengoleksi 20 poin dari 13 laga di Liga Inggris.
Baca Juga
Hasil imbang 1-1 lawan West Ham United makin membuat MU jauh tertinggal dari klub papan atas Liga Inggris. Bahkan dalam perebutan gelar juara.
Hasil imbang di Old Trafford membuat MU kini tertinggal 11 poin dari Chelsea yang kokoh di puncak klasemen. Disusul Arsenal dan Liverpool yang setia membuntuti di posisi kedua dan ketiga. MU sendiri harus setia di posisi keenam dan berpotensi disalip tim lebih bawah Everton, Westbromwich Albion, Southamptond dan Watford.
Saat baru diangkat menjadi manajer MU, petinggi Setan Merah tentu tak mau melihat posisi ini jelang boxing day Liga Inggris setelah Natal nanti. Persaingan dalam memperebutkan juara makin sengit, tapi MU sulit memperlihatkan konsistensi permainan.
Bahkan di era Louis van Gaal, MU berada di posisi kedua pada fase ini. Apakah Mourinho bisa dicap gagal? Kondisi tambah buruk karena Mourinho juga diusir wasit di pertandingan melawan West Ham. Manajer asal Portugal itu pun terancam disanksi tak bisa dampingi tim selama dua bulan.
Pertanyaan besar pun menggelayut, apakah MU masih bisa jadi juara tanpa konsistensi permainan? Dari 5 kali hasil imbang yang didapatkan Setan Merah, itu terjadi di empat laga kandang. Sedangkan satu laga imbang lagi saat ditahan Liverpool 0-0 pada 17 Oktober lalu.
Asisten Manajer mu, Rui Faria mencoba bela sang bos, Jose Mourinho. Dia meyakini, Mou bakal atasi tren negatif yang sedang dijalani MU.
"Ini klub besar dan kami terbiasa tangani klub besar. Kami juga tahu bagaimana caranya untuk membawa tim menang. Kita tahu kami bakal melakukan itu (menang)," ujar Faria seperti dikutip BBC.
Bingung Tentukan Pemain?
Dari beberapa laga yang sudah dilakoni MU di berbagai kompetisi, Mourinho seperti kebingungan memilih pemain. Di awal-awal musim, dia bahkan ngotot mainkan Marouane Fellaini yang tidak produktif sempat terus dimainkan sebelum akhirnya dibebat cedera.
Mourinho sebenarnya punya momentum untuk perbaiki penampilan Setan Merha ketika melawan West Ham United. Dia setidaknya bisa mencoba formasi ketika hancurkan Feyenoord 4-0 di Liga Europa lalu.
Dimana Rooney dan Henrikh Mkhitaryan dimainkan sebagai starter. Sayang, Mourinho malah kembali ke formasi lama dengan memainkan Marcus Rashford dan Ander Herrera sebagai starter. Alhasil, MU kembali raih hasil memble 1-1 melawan West Ham United.
Advertisement
Faria sendiri membela diri dengan pilihan pemain yang sudah ditampilkan Mourinho. Dia tetap yakin MU punya peluang rebut gelar.
"Kami mencoba formasi terbaik dan raih hasil terbaik. Kami tahu pekerjaan ini tidak mudah. Kami akan terus berjuang untuk mengubah hal yang buruk," katanya.
Â
Bukan Manajer Kacangan
Mourinho memang bukan manajer sembarangan. Di Inggris saja, dia sudah tiga kali menjadi juara di Liga Inggris. Belum lagi di Porto, Inter Milan dan Real Madrid.
Boleh disebut, Mourinho tak pernah luput dalam merebut gelar juara di kompetisi manapun. Meski tak selalu di musim pertamanya bersama klub yang dilatih.
"Kami percaya dengan pemain, kami percaya dengan tim. Kami percaya semuanya bakal berubah. Apa yang kami kejar bakal kami dapatkan," katanya.