Jakarta, - Prestasi apik dicatatkan Djadjang Nurdjaman secara personal. Ia jadi pelatih yang selalu berhasil membawa tim asuhannya hingga ke semifinal Piala Presiden. Prestasi ini dicatatkan secara beruntun dalam tiga edisi Piala Presiden, yakni 2015, 2017, dan 2018.
Djadjang Nurdjaman baru saja mengantarkan tim asuhannya saat ini, PSMS Medan, lolos ke semifinal Piala Presiden 2018. Tim berjulukan Ayam Kinantan itu berhasil menyingkirkan satu di antara tim kuat yang sama-sama baru promosi ke Liga 1, Persebaya Surabaya.
Advertisement
Baca Juga
- Djanur Tak Ingin PSMS Jemawa Setelah Menyingkirkan Persebaya
- PSMS ke Semifinal, Ini Komentar Djadjang Nurdjaman
- Cerita Djadjang Nurdjaman Menangkap Basah Copet
PSMS membalas kekalahan yang mereka alami di final Liga 2 2017 dengan kemenangan di perempat final Piala Presiden 2018 yang digelar di Stadion Manahan, Solo, Sabtu (3/2/2018).
Kemenangan PSMS diraih melalui pertandingan yang dramatis. Setelah sempat unggul 2-1 pada babak pertama, PSMS dan Persebaya mengakhiri 90 menit dengan kedudukan 3-3. PSMS memastikan langkah ke semifinal melalui kemenangan adu penalti.
Pada edisi perdana Piala Presiden yang digelar pada 2015, Djadjang membawa Persib Bandung lolos ke semifinal dengan menyingkirkan Borneo berkat aturan gol tandang setelah dalam dua leg kedua tim mencatatkan skor 4-4. Keberhasilan Persib mencetak dua gol saat kalah 2-3 di kandang Borneo FC membuat mereka lolos setelah di leg kedua menang 2-1 di Bandung.
Persib berhasil melanjutkan perjalanan ke final setelah menang agregat 3-2 atas Mitra Kukar di semifinal. Persib menjadi juara setelah pada laga final menang 2-0 atas Sriwijaya FC di Stadion Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta.
Pada edisi kedua Piala Presiden yang digelar pada 2017, pelatih yang akrab disapa Djanur itu kembali membawa Persib ke semifinal seusai mengalahkan Mitra Kukar di perempat final yang digelar di Stadion Manahan, Solo. Namun, dalam sistem dua leg yang digelar di semifinal, Persib tak mampu mengulangi sukses dua tahun sebelumnya.
Kalah 1-2 di kandang Borneo dan menang 2-1 di Bandung, langkah Persib akhirnya terhenti setelah kalah melalui drama adu penalti di Stadion Si Jalak Harupat.
Kini patut dinantikan apakah Djadjang Nurdjaman, bersama PSMS, bisa mengantar tim yang berbeda dan mencatatkan prestasi yang sama seperti pada Piala Presiden 2015 atau justru terhenti di empat besar seperti yang terjadi pada 2017.
Â