Perdana Menteri Jepang: Kalau Tak Ada Pilihan, Olimpiade 2020 Mungkin Ditunda

Perdana Menteri Jepang, Shinzo Abe, sebelumnya sempat ngotot Olimpiade 2020 tetap akan digelar pada bulan Juli mendatang.

oleh Jonathan Pandapotan Purba diperbarui 23 Mar 2020, 13:40 WIB
Diterbitkan 23 Mar 2020, 13:40 WIB
PM Jepang Shinzo Abe saat konferensi pers bersama Presiden AS Donald Trump di Gedung Putih (7/6) (AFP PHOTO)
Perdana Menteri Jepang, Shinzo Abe, mulai mempertimbangkan opsi penundaan Olimpiade 2020 (AFP PHOTO)

Liputan6.com, Tokyo - Perdana Menteri Jepang, Shinzo Abe, mulai melunak soal penundaan Olimpiade Tokyo 2020. Ia membuka opsi event tersebut akan ditunda mengingat pandemi virus Corona Covid-19.

Seperti dilansir AFP, Shinzo Abe mengatakan kepada parlemen bahwa Jepang masih berkomitmen untuk menggelar Olimpiade 2020 "Yang utuh".

Namun, ia juga menambahkan: "Jika itu menjadi sulit, kami mungkin tak punya pilihan selain mempertimbangkan untuk menunda Olimpade."

Abe sebelumnya sempat ngotot Olimpiade tetap akan digelar pada bulan Juli mendatang. Keputusan akhir soal kelanjutan Olimpiade Tokyo 2020 sendiri nantinya akan ditentukan oleh Komite Olimpiade Internasional (IOC), tetapi sikap pemerintah Jepang dan panpel setempat juga dipertimbangkan.

Komite olimpiade sejumlah negara dalam sepekan terakhir terus menyuarakan kekhawatiran mereka jika Olimpiade 2020 tetap dipaksakan dilangsungkan sesuai jadwal, mulai dari alasan keamanan hingga kualitas kompetisi turnamen.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

Desakan Penundaan

Cincin Olimpiade Raksasa Mejeng di Tokyo
(AP Photo/Jae C. Hong)

Desakan untuk menunda penyelenggaraan Olimpiade Tokyo 2020 semakin besar di tengah pandemi Covid-19 yang melanda dunia. Beberapa negara, organisasi cabang olahraga dan atlet telah menyampaikan permintaan agar event olahraga terakbar tersebut ditunda.

Hingga Senin (23/3) Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mencatat 294.110 kasus di 187 negara dan lebih dari 12.000 orang meninggal dunia akibat pandemi virus corona.

2 Negara Minta Tunda Olimpiade

Sementara itu, Serbia dan Kroasia sangat kompak meminta panpel menunda Olimpiade Tokyo. Mereka masih khawatir dengan wabah ini yang sudah merebak di Jepang.

"Jepang sudah menginvestasikan banyak sumber daya mereka untuk Olimpiade Tokyo dan bersikeras ajang itu berlangsung sesuai jadwal. Namun, itu menyalahi akal sehat dan kami tidak mendukungnya karena nyawa manusia harus diutamakan," kata Menpora Serbia, Vanja Udovicic.

"Tak seorang pun ingin Olimpiade ditunda, tapi saya pikir kita dalam situasi yang hanya punya satu opsi. Di Eropa saja, semua ajang olahraga sudah ditunda, tanpa seorangpun yang tahu kapan bakal dilanjutkan," timpal Presiden KOI Kroasia, Zlatko Matesa.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya