Liputan6.com, Jakarta-- Klub Spanyol C.D. Polillas Ceuta telah resmi menjadi milik investor asal Indonesia. Peserta kasta keempat Liga Spanyol itu diakusisi oleh Batavia Sports Group (BSG) yang merupakan perusahaan kerja sama antara Batavia Picture dan akademi sepak bola ASIOP.
Pembelian Ceuta disambut positif oleh Mulyawan Munial selaku pemilik Munial Sports Grup (MSG), yang menjadi partner untuk head of scouting. Ia mengatakan, apa yang dilakukan BSG sangat menguntungkan untuk sepak bola Indonesia.
"Saya sudah mengenal siapa-siapa background yang ada di BSG. Memang mereka sudah pengalaman," ujar Muly, panggilan akrab Mulyawan.
Advertisement
Muly mengatakan, apa yang dilakukan BSG bukan kaleng-kaleng, dan bukan untuk nama atau publikasi. Meski mungkin, kedepannya diharapkan bisa menjadi bisnis.
"Tapi ini betul-betul untuk memajukan sepak bola di Indonesia. Terutama anak-anak muda," ucap Muly, yang juga merupakan salah satu agen pemain sepak bola top di Indonesia ini.
Muly lalu teringat beberapa tahun lalu saat mengikuti perjalanan orang-orang yang ada di BSG. Menghabiskan perjalanan dua minggu naik mobil, yang didalamnya berisikan tujuh orang penumpang untuk berkeliling di Spanyol dan di Portugal.
"Kami ketuk semua pintu klub-klub. Tujuannya tempat mana yang cocok untuk anak-anak Indonesia," kata pria berkacamata ini.
Tapi mengapa akhirnya tim dari kasta keempat yang diambil? Kenapa tidak minimal kasta kedua Spanyol atau Segunda? Mengapa pula BSG lebih banyak membicarakan pemain U-19?
Jawabannya menurut Muly karena di situ jembatan untuk mencoba anak-anak Indonesia siap atau tidak langsung terjun ke eropa. Namun selain U-19, nantinya juga akan ada program untuk U-15, U-16, dan U-17.
Â
Saksikan video pilihan berikut ini:
Komentar
"Memang selama ini pengalaman saya sebagai agen, mengirim pemain-pemain ke luar itu dalam aturan FIFA yang di bawah U-18 belum bisa main, belum ikut kompetisi, hanya latihan. Nah dengan BSG mengambil C.D. Polillas Ceuta, itu kita punya kontrol. Nanti kedepannya banyak anak-anak di bawah U-18 disiapkan program dimana mereka bisa berkompetisi apakah itu pertandingan persahabatan atau sebuah turnamen," katanya.
"Saya harapkan juga nanti ini U sekian, gapnya kecil, kita tahun ini mengincar kelahiran 2002, kenapa? Karena 2001 sudah lewat 19 tahun, dan 2003 masih belum bisa main di eropa, setahun sampai dengan kita harapkan. Mungkin tahun ini dimulai dengan dua sampai empat anak beasiswa untuk kelahiran 2002," tambah Muly.
Advertisement
Tugas Muly
Tugas Muly Terkait tugas Muly di BSG dan Polillas Ceuta adalah mencari pemain-pemain terbaik Indonesia. Kemudian mempersiapkan mereka sebaik-baiknya.
"Tugas saya membantu bagaimana anak-anak ini diatur dengan benar. Berada dalam manajemen keagenan," tutur Muly.
Kata Muly, seorang Lionel Messi atau Cristiano Ronaldo tetap punya manajemen dan agen. Agen itu bukan hanya mencari uang untuk kontrak satu tahun sekali lalu ditinggal.
"Tapi bagaimana membina anak-anak itu dan saya siap mendukung BSG," imbuhnya.
Disadur dari Bola.net (penulis Fitri Apriani, Published 14/7/2020)