Simak Hoaks Seputar Covid-19 yang Beredar Sepekan

Berikut informais seputar Covid-19 yang beredar dalam sepekan

oleh Pebrianto Eko Wicaksono diperbarui 11 Jan 2021, 09:05 WIB
Diterbitkan 11 Jan 2021, 08:10 WIB
Ilustrasi Hoaks Hoax
Ilustrasi Hoaks. (Freepik)

Liputan6.com, Jakarta Informasi hoaks seputar Covid-19 masih beredar luas seiring dengan meluasnya penyebaran virus SARS-CoV-2 tersebut. Namun, masih saja ada pihak yang mempercayai informasi palsu tersebut tanpa terlebih dulu mencari informasi yang sebenarnya.

Dampak mempercayai informasi hoaks seputar Covid-19 pun bisa fatal, bahkan ada yang menjadi korban jiwa, sebab itu kita harus jeli sebelum mempercayai informasi yang didapat.

Berikut informasi hoaks seputar Covid-19 dalam sepekan:

1. Covid-19 di Britania Raya Cuma 13 Ribu

Pada 1 Januari 2021, segelintir netizen di Facebook membuat laporan soal kasus virus corona covid-19 di Britania Raya. Disebutkan kalau kasus covid-19 di sana tidak seperti yang diberitakan media.

Seperti yang diunggah oleh pemilik akun Facebook Heyókȟa Ray. Dia mengklaim kasus covid-19 di Britania Raya cuma 13.844 sepanjang tahun 2020.

Begini narasinya:

"The mainstream media claims more than 50,000 Brits have died 'with' COVID19. But official government data proves only 13,844 people were actually infected by the disease in the whole of 2020."

Bila diterjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia menjadi:

"Media mainstream mengklaim lebih dari 50,000 orang Britania Raya meninggal 'karena' covid-19. Namun data resmi pemerintah membuktikan hanya 13.844 orang yang terinfeksi oleh penyakit tersebut di seluruh tahun 2020."

Lalu, benarkah klaim kasus meninggal dunia di Britania Raya karena covid-19 hanya 13.844?

Klaim yang menyebut kasus covid-19 di Britania Raya hanya 13.844 sepanjang tahun 2020 adalah hoaks. Faktanya, kasus covid-19 di Britania Raya sudah lebih dari 2,4 juta sepanjang tahun 2020.

 

2. Video Raja Thailand Panggil Ulama Baca Doa Tolak Bala Covid-19

Sebuah video Raja Thailand Vajiralongkorn yang diklaim memanggil ulama islam untuk berdoa bersama menolak bala Covid-19 beredar di media sosial. Video tersebut diunggah oleh akun Facebook Inan S pada 8 Januari 2021.

Video berdurasi 1 menit 26 detik itu memperlihatkan Raja Thailand Vajiralongkorn dan Ratu Suthida tengah berdoa sambil mengangkat kedua tangannya.

Pembacaan doa dipimpin oleh seorang ulama. Selain Raja Thailand Vajiralongkorn dan Ratu Suthida, terlihat beberapa tamu undangan lain yang turut berdoa.

Di video tersebut juga terdapat narasi sebagai berikut:

"Raja Thailand panggil ulama Islam baca doa tolak bala covid-19"

"Kapan Presiden Indonesia Panggil & Serukan Semua Rakyat doa Serentak Seperti ini," tulis akun Facebook Inan S.

Konten yang disebarkan akun Facebook Inan S mendapat 8 respons dan 5 kali dibagikan warganet.

Benarkah video Raja Thailand Vajiralongkorn yang diklaim memanggil ulama islam untuk berdoa bersama menolak bala Covid-19?

Video Raja Thailand Vajiralongkorn yang diklaim memanggil ulama islam untuk berdoa bersama menolak bala Covid-19 ternyata tidak benar.

Faktanya, video tersebut merupakan kegiatan Raja Thailand Vajiralongkorn dan Ratu Suthida saat menghadiri kompetisi pembacaan Alquran 2020. Narasi yang disebarkan akun Facebook Inan S masuk kategori palsu.

 

3. Prabumulih Kota Tanpa Corona

Klaim tentang Prabumulih, Sumatera Selatan sebagai kota tanpa virus corona Covid-19 beredar di media sosial. Klaim ini disebarkan akun Facebook Suci pada 10 Januari 2021.

Akun Facebook Suci mengunggah video berdurasi 1 menit 41 detik. Video tersebut merekam kegiatan warga Prabumulih yang tengah bekerja di kantor dan siswa belajar di sekolah.

Terdapat narasi dalam video tersebut yang menyebut bahwa Prabumulih sebagai kota tanpa virus corona Covid-19.

"kota tanpa korona," demikian narasi yang tertulis dalam video tersebut. 

Video yang disebarkan akun Facebook Suci telah 10 kali direspons dan mendapat 1 komentar warganet.

Benarkah klaim Prabumulih sebagai kota tanpa virus corona Covid-19?

Klaim tentang Prabumulih, Sumatera Selatan sebagai kota tanpa virus corona Covid-19 ternyata tidak benar.

Faktanya, kota Prabumulih saat ini masuk kategori risiko sedang penularan virus corona Covid-19. Konten yang disebarkan akun Facebook Suci masuk kategori palsu.

 

4. Teh Batang Lada Bisa Sembuhkan Covid-19

Media sosial, Facebook, kembali dihebohkan dengan ramuan herbal yang diklaim mampu mencegah atau mengobati covid-19 . Kali ini minum teh batang lada diklaim mampu mencegah atau mengobati covid-19.

Begini narasi yang beredar dengan klaim minum teh batang lada bisa mencegah atau mengobati covid-19 :

"Obat efektif untuk menyembuhkan virus Corona.

Pemulihan penuh dijamin dalam dua atau tiga hari.

Anda dapat dengan mudah mencegah Covid-19, dan Anda dapat 100 persen menyembuhkan virus corona dengan metode ini.

Cara membuat teh batang lada.

Siapkan 100gram batang lada, tiga jujube dan tujuh garam kasar. (Cuci batang lada bersih dengan air). Tuang 2 liter air dan mulailah mendidihkannya.

Tidak ada efek samping ..."

Lalu, benarkah klaim minum teh batang lada diklaim mampu mencegah atau mengobati covid-19 ?

Klaim minum teh batang lada diklaim mampu mencegah atau mengobati covid-19 adalah informasi yang salah. Hingga saat ini tidak ada bukti ilmiah teh batang lada bisa menyembuhkan covid-19.

 

5. BPOM Beri Izin Sebuah Produk Kosmetik Bisa Cegah dan Sembuhkan Covid-19

 Beredar di media sosial postingan iklan sebuah produk kosmetik bernama Hydro Oxy yang diklaim bisa mencegah virus corona covid-19. Postingan iklan tersebut ramai dibagikan sejak beberapa waktu lalu.

Salah satu akun yang mempostingnya adalah bernama Warung Sejahtera. Dia mengunggahnya di Facebook marketplace.

Dalam postingannya terdapat narasi sebagai berikut:

"Hydro Oxy 2.0 Spray untuk menyegarkan nafas dan membantuPencegahan c.o.v.i.d.1.9 sudah bersertifikasi BPOM

IZIN BPOM dan Kemasan Terbaru

Dapat digunakkan sebagai solusi pencegahan dan penyembuhan virus/bakteri pada tenggorokkan, karya anak negeri

NETTO: 60ML (Bisa digunakkan sampai 35 hari)

Cara penggunaan semprotan:Buang Nafas terlebih dahulu lalu semprotkan HYDRO di mulut sambil menghirup udara lewat mulut agar sampai ke bagian tenggorokkan.

untuk pencegahan : 2 x 6 spray ( pagi/siang - malam )

untuk pengobatan : 6 x 6 spray ( pagi - siang - malam setiap 2 jam sekali)

Fungsi dari semprotan ini:1. Gunakkan setiap hari sebagai pencegahan virus yang menyerang tubuh 2. Bisa menghilangkan / menyembuhkan virus dan sudah terbukti dari reaktif, setelah menggunakan HYDRO OXY, hasil tes menjadi non reaktif."

Lalu benarkah klaim dalam produk kosmetik tersebut yang disebut bisa mencegah dan mencegah virus corona covid-19 dan telah mendapat izin BPOM?

Hasil penelusuran Cek Fakta Liputan6.com, produk kosmetik yang mengklaim bisa mencegah dan menyembuhkan covid-19 telah mendapat izin BPOM adalah tidak benar. Faktanya hingga saat ini belum ada pencegah maupun obat khusus untuk penyakit tersebut dan BPOM tak memberikan izin produk tersebut sebagai pencegah dan penyembuh covid-19.

 

 

** #IngatPesanIbu

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Simak Video Berikut


Tentang Cek Fakta Liputan6.com

Liputan6.com merupakan media terverifikasi Jaringan Periksa Fakta Internasional atau International Fact Checking Network (IFCN) bersama puluhan media massa lainnya di seluruh dunia. 

Cek Fakta Liputan6.com juga adalah mitra Facebook untuk memberantas hoaks, fake news, atau disinformasi yang beredar di platform media sosial itu. 

Kami juga bekerjasama dengan 21 media nasional dan lokal dalam cekfakta.com untuk memverifikasi berbagai informasi yang tersebar di masyarakat.

Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan kepada tim CEK FAKTA Liputan6.com di email cekfakta.liputan6@kly.id.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya