Cek Fakta: Hoaks PBB Utus Tentara AS untuk Menyerang Myanmar, Simak Penelusurannya

Ada klaim yang menyebut Perserikatan Bangsa-Bangsa ( PBB ) membawa pasukan Amerika Serikat ( AS ) untuk melakukan penyerangan ke Myanmar.

oleh Cakrayuri Nuralam diperbarui 06 Mar 2021, 16:30 WIB
Diterbitkan 06 Mar 2021, 16:30 WIB
Klaim PBB utus tentara AS menyerang Myanmar
Klaim PBB utus tentara AS menyerang Myanmar. (Facebook)

Liputan6.com, Jakarta - Cek Fakta Liputan6.com menemukan sebuah klaim yang menyebut Perserikatan Bangsa-Bangsa ( PBB ) membawa pasukan Amerika Serikat ( AS ) untuk melakukan penyerangan ke Myanmar.

Klaim itu berada di akun Facebook, Angel Lay. Dia juga mengunggah foto tentara AS sedang berada dalam pesawat yang diklaim dalam perjalanan menuju Myanmar.

Begini narasi yang dia buat dalam bahasa Myanmar yang sudah diterjemahkan:

"Breaking News

Sudah waktunya kejahatan mati.

Ketua PBB Christine Schraner Burgener telah menyatakan perang terhadap Myanmar atas permintaan Dr. Sasa.

Dikatakan bahwa lebih dari 180 negara, termasuk AS, akan berperang.

Juga terancam menduduki daratan China karena didukung" Thar Wa "[julukan Panglima Angkatan Darat Myanmar].

Beberapa saksi mata mengatakan dua fregat meninggalkan Australia [menuju Burma] pada pukul 11:30 hari ini.

Semoga Amaysu (Aung San Suu Kyi) sehat.

Orang yang mencintai Amaysuu, teruslah berjuang."

Lalu, benarkah PBB mengirim tentara AS untuk melakukan serangan ke Myanmar? Simak penelusurannya di halaman berikut.

 

**Ibadah Ramadan makin khusyuk dengan ayat-ayat ini.

Saksikan video pilihan berikut ini:

Penelusuran Fakta

Hasil penelusuran Google Image
Hasil penelusuran Google Image.

Untuk membuktikan klaim tersebut, Cek Fakta Liputan6.com memasukan foto tentara AS yang berada di dalam pesawat ke pencarian gambar terbalik, Google Image.

Hasil penelusuran mengarahkan ke situs angkatan udara AS, US Air Force’s. Foto itu, rupanya dibagikan di situs tersebut pada 5 April 2012. Namun, foto tersebut diambil pada 20 Maret 2012 ketika tentara AS transit di Kyrgyzstan.

Foto itu memiliki caption sebagai berikut:

"Prajurit Angkatan Darat AS dan kargo mereka diamankan di C-17 Globemaster III 20 Maret 2012, sebelum lepas landas dari Pusat Transit di Manas, Kyrgyzstan. C-17 Globemaster III dapat memuat hingga 158 penumpang dan lima palet bagasi. (Foto Angkatan Udara AS / Sersan Angela Ruiz)."

Perhatikan perbandingan foto di bawah ini:

Klaim netizen (kiri) dan foto yang ditemukan di situs US Air Force’s (kanan)

Kemudian, Cek Fakta Liputan6.com juga menelusuri foto lainnya yang diunggah Angel Lay menggunakan Google Image. Foto itu menampilkan ekor pesawat AS dan sejumlah tentara AS.

Hasil penelusuran Google Image

Hasil penelusuran juga mengarahkan ke situs US Air Force’s. Diketahui foto itu dibuat pada 13 April 2015, dengan caption sebagai berikut:

"Parajumper Angkatan Darat AS dari Divisi Lintas Udara ke-82 dan parajumper Angkatan Darat Inggris dari Brigade Serangan Udara ke-16 masuk ke pesawat mobilitas selama Latihan Akses Operasi Gabungan 15-01 13 April 2015, di Pope Army Airfield, Fort Bragg, North Carolina. CJOAX berlangsung beberapa kali setiap tahun untuk mengesahkan kemampuan Angkatan Udara dan Angkatan Darat untuk mengerahkan pengangkutan udara strategis, pasukan kontingensi dan dukungan dalam formasi besar airdrop. (Foto Angkatan Udara AS oleh Penerbang Senior Peter Thompson / Released)"

Perhatikan perbandingan foto di bawah ini:

Klaim netizen (kiri) dan foto yang ditemukan di situs US Air Force’s (kanan)

Cek Fakta Liputan6.com, dengan Google Search, tidak menemukan artikel dari media kredibel yang menyebut PBB mengutus tentara AS untuk melakukan serangan ke Myanmar. 

Referensi Artikel:

https://www.dyess.af.mil/News/Photos/igphoto/2001039739/

https://www.afcent.af.mil/News/Photos/igphoto/2000163833/

 

Kesimpulan

banner Hoax
banner Hoax (Liputan6.com/Abdillah)

Klaim PBB mengirim tentara AS untuk melakukan serangan ke Myanmar merupakan informasi hoaks. Tidak ditemukan bukti kuat yang membahas klaim tersebut.

Foto yang dibagikan netizen juga sudah beredar di internet jauh sebelum adanya kudeta Myanmar, yang terjadi di awal tahun 2021.

 

Tentang Cek Fakta Liputan6.com

Liputan6.com merupakan media terverifikasi Jaringan Periksa Fakta Internasional atau International Fact Checking Network (IFCN) bersama puluhan media massa lainnya di seluruh dunia. 

Cek Fakta Liputan6.com juga adalah mitra Facebook untuk memberantas hoaks, fake news, atau disinformasi yang beredar di platform media sosial itu. 

Kami juga bekerja sama dengan 21 media nasional dan lokal dalam cekfakta.com untuk memverifikasi berbagai informasi yang tersebar di masyarakat.

Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silakan menyampaikan kepada tim CEK FAKTA Liputan6.com di email cekfakta.liputan6@kly.id.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya