Liputan6.com, Jakarta - Dengan semakin majunya teknologi, menjelajah angkasa bukanlah hal yang mustahil lagi. Namun, mungkin satu pertanyaan ini mengganjal selama ini: bagaimana cara para astronot berhubungan badan di luar angkasa?
Baca Juga
Advertisement
Rumor telah lama beredar tentang astronot yang berhubungan seks di ruang angkasa, tapi badan ruang angkasa Rusia dan Amerika telah membantah semua rumor miring tersebut.
NASA secara eksplisit tidak melarang seks di luar angkasa, tapi hal tersebut dilarang lebih dikarenakan kode etik dan standar profesional sesama astronot. NASA juga telah melarang setiap pasangan menikah pergi ke ruang angkasa bersama.
Profesor Anja Geitmann, Dekan di Universitas Montreal, telah melakukan penelitian yang signifikan terkait seks di luar angkasa. Menurut dia, yang akan menjadi masalah utama bagi seseorang saat melakukan hubungan seks di luar angkasa adalah karena dibutuhkan gravitasi untuk mendorong satu pasangan terhadap yang lain.
"Tambahan lagi, pesawat ruang angkasa biasanya memiliki ruang yang terbatas sehingga akan menyulitkan pergerakan di sana," ujar dia seperti dikutip dari Daily Mail, Kamis (06/10/2016).
Yang paling parah, tidak adanya gravitasi tidak hanya mempengaruhi gerakan fisik, tapi juga dapat menyebabkan masalah dalam tubuh. Sirkulasi darah di ruang hampa dapat membuat seorang pria sulit untuk ereksi.
Dengan tidak adanya gravitasi, darah tidak akan tertarik ke bagian bawah tubuh. Sebaliknya, darah akan masuk ke dada dan kepala. Hal ini akan menyebabkan wajah astronot membengkak dan pembuluh darah di leher mereka menggembung.
**Ingin berbagi informasi dari dan untuk kita di Citizen6? Caranya bisa dibaca di sini
**Ingin berdiskusi tentang topik-topik menarik lainnya, yuk berbagi di Forum Liputan6