Probosutedjo Meninggal Usai 20 Tahun Berjuang Melawan Kanker Tiroid

Anak Probosutedjo membeberkan bahwa ayahnya telah berjuang melawan kanker tiroid selama 20 tahun.

oleh Liputan6.com diperbarui 26 Mar 2018, 17:15 WIB
Diterbitkan 26 Mar 2018, 17:15 WIB
Probosutedjo
Pengusaha yang juga Adik Presiden Kedua Indonesia Soeharto, Probosutedjo (AP Photo/Erwin Fedriansyiah)

Liputan6.com, Jakarta - Probosutedjo, pengusaha yang juga merupakan adik dari mantan Presiden Soeharto wafat pada Senin pagi tadi. Almarhum menghembuskan napas terakhir pada pukul 07.00 WIB di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo, Jakarta Pusat. Menurut pengakuan sang anak, Lindang Sari Kurniawati Probosutedjo, ayahnya telah berjuang melawan penyakit kanker selama 20 tahun.

"Beliau sudah 20 tahun menderita penyakit kanker. Setelah sekian lama berjuang, akhirnya beliau berserah diri ke Allah SWT. Kami mohon doanya," kata anak Probosutedjo kepada awak media di rumah duka.

Kanker yang diderita pengusaha kelahiran Bantul, Jogjakarta, 1 Mei 1930 ini adalah kanker tiroid. Seperti kutip laman Merdeka.com, tiroid adalah kelenjar endokrin yang memproduksi hormon tiroid, yang bertugas meningkatkan metabolisme sel dan sintesis protein. Pertumbuhan sel abnormal yang terjadi di dalam kelenjar tiroid mampu memicu timbulnya penyakit ini.

Ada beberapa gejala dari kanker tiroid yang perlu kalian waspadai salah satunya ialah benjolan di leher depan. Jika kalian menemukan adanya benjolan pada leher bagian depan atau di daerah jakun pada laki-laki, sebaiknya kalian waspada. Terlebih jika benjolan tersebut menimbulkan rasa nyeri.

Tak cukup sampai disitu, jika sekiranya benjolan yang kalian miliki menekan kerongkongan dan menyulitkan untuk menelan makanan segeralah pergi ke dokter. Jika diabaikan, sel kanker tiroid bisa bergerak ke jaringan di sekitarnya, seperti pita suara.

Biasanya penderita akan mengalami kesulitan bicara dan suaranya berubah serak. Dalam beberapa kasus, benjolan bahkan bisa menyempitkan tenggorokan, sehingga pasien kanker tiroid juga kesulitan dalam bernapas.

Reporter: 

Febrianti Diah Kusumaningrum

Sumber: Merdeka.com

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya