Liputan6.com, Jakarta - Segala interaksi dengan orang tak dikenal mengandung risiko, termasuk pertemuan yang dipermudah dengan teknologi. Kalau kurang waspada, risiko bahkan sampai menghilangkan nyawa.
Baca Juga
Advertisement
Apalagi saat ini makin banyak aplikasi dan media sosial untuk berbagi kegiatan sosial, kendaraan dan makanan. Dan yang sekarang familiar ini adalah aplikasi nebeng yang memungkinkan kamu untuk menumpang kendaraan orang lain melalui sekali sentuh saja.
Tetapi, ternyata aplikasi tersebut juga memiliki risiko yang bisa memakan korban. Sebuah kasus yang terjadi di Rusia ini sangat menghebohkan publik, selain berakhir tragis korban dari kasus ini juga seorang gadis belia.
Dikutip dari The Sun, Selasa (15/5) seorang pelajar bernama Angelina Litvinenko yang masih berusia 18 tahun ini harus kehilangan nyawanya dengan cara yang begitu mengenaskan. Saat perjalanan pulang dari sekolah, Litvinenko memberikan tumpangan kepada dua lelaki tak dikenal lewat sebuah aplikasi nebeng.
Sesaat sebelum pulang, Litvinenko menelepon ibunya dan mengabarkan akan sampai dalam beberapa jam jika jalanan tidak macet. Tetapi, ditunggu oleh sang ibu hingga tengah malam Litvinenko tidak kunjung pulang dan sang ibu melaporkan anaknya ke kepolisian setempat.
Selanjutnya
Dua hari kemudian jasad Litvinenko ditemukan di daerah Krasnoturansk yang berjarak sekitar 5 kilometer dari tempatnya berangkat. Dua pria yang tidak disebutkan namanya ini menyiksa dan mencuri mobil Litvinenko dan membawanya kabur, tetapi mereka lupa untuk mematikan GPS dan polisi akhirnya menemukan mereka.
Saat ditemukan jasad Litvinenko tangannya sudah putus dan tidak ditemukan potongannya. Ternyata dua pria ini dengan sengaja menjepitkan tangan Litvinenko di pintu mobil dengan alasan agar ia tak kabur dan melapor polisi. Jadi, kisah ini menjadi peringatan bagi para pengendara jasa aplikasi angkutan.
Reporter:
Eko Wahyu Putradinata
Sumber: Brilio.net
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Advertisement