Tanpa Disadari, 5 Kebiasaan Kecil Ini Bisa Bikin Anda Stres

Tekanan kecil penyebab stres yang harus Anda hindari.

oleh Fany Triany diperbarui 01 Jul 2022, 09:03 WIB
Diterbitkan 01 Jul 2022, 09:03 WIB
Ilustrasi Stres.
Ilustrasi Stres. Photo copyright by Freepik

Liputan6.com, Jakarta - Stres tidak selalu disababkan oleh sesuatu yang besar dan menakutkan. Sebaliknya, hal-hal sederhana atau tekanan kecil yang menimpa Anda akan menyebabkan stres secara berkala.

Menurut Yayasan Kesehatan Mental di Inggris, sebanyak 12% orang di sana merasakan stres karena harus membalas pesan dengan cepat. Meski terdengar sepele, tapi itu kenyataan yang terjadi.

Seperti yang kita ketahui, bahwa stres bisa menyebabkan gangguan kesehatan tanpa Anda sadari. Untuk menghentikan rantai penyakit yang mungkin bersarang di tubuh Anda, ada baiknya untuk menghindari kebiasaan sehari-hari yang menjadi pemicu datangnya stres.

Melansir dari Copra, Selasa (28/6/2022), berikut lima kebiasaan kecil yang bisa membuat stres tanpa Anda sadari.

1. Terus-menerus menjalankan keinginan

Menyusun daftar pencapaian yang harus Anda dapatkan tentu baik bagi masa depan. Daftar tersebut akan membuat hidup seseroang menjadi lebih teratur dan juga terarah. Akan tetapi To Do-List yang Anda bisa menjadi konrtaproduktif ketika Anda tidak mampu mencapainya.

Merencanakan atau terobsesi secara berlebihan atas apa yang ingin Anda capai dapat memicu kecemasan dan menghambat produktifitas. Padahal, menjaga kewarasan diri sendiri adalah hal penting demi mecapai apa yang memang diinginkan.

Untuk meringankan beban stres tersebut, baiknya Anda memilih beberapa hal yang memang menjadi prioritas. Berhasil atau tidak tujuan tersebut, tetaplah untuk menghargai diri sendiri atas kerja keras yang sudah Anda lakukan.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Kecanduan Menonton TV dan Suka Menunda-nunda

Membatasi menonton Tv/dok. Unsplash Glenn
Membatasi menonton Tv/dok. Unsplash Glenn

2. Kecanduan menonton TV

Menonton TV memang bisa membuat otak dan tubuh menjadi lebih santai, meski itu tergantung dari apa yang Anda tonton. Namun sayangnya, perasaan rileks itu sering kali berhenti setelah Anda mematikan televisi.

Mungkin Anda merasa gelisah dan tidak produktif. Ini berbeda kontras seperti pada saat Anda selesai berolahraga atau bertemu teman.

Walau tak ada salahnya melepas lelah dengan menonton sebuah tayangan TV, tetapi menonton selama berjam-jam dapat mengganggu tidur dan membuang waktu Anda yang sangat berharga.

3. Kebiasaan menunda-nunda

Kebiasaan menunda sering kali hadir ketika Anda merasa takut gagal, tidak yakin melakukan sesuatu, dan ragu dalam bertindak. Terlepas dari apapun alasan itu, tekanan penundaan tugas dapat menyebabkan tingkat stres yang cukup tinggi. Apalagi jika tugas yang diabaikan mulai menumpuk. Siap tidak siap dan mau tidak mau, Anda harus mengerjakan seluruh tugas tersebut secara bersamaan.

Dengan skema di atas, dapat disimpulkan bahwa kebiasaan menunda pekerjaan adalah kebiasan buruk yang bikin stres tanpa memberi keuntungan apalagi solusi.

Suka Terlambat dan Kelebihan Stimulasi

Selalu Datang Terlambat
Ilustrasi Datang Terlambat Credit: pexels.com/Taryn

4. Terlambat

Kebiasaan terlambat membuat Anda menjadi orang yang selalu tergesa-gesa. Anda mungkin akan mengalami hari-hari penuh dengan rasa gelisah, karena harus terburu-buru membuat janji, terburu-buru pada saat membayar tagihan, atau sekedar berangkat kerja.

Terlambat adalah hal kecil tapi berdampak besar, sebab itu akan menambah beban stres yang harus Anda tanggung hari demi hari. Tekanan yang berupa keharusan itu juga menyebabkan kecemasan dan kelelahan.

Untuk menghindari stres, maka luangkan waktu yang dimiliki untuk mengurus satu persatu kebutuhan serta kebutuhan Anda. Atur pengingat pada ponsel untuk membantu mengurangi tekanan tersebut.

5. Stimulasi berlebih

Mendapatkan stimulasi berlebih akan menyebabkan stres. Sebab otak manusia pun bisa kelelahan. Dalam kondisi tersebut, otak tidak mampu memproses seluruh stimulus yang Anda paksa masukan. Lama-kelamaan, otak mulai bekerja dengan lambat, konsentrasi Anda memudar dan stres pun datang.

Patut Dicoba, 6 Makanan yang Membantu Menghilangkan Stres

20150723-Konsumsi 7 Jenis Makanan Ini Untuk Mencegah Kanker 4
Buah yang masuk dalam keluarga berry, seperti blueberry, stroberi, dan ceri banyak mengandung anthocyanin. Anthocyanin adalah senyawa yang membantu melambatkan proses penuaan, melindungi tubuh dari penyakit jantung dan kanker. (Istimewa)

Stres tentu lumrah dialami siapa saja. Pemicunya pun bermacam-macam, mulai dari masalah ekonomi, masalah pribadi dan pekerjaan.

Berbagai cara pun dilakukan untuk mengatasi stres, salah satunya dengan mengonsumsi makanan favorit.

Namun, ternyata ada beberapa makanan sehat dan bergizi yang bisa Anda konsumsi untuk membantu mengatasi stres dan tingkat keparahan Depresi.

Melansir dari Bright Side, berikut enam makanan yang Dr Archana Batra, ahli gizi diet, fisioterapis menyarankan untuk mengurangi stres dengan menurunkan kadar kortisolmu—terkait dengan siklus tidurmu, peradangan, kadar gula darah dan tekanan darah, sambil menambahkan nutrisi ke tubuhmu.

1. Teh chamomile

Ada bukti yang menyatakan manfaat obat dari chamomile, seperti membantu menurunkan stres dan membuat individu tidur lebih nyenyak.

Secangkir teh chamomile hangat bisa memberikan efek menenangkan yang melemaskan sarafmu dan melepaskan simpul stres di tubuhmu.

Teh chamomile telah menunjukkan efek relaksasi pada kram dan nyeri haid, dan mengobati beberapa masalah pencernaan seperti mual dan kembung, Ini memiliki efek anti-inflamasi yang bisa membantumu mengatasi sakit perut dan diare.

Peterseli hingga Omega-3

Teh Peterseli, Kurangi 8 Kg Berat Badan dalam 7 Hari
Peterseli juga dapat diolah menjadi minuman teh yang dapat membantu meningkatkan proses pembakaran lemak berlebih dalam tubuh.

2. Peterseli

Peterseli diperkaya dengan antioksidan dan vitamin K yang membantu pembekuan darah ketika ada memar atau luka pada kulit, dan juga berkontribusi pada kepadatan tulang.

Peterseli juga kaya akan vitamin C yang mengurangis stres oksidatif dan mengurangi gangguan kesehatan mental seperti depresi dan kecemasan.

Antioksidan mengurangi risiko penyakit kronis seperti beberapa jenis kanker dan mengendurkan otot.

Daun peterseli bisa dengan mudah dimasukkan ke dalam makananmu dengan menambahkan ke salad dan sup. Anda juga bisa menikmati secangkir teh peterseli hangat.

3. Blueberi

Buah beri kaya akan antioksidan flavonoid dan fitonutrien yang membantu mengurangi stres dan kecemasan. Antioksidan yang ada dalam blueberry melawan kolesterol ekstra yang akhirnya teroksidasi dalam tubuh.

Kontrol kadar kolesterol memastikan bahwa Anda tidak rentan terhadap penyakit jantung. Blueberry juga membantu menjaga tingkat tekanan darah dan melindungi kesehatan jantung.

Ini membantu meningkatkan produksi oksida nitrat yang mengurangi tekanan di pembuluh darah dan melemaskan otot. Sehingga, juga mengurangi risiko diabetes.

4. Omega 3

Omega 3 adalah nutrisi penting dalam mencegah dan mengelola banyak penyakit jantung. Ini juga menurunkan tekanan darah, peradangan dan detak jantung yang tidak normal.

Omega 3 juga diklaim efektif dalam mengurangi efek depresi dan stres. Cara paling efisien untuk mengonsumsi omega-3 adalah melalui ikan berlemak, tapi jika Anda seorang vegan atau vegetarian, ada banyak suplemen lain yang bisa Anda pilih seperti alpukat, biji rami, biji chia, minyak zaitun, kenari dan kedelai.

Ubi Jalar dan Cokelat Hitam

Ilustrasi Cokelat Hitam
Ilustrasi cokelat hitan (dok. Pixabay.com/StockSnap)

5. Ubi jalar

Ubi jalar dikemas dengan vitamin B dan C, kalsium, zat besi dan magnesium. Ini mempromosikan sistem pencernaan yang sehat dan membangun kekebalan untuk melawan berbagai penyakit. Selain itu, ubi jalar juga bermanfaat untuk mata.

Ubi jalar merupakan sumber karbohidrat yang baik dalam tubuh. Jadi, ketika Anda tengah mengalami stres, Anda bisa mengonsumsi karbohidrat atau permen, dan juga bisa memilih ubi jalar.

Ubi jalar juga menjadi salah satu cara yang sehat untuk mengisi perutmu dan serat yang ada di dalamnya memastikan pemecahan pati yang ada di dalamnya secara perlahan dan stabil, sehingga Anda merasa kenyang untuk waktu yang lebih lama dan tidak berakhir ngemil atau mengunyah makanan olahan.

6. Cokelat hitam

Cokelat menjadi salah satu camilan yang difavoritkan banyak individu. Orang yang mengalami dorongan untuk makan saat stres pun memilih cokelat, permen dan camilan lainnya seperti keripik.

Cokelat hitam terkenal dengan karakteristik antioksidan dan menurunkan stres. Mengonsumsi cokelat dalam keseharianmu pun bisa membantu Anda mengatasi kecemasan, meningkatkan memori dan meningkatkan aliran darah di pembuluh darahmu untuk membantu menjaga tekanan darahmu tetap terkendali.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya