Sikap-Sikap yang Membuat Pria Menjauh, Hindari Jika Ingin Hubungan Tetap Harmonis

Ketahui tujuh sikap yang membuat pria merasa tidak nyaman dalam hubungan dan pelajari cara menghindarinya agar hubungan tetap harmonis.

oleh Diva Olga Vania Sinaga diperbarui 28 Okt 2024, 14:24 WIB
Diterbitkan 28 Okt 2024, 14:07 WIB
Ilustrasi Pasangan Bertengkar
Ilustrasi Pasangan Tidak Akur (Credit: Pexels/RDNE Stock project)

Liputan6.com, Jakarta Membangun hubungan yang sehat memerlukan usaha dari kedua belah pihak. Memberikan rasa aman, kepercayaan, dan rasa nyaman adalah kunci dalam menjaga hubungan tetap kokoh. Sikap terbuka dan memahami pasangan tanpa terlalu mengekang akan membantu menciptakan fondasi yang kuat dan harmonis.

Namun, ada beberapa sikap yang justru membuat pria merasa tidak nyaman hingga akhirnya menjauh. Mari kita bahas sikap-sikap yang perlu dihindari agar hubungan tetap kuat dan saling mendukung seperti yang telah dilansir dari beberapa sumber pada Senin (28/10).

1. Curiga Berlebihan tanpa Alasan

Fokus pada situasi saat ini
Fokus pada situasi pertengkaran. (Foto: Freepik/cookie_studio)

Kepercayaan adalah pondasi utama dalam setiap hubungan. Jika perempuan terlalu mudah merasa curiga tanpa alasan jelas, hal ini bisa merusak kepercayaan dan membuat pria merasa terkekang. Rasa curiga yang berlebihan dapat menciptakan ketegangan, sehingga pria merasa hubungannya kurang nyaman dan menganggap pasangan tidak mempercayainya.

Sikap curiga seringkali muncul karena ketidakpastian, tapi hal ini bisa diselesaikan melalui komunikasi yang baik. Dengan membangun komunikasi yang terbuka dan jujur, pasangan akan lebih mudah mengatasi ketidakpastian yang sering kali memicu rasa curiga.

2. Menggurui dan Mengatur Secara Berlebihan

15 Hal Bodoh yang Dapat Menghancurkan Pernikahan Anda
15 hal paling umum yang menyebabkan pertengkaran di dalam rumah tangga.

Sikap menggurui bisa menjadi masalah serius dalam hubungan. Memberikan saran atau pendapat memang penting, tetapi jika berlebihan, pria bisa merasa kehilangan kebebasannya. Sikap ini dapat membuat pria merasa dikendalikan, bahkan terkekang, karena pasangan tidak memberi ruang bagi mereka untuk bertindak sesuai cara mereka sendiri.

Menjadi pasangan yang suportif itu penting, tetapi berikan mereka ruang untuk membuat keputusan sendiri. Memberikan ruang untuk tumbuh bersama tanpa sikap menggurui adalah tanda kematangan dalam menjalin hubungan.

3. Posesif dan Membatasi Kebebasan Pasangan

Perempuan sedang melihat ponsel
Fexting adalah gabungan dari kata "fight" dan "texting" yang memiliki arti bertengkar via pesan. (Foto: Pexels/mikoto.raw Photographer)

Rasa posesif yang berlebihan dapat membuat pria merasa terjebak. Ketika perempuan menunjukkan sikap posesif, mereka cenderung membatasi aktivitas atau pertemanan pasangan, yang akhirnya membuat pria merasa kurang nyaman. Pria yang merasa terjebak dalam hubungan cenderung merasa tidak bebas untuk mengekspresikan dirinya.

Rasa posesif adalah cerminan ketidakpercayaan dan bisa merusak hubungan. Keterbukaan dalam berkomunikasi serta kepercayaan yang dibangun bersama dapat membantu menciptakan keseimbangan yang sehat antara keterikatan dan kebebasan.

4. Meremehkan Prestasi dan Kualitas Pasangan

usai bertengkar
Bertengkar dengan pasangan./Copyright shutterstock.com

Dalam hubungan, rasa saling menghargai adalah elemen penting. Ketika perempuan cenderung memandang sebelah mata atau merendahkan prestasi pasangannya, hal ini bisa melukai harga diri dan rasa percaya diri pria. Menghargai upaya dan pencapaian pasangan menunjukkan bahwa kita mendukung dan mengapresiasi usahanya.

Sikap meremehkan hanya akan membuat pasangan merasa tidak dihargai. Fokuslah pada hal-hal positif dan dukunglah pertumbuhan pasangan agar hubungan tetap harmonis dan saling menghargai.

5. Terlalu Bergantung dan Manja

Ilustrasi wanita yang menyebalkan
Ilustrasi wanita yang menyebalkan. (Photo created by benzoix on www.freepik.com)

Memiliki pasangan yang penyayang dan perhatian tentu menyenangkan, tetapi terlalu bergantung justru bisa menjadi beban dalam hubungan. Pria cenderung merasa tidak nyaman jika perempuan terlalu bergantung pada mereka dalam setiap hal. Sikap mandiri akan membantu menjaga keseimbangan dalam hubungan.

Ketergantungan yang berlebihan justru bisa membuat hubungan terasa terbebani. Berusahalah untuk mandiri agar hubungan tetap sehat, tanpa harus terlalu bergantung satu sama lain.

6. Menuntut Hal-Hal yang Tidak Realistis

bertengkar dengan pasangan
Meredakan pertengkaran./Copyright shutterstock.com

Menetapkan harapan yang tidak realistis bisa menciptakan ketegangan dalam hubungan. Ketika seorang perempuan menuntut pasangannya untuk mencapai standar tertentu yang tidak masuk akal, hal ini bisa memicu stres dan ketidaknyamanan. Bersikap realistis dan terbuka dalam diskusi mengenai harapan sangat penting untuk menjaga keseimbangan hubungan.

Tuntutan yang tidak realistis hanya akan memicu konflik. Diskusikan harapan dan keinginan secara terbuka untuk mencegah ketegangan yang berlebihan dalam hubungan.

7. Manipulatif dan Penuh Kepalsuan

Pasangan bertengkar
Ilustrasi pasangan bertengkar (iStockpohoto/AntonioGulliem)

Sikap manipulatif dan tidak jujur adalah tanda ketidakmampuan untuk membangun hubungan yang sehat. Ketika seseorang menggunakan trik atau manipulasi untuk mendapatkan apa yang diinginkan, kepercayaan akan hilang. Pria biasanya akan merasa terjebak jika pasangan terus bersikap tidak jujur.

Kejujuran adalah dasar dari setiap hubungan yang kuat. Ketulusan dalam berkomunikasi akan membantu menciptakan hubungan yang lebih kokoh dan saling menghormati.

Mengapa kepercayaan sangat penting dalam hubungan?

Kepercayaan adalah fondasi utama untuk membangun hubungan yang sehat dan harmonis. Tanpa kepercayaan, hubungan cenderung mudah terjebak dalam konflik dan ketidakstabilan.

Apakah rasa posesif bisa merusak hubungan?

Ya, posesif berlebihan dapat membuat pasangan merasa terkekang dan kehilangan kebebasan, yang pada akhirnya dapat merusak hubungan.

Bagaimana cara menghindari sikap menggurui dalam hubungan?

Berikan ruang bagi pasangan untuk membuat keputusan sendiri. Dukung mereka dengan nasihat hanya ketika diminta, sehingga mereka merasa dihargai dan tidak terkekang.

Apa yang harus dilakukan jika pasangan menuntut hal yang tidak realistis?

Diskusikan dengan pasangan mengenai harapan dan kebutuhan masing-masing secara terbuka untuk menemukan kesepakatan yang realistis dalam hubungan.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya