Liputan6.com, Jakarta Asam urat adalah jenis radang sendi yang menunjukkan kelebihan asam urat dalam tubuh Anda. Asam urat ini mengkristal dan terkumpul di persendian, menyebabkan nyeri, peradangan, pembengkakan, dan gejala-gejala yang mengganggu lainnya.
Penyakit ini biasanya terjadi karena pilihan makanan dan minuman yang tidak sehat, terutama yang mengandung purin tinggi. Purin ditemukan dalam makanan berprotein tinggi, seperti produk hewani, dan dalam beberapa minuman. Itulah salah satu alasan mengapa penyakit ini disebut sebagai "penyakit para raja."
Baca Juga
Ini karena secara historis kondisi ini sebagian besar berkembang pada bangsawan dan orang kaya karena mereka mengonsumsi makanan yang mengandung banyak lemak seperti daging dan alkohol.
Advertisement
Apa Itu Asam Urat?
Asam urat adalah jenis radang sendi yang paling umum, ditandai dengan nyeri tiba-tiba, pembengkakan, dan kemerahan pada satu atau beberapa sendi. Penyakit ini terjadi ketika kadar asam urat yang tinggi mengkristal dalam tubuh, terakumulasi di sendi, yang menyebabkan nyeri hebat dan peradangan.
Salah satu penyebab atau pemicu asam urat yang paling umum adalah makanan yang kaya purin, seperti daging merah dan jeroan, seperti hati. Penting untuk dicatat bahwa minuman dan makanan tertentu juga dapat menyebabkan serangan asam urat.
Meskipun kebiasaan makan dapat meningkatkan risiko asam urat, ada faktor lain yang membuat Anda berisiko. Menurut Arthritis Foundation, pria tiga kali lebih mungkin terkena asam urat daripada wanita. Hal ini khususnya terjadi pada pria di atas usia 40 tahun. Wanita juga menjadi lebih rentan setelah menopause karena kadar estrogen menurun.
Berikut ini daftar minuman yang dapat meningkatkan risiko asam urat seperti dihimpun dari Onlymyhealth.
1. Jus buah
Jus buah dimaniskan secara alami dan biasanya dianggap aman untuk dikonsumsi. Namun, jus buah juga dapat meningkatkan risiko terkena asam urat. Hal ini karena jus buah tertentu, seperti jus jeruk, mengandung fruktosa dalam jumlah tinggi, yang dapat dipecah dan diubah menjadi purin.
2. Alkohol
Alkohol mengandung zat berbahaya yang mempercepat pemecahan purin, yang merupakan senyawa organik yang meningkatkan produksi asam urat. Selain itu, alkohol juga mencegah ginjal membuang asam urat dari tubuh, yang menyebabkan penumpukannya dalam darah dan sendi, yang menyebabkan serangan.
Menurut sebuah penelitian yang diterbitkan dalam American Journal of Medicine, semua jenis alkohol—bir, anggur, dan minuman keras—dapat meningkatkan risiko serangan asam urat berulang, bahkan dengan konsumsi sedang.
3. Minuman manis
Minuman manis dengan gula, seperti minuman ringan, kaya akan fruktosa, yang dipecah menjadi purin dalam tubuh. Hal ini dapat menyebabkan penumpukan asam urat, yang dapat mengkristal, terkumpul di sendi, dan meningkatkan risiko seseorang terkena asam urat.
Sebuah penelitian BMJ yang diterbitkan pada tahun 2008 menemukan bahwa pria yang mengonsumsi dua atau lebih minuman ringan setiap hari memiliki risiko 85% lebih tinggi terkena serangan asam urat, sementara asupan fruktosa yang tinggi menggandakan risiko tersebut.
Advertisement
4. Minuman berenergi
Minuman berenergi merupakan produk yang kontroversial. Meskipun produsen mengklaim bahwa minuman ini dapat meningkatkan energi dan performa, semakin banyak bukti yang menunjukkan bahwa minuman ini dapat memiliki efek berbahaya pada kesehatan, baik fisik maupun mental.
Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC), minuman berenergi mengandung kafein dalam jumlah tinggi, gula tambahan, zat aditif lainnya, dan stimulan legal (guarana, taurin, dan L-karnitin). Meskipun komponen-komponen ini dapat memberikan peningkatan energi, ada potensi bahaya.
CDC melaporkan, "Pada tahun 2011, 1.499 remaja berusia 12–17 tahun pergi ke ruang gawat darurat karena keadaan darurat terkait minuman berenergi."
Beberapa bahaya minuman berenergi meliputi:
- Dehidrasi
- Komplikasi jantung
- Kecemasan
- Insomnia
Kandungan gula dalam minuman berenergi juga dapat meningkatkan risiko seseorang terkena asam urat. Minuman ini mengandung fruktosa dalam jumlah tinggi yang dapat terurai menjadi purin, yang dapat meningkatkan kadar asam urat.
Perubahan Pola Makan untuk Mengatasi Gejala Asam Urat dan Mengurangi Risiko Anda
Untuk mengurangi risiko asam urat, berikut adalah perubahan pola makan yang harus dilakukan:
- Makan lebih banyak buah dan sayuran.
- Makan protein rendah lemak, susu rendah lemak, dan lentil.
- Hindari makanan tinggi purin seperti jeroan, daging merah, makanan laut tertentu, dan makanan berlemak tinggi.
- Makan ceri karena memiliki sifat antioksidan dan antiradang yang dapat membantu menurunkan risiko serangan asam urat.
- Minum banyak cairan dan hindari melebihi asupan alkohol yang dianjurkan.
- Hindari minuman manis seperti soda, minuman buah, serta minuman kopi dan teh.
- Hindari obat-obatan yang meningkatkan kadar asam urat, termasuk diuretik, obat-obatan yang menekan sistem kekebalan tubuh, dan aspirin dosis rendah.
Advertisement