Harga Kripto Hari Ini 1 Juli 2023: Bitcoin Cs Masih Perkasa

Pasar kripto masih melanjutkan penguatan pada perdagangan Sabtu (1/7/2023). Demikian juga harga bitcoin yang naik 0,21 persen dalam 24 jam terakhir.

oleh Gagas Yoga Pratomo diperbarui 01 Jul 2023, 07:33 WIB
Diterbitkan 01 Jul 2023, 07:33 WIB
Harga Kripto Hari Ini 1 Juli 2023: Bitcoin Cs Masih Perkasa
Harga bitcoin dan kripto teratas lainnya terpantau alami pergerakan yang beragam pada perdagangan Sabtu, (1/7/2023). (Kredit: WorldSpectrum from Pixabay)

Liputan6.com, Jakarta - Harga bitcoin dan kripto teratas lainnya terpantau alami pergerakan yang beragam pada perdagangan Sabtu, (1/7/2023). Mayoritas kripto jajaran teratas terpantau kembali berada di zona hijau.

Berdasarkan data dari Coinmarketcap, Sabtu, 1 Juli 2023 pagi, kripto dengan kapitalisasi pasar terbesar, Bitcoin (BTC) masih menguat 0,21 persen dalam 24 jam, tetapi melemah 0,65 persen sepekan.

Saat ini, harga bitcoin berada di level USD 30.496 per koin atau setara Rp 458,6 juta (asumsi kurs Rp 15.040 per dolar AS). 

Ethereum (ETH) juga masih menguat. ETH naik 4,33 persen sehari terakhir dan 2,12 persen sepekan. Dengan begitu, saat ini ETH berada di level Rp 29,04 juta per koin. 

Kripto selanjutnya, Binance coin (BNB) kembali pulih. Dalam 24 jam terakhir BNB menguat 3,23 persen, tetapi masih melemah 1,65 persen sepekan. Hal itu membuat BNB dibanderol dengan harga Rp 3,62 juta per koin. 

Kemudian Cardano (ADA) kembali berada di zona hijau. ADA pulih 4,49 persen dalam 24 jam terakhir, tetapi masih melemah 2,91 persen sepekan. Dengan begitu, ADA berada pada level Rp 4.211 per koin.

Adapun Solana (SOL) turut menguat pagi ini. SOL terbang 6,43 persen dalam sehari dan 11,91 persen sepekan. Saat ini, harga SOL berada di level Rp 287.420 per koin.

XRP turut menguat mengikuti jejak kripto lainnya. XRP naik 1,08 persen dalam 24 jam, tetapi masih terkoreksi 4,24 persen sepekan. Dengan begitu, XRP kini dibanderol seharga Rp 7.148  per koin. 

Koin Meme Dogecoin (DOGE) juga alami penguatan. Dalam satu hari terakhir DOGE tumbuh 1,25 persen, tetapi masih melemah 3,38 persen sepekan. Ini membuat DOGE diperdagangkan di level Rp 958,13 per token.

Harga kripto hari ini yakni stablecoin Tether (USDT) dan USD coin (USDC), pada hari ini sama-sama menguat 0,01 persen. Hal tersebut membuat harga keduanya masih bertahan di level USD 1,00

Sedangkan Binance USD (BUSD) menguat 0,01 persen dalam 24 jam terakhir, membuat harganya masih berada di level USD 1,00.

Adapun untuk keseluruhan kapitalisasi pasar kripto hari ini berada di level USD 1,19 triliun atau setara Rp 17.897 triliun. 

Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual Kripto. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.

Arus Masuk Mingguan Investasi Kripto Sentuh Rp 2,9 Triliun, Tertinggi Sejak Juli 2022

Ilustrasi Kripto (Foto: Traxer/unsplash)
Ilustrasi Kripto (Foto: Traxer/unsplash)

Sebelumnya, produk investasi berbasis kripto mencatat aliran masuk mingguan tunggal terbesar sejak Juli 2022, menurut laporan dana mingguan perusahaan manajemen aset digital Eropa CoinShares.

Dilansir dari CoinDesk, Rabu (28/6/2023), data dari CoinShares menunjukkan total aliran masuk di seluruh produk investasi berbasis kripto mencapai USD 199 juta atau setara Rp 2,9 triliun (asumsi kurs Rp 15.043 per dolar AS). Produk terkait Bitcoin adalah aset utama yang menyumbang aliran masuk 94 persen dengan total USD 188 juta atau setara Rp 2,8 triliun.

Sedangkan, total aset yang dikelola dalam produk investasi kripto juga mencapai tertinggi tahunan, melebihi USD 37 miliar atau setara Rp 556,6 triliun dan menghapus kerugian sejak Three Arrows Capital mengguncang pasar kripto dengan kebangkrutannya pada Juli 2022.

Bitcoin Mendapat Sorotan

Analis CoinShares James Butterfill mengaitkan sentimen positif dengan banyaknya pengajuan izin perdagangan ETF Bitcoin spot baru-baru ini kepada Komisi Sekuritas dan Bursa AS (SEC). Ini semua dimulai dengan aplikasi ETF dari BlackRock, dana investasi terbesar di dunia, pada 16 Juni, bertindak sebagai katalis positif bagi pasar. 

Bitcoin Strategy ETF (BITO) dari ProShares melihat arus masuk terbesar di AS sebesar USD 60,4 juta atau setara Rp 908,6 miliar. Diluncurkan pada Oktober 2021, BITO melacak harga Bitcoin dengan berinvestasi secara strategis di CME Bitcoin Futures. 

Seorang analis ETF senior untuk Bloomberg, Eric Balchunas menulis di Twitter BITO juga memecahkan rekor volume perdagangannya pada hari Jumat dengan setengah miliar saham berpindah tangan, yang hanya dilakukan sekitar 5 kali sebelumnya.

 

Ramai-ramai Perusahaan Keuangan Daftarkan Produk ETF Bitcoin, Apa Dampaknya?

Ilustrasi kripto (Foto: Kanchanara/Unsplash)
Ilustrasi kripto (Foto: Kanchanara/Unsplash)

Sebelumnya, raksasa manajemen aset BlackRock mengajukan dokumen dokumen pada Kamis, 15 Juni 2023 untuk meluncurkan dana yang diperdagangkan di bursa untuk Bitcoin atau sering disebut ETF Bitcoin.

Pengajuan ini mendorong harga aset kripto, terutama Bitcoin menguat dalam beberapa pekan terakhir. Bagaimana langkah BlackRock ini berdampak pada industri kripto secara keseluruhan? 

Exchange Traded Fund (ETF) sendiri adalah jenis sekuritas yang melacak harga indeks, sektor, komoditas, atau aset lainnya, dan aset tersebut dapat dibeli atau dijual di bursa saham dengan cara yang sama seperti saham biasa. 

Sedangkan, ETF Bitcoin adalah dana yang diperdagangkan di bursa yang secara khusus melacak harga mata uang kripto dan memungkinkan para trader untuk mencoba memasuki pasar kripto tanpa secara langsung memiliki aset kripto. 

Financial Expert Ajaib Kripto, Panji Yudha menjelaskan langkah yang diambil BlackRock ini memberikan efek domino dan mendorong perusahaan finansial tradisional memasuki industri aset digital. 

“Setelah BlackRock, pada 20 Juni, Deutsche Bank, dengan total aset sebesar USD 1,3 Triliun, mengajukan aplikasi untuk Lisensi Aset Digital, mengajukan Izin Operasi Sebagai Kustodian Kripto di Jerman,” kata Panji dalam diskusi Proyeksi Bitcoin Juli 2023, Selasa (27/6/2023).

Selain Deutsche Bank, pada 21 Juni, Invesco, dengan total aset sebesar USD 1,4 Triliun atau setara Rp 20.990 triliun (asumsi kurs Rp 14.993 per dolar AS), mengaktifkan kembali aplikasi untuk ETF Bitcoin. 

Di tanggal yang sama Wisdom Tree, dengan total aset sebesar USD 89 miliar atau setara Rp 1.334 triliun mengajukan aplikasi untuk ETF Bitcoin. 

 

ETF Bitcoin Permudah Transaksi Kripto

Ilustrasi Kripto atau Penambangan kripto. Foto: Freepik
Ilustrasi Kripto atau Penambangan kripto. Foto: Freepik

Panji menuturkan adanya produk ETF Bitcoin, membuat peluang untuk investor lebih mudah dalam membeli dan menjual kripto. Selain itu, ETF Bitcoin ini juga bisa diperdagangkan di Bursa Efek Amerika Serikat. 

“Produk ini jadi lebih legal lagi karena mengikuti regulasi dari pemerintah AS sendiri apalagi persetujuannya dikeluarkan langsung oleh Komisi Sekuritas dan Pertukaran AS (SEC),” jelas Panji. 

Dengan adanya ETF Bitcoin ini, Panji mengatakan bisa menjadi sentimen positif untuk industri kripto karena ETF Bitcoin bisa menjadi utilitas masyarakat untuk masuk ke kripto. Di sisi lain, regulasi yang lebih jelas untuk Bitcoin juga menjadi pendorong positif untuk ETF Bitcoin.

“Karena produk ini ETF masih belum banyak diperdagangkan di market, jadi kita lihat perkembangannya seperti apa. Kurang lebih di awal seperti inim ETF Bitcoin memberikan sentimen positif untuk industri kripto,” pungkas Panji.

 

INFOGRAFIS: 10 Mata Uang Kripto dengan Valuasi Terbesar (Liputan6.com / Abdillah)
INFOGRAFIS: 10 Mata Uang Kripto dengan Valuasi Terbesar (Liputan6.com / Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya