Analis Blockchain Curiga Peretas Korea Utara di Balik Pencurian Senilai USD 70 Juta di Bursa Kripto CoinEx

Perusahaan riset Blockchain Elliptic dan Chainalysis memprediksi peretas dari Korea Utara dibalik pencurian dana USD 70 juta bursa kripto CoinEx.

oleh Agustina MelaniGagas Yoga Pratomo diperbarui 17 Sep 2023, 16:46 WIB
Diterbitkan 17 Sep 2023, 16:44 WIB
Analis Blockchain Curiga Peretas Korea Utara di Balik Pencurian Senilai USD 70 Juta di Bursa Kripto CoinEx
Peneliti Blockchain mengatakan peretas Korea Utara kemungkinan berada di balik pencurian USD 70 juta atau sekitar Rp 10,7 triliun dari bursa kripto CoinEx.(Foto: Vadim Artyukhin/Unsplash)

Liputan6.com, Jakarta - Peneliti Blockchain mengatakan peretas Korea Utara kemungkinan berada di balik pencurian USD 70 juta atau sekitar Rp 10,7 triliun (asumsi kurs 15.367 per dolar Amerika Serikat) dari bursa kripto CoinEx.

Dikutip dari Yahoo Finance, ditulis Minggu (17/9/2023), CoinEx yang berbasis di Hong Kong mengatakan melalui platform X dulu disebut Twitter pada Selasa, 12 September 2023. kalau dompet yang dipakai untuk simpan kripto telah diretas. Pihaknya prediksi kerugian USD 70 juta, yang disebut sebagian kecil dari total asetnya.

Sementara itu, firma riset Blockchain Elliptic menuturkan, sejumlah faktor yang menunjukkan grup Lazarus, kelompok peretas Korea Utara bertanggung jawab atas serangan itu.

CoinEx belum mengatakan siapa yang diyakini berada dibalik serangan itu. Kepada Reuters, CoinEx menyebutkan kalau beberapa perusahaan keamanan klaim tim mata-mata yang terkait Korea Utara merupakan pihak yang bertanggung jawab atas serangan itu."Identitas peretas masih dalam penyelidikan,” ujar CoinEx kepada Reuters melalui email pada Jumat pagi.

Namun, CoinEx tidak menanggapi komentar terkait penelitian Elliptic yang dipublikasikan dalam blog.

Elliptic mengatakan, sebagian dana yang dicuri dari CoinEx dikirim ke alamat dompet kripto yang sebelumnya dipakai oleh grup Lazarus untuk cuci hasil uang curian. Dana tersebut juga dikirim ke blockchain Ethereum memakai “jembatan” blockchain, cara transfer dana antar blockchain yang berbeda yang sebelumnya juga telah digunakan oleh grup Lazarus.

Perwakilan Korea Utara untuk PBB di New York tidak menanggapi permintaan pernyataan Reuters yang dikirim melalui email.

 

Tanggapan Perusahaan Riset Lain Chainalysis

Ilustrasi Bitcoin. Liputan6.com/Mochamad Wahyu Hidayat
Ilustrasi Bitcoin. Liputan6.com/Mochamad Wahyu Hidayat

Sementara itu, perusahaan riset Blockchain lainnya Chainalysis memiliki keyakinan menengah tinggi kalau Korea Utara berada dibalik serangan itu.

Elliptic menuturkan, grup Lazarus tampaknya baru-baru ini meningkatkan operasinya dengan mencuri kripto senilai USD 240 juta dalam empat serangan terpisah sejak awal Juni, selain serangan CoinEx.

Pencurian kripto oleh Korea Utara meningkat pada 2022 dengan memakai teknik canggih dibandingkan tahun lainnya menurut laporan PBB. Selain itu, Korea Utara dituding memakai serangan siber untuk membantu mendanai program nuklir dan rudalnya. Korea Utara sebelumnya membantah tuduhan peretasan dan serangan siber lainnya.

 

Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual Kripto. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.

Senator AS Minta Regulator Atasi Bahaya Industri Kripto

Bitcoin
Ilustrasi Bitcoin (Liputan6.com/Sangaji)

Sebelumnya, senator AS Sherrod Brown (D-Ohio) mengirimkan surat kepada pimpinan Departemen Keuangan, Komisi Sekuritas dan Bursa (SEC) dan Komisi Perdagangan Berjangka Komoditi (CFTC), menyerukan agar mengatasi bahaya industri kripto.

Dia berpendapat industri ini tidak akan mengawasi dirinya sendiri. Senator telah memuji tindakan keras penegakan SEC terhadap kripto dalam sidang Senat awal pekan ini. 

“Saya meminta lembaga Anda menilai otoritas mereka dan mengevaluasi bagaimana kami dapat membangun batasan pengungkapan yang ada untuk secara efektif menargetkan kekurangan yang kami amati dalam token aset digital dan platform aset digital,” tulis Brown dalam suratnya, dikutip dari CoinDesk, Jumat (15/9/2023).

Sementara itu Dewan Perwakilan Rakyat AS telah menyetujui rancangan undang-undang kripto yang penting untuk pemungutan suara dasar. 

Industri kripto dan regulator sangat mendorong anggota parlemen untuk membuat peraturan yang disesuaikan dengan produk dan aset uniknya. Kata-kata Brown menunjukkan perlunya peraturan baru, meskipun Kongres belum memberikan peta jalan untuk memandu lembaga-lembaga tersebut dalam menyusun peraturan tersebut. 

Dengan catatan ini, Brown tidak secara eksplisit menyarankan undang-undang apapun yang ia dukung, hanya saja menurutnya Kongres dapat berupaya menyediakan informasi yang dibutuhkan warga Amerika.

Sementara itu, ketua SEC, Gary Gensler telah menjalankan keyakinannya undang-undang sekuritas yang ada mengatur kripto, sehingga hampir setiap bisnis mata uang kripto tidak patuh dan rentan terhadap tim penegakan hukum lembaganya.

Ketua SEC Sebut Kripto Penuh Penipuan, Penyalahgunaan, dan Pelanggaran

Ilustrasi Bitcoin. Liputan6.com/Mochamad Wahyu Hidayat
Ilustrasi Bitcoin. Liputan6.com/Mochamad Wahyu Hidayat

Sebelumnya, Ketua Komisi Sekuritas dan Bursa AS (SEC) Gary Gensler bersaksi di depan Komite Perbankan Senat, menyatakan bahwa kripto adalah bidang yang penuh dengan penipuan, penyalahgunaan, dan pelanggaran.

Dia juga menyatakan bahwa regulator sekuritas masih meninjau permohonan dana yang diperdagangkan di bursa bitcoin (ETF).

Melansir Bitcoin, Gary Gensler angkat bicara soal cryptocurrency selama kesaksiannya di hadapan Komite Senat AS untuk Perbankan, Perumahan, dan Urusan Perkotaan pada Selasa.

Mengulangi pandangannya bahwa sebagian besar token kripto adalah sekuritas, Gensler mengatakan kepada anggota parlemen soal perantara kripto juga harus mematuhi undang-undang sekuritas.

“Tanpa berprasangka buruk pada satu token pun, sebagian besar token kripto kemungkinan besar memenuhi uji kontrak investasi. Mengingat sebagian besar token kripto tunduk pada undang-undang sekuritas, maka sebagian besar perantara kripto juga harus mematuhi undang-undang sekuritas," ujar dia.

Dia mengaku, pihaknya telah berkecimpung di bidang keuangan selama 44 tahun sekarang dan belum pernah melihat bidang yang penuh dengan pelanggaran. Hanya saja kripto ini menakutkan.

"Saat ini, sayangnya, terdapat ketidakpatuhan yang signifikan dan ini adalah bidang yang penuh dengan penipuan, penyalahgunaan, dan pelanggaran," kata dia.

Senator Bill Hagerty (R-TN) bertanya kepada Gensler selama sidang apa yang perlu dilihat SEC dari emiten untuk menyetujui dana yang diperdagangkan di bursa bitcoin (ETF) menyusul keputusan pengadilan baru-baru ini yang mendukung Grayscale Investments.

Pengadilan menemukan bahwa penolakan regulator sekuritas terhadap aplikasi ETF bitcoin spot Grayscale adalah “sewenang-wenang dan berubah-ubah.”

"Kami masih meninjau keputusan itu. Kami memiliki banyak pengajuan seputar produk yang diperdagangkan di bursa bitcoin, jadi bukan hanya produk yang Anda sebutkan saja, tetapi juga beberapa produk lainnya. Kami sedang meninjaunya dan saya menantikan rekomendasi staf," kata Ketua SEC.

INFOGRAFIS: 10 Mata Uang Kripto dengan Valuasi Terbesar (Liputan6.com / Abdillah)
INFOGRAFIS: 10 Mata Uang Kripto dengan Valuasi Terbesar (Liputan6.com / Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya