Paskibraka Merinding Pertama Kali ke Istana Merdeka

Beginilah reaksi ke-68 orang calon Paskibraka Tingkat Nasional saat berada di Istana Merdeka untuk Observasi.

oleh Aditya Eka Prawira diperbarui 13 Agu 2016, 15:31 WIB
Diterbitkan 13 Agu 2016, 15:31 WIB
20160812-Jelang Latihan di Istana Merdeka, Begini Ragam Ekspresi Anggota Paskibraka 2016-Jakarta
Senyum anggota Paskibraka 2016 sebelum mengikuti latihan di halaman Istana Merdeka, Jakarta, Jumat (12/8). Ini pertama kalinya mereka menginjakkan kaki di Istana Merdeka, tempat mereka akan membawa dan mengibarkan Merah Putih. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta Masing-masing peserta Diklat Paskibraka punya reaksi yang berbeda sesudah melihat langsung lapangan di Istana Merdeka. Tempat mereka akan  bertugas sebagai Pasukan Pengibar Bendera Pusaka pada perayaan HUT RI 71.

Ada yang ingin langsung sujud syukur di halaman Kementerian Sekretariat Negara saat turun dari bus. Ada pula yang melongo tidak percaya bahwa mereka bisa menginjakkan kedua kaki di tempat istimewa yang biasa mereka lihat di layar televisi.

"Aku merinding. Bisa juga masuk sini dan akan bertugas di hadapan Presiden Jokowi," kata calon anggota Paskibraka putri dari Sulawesi Barat, Ade Yuliana Iswan. "Ternyata kecil. Aku pikir besar sekali. Soalnya kalau lihat dari teve kayaknya besar banget. Tapi tetap masih nggak percaya bisa ke Istana Merdeka," kata Rahmat Duhe dari Gorontalo.

Dua Bus yang Membawa Seluruh Peserta Diklat Paskibraka 2016 Tiba di Parkiran Kemensesneg Sekitar Pukul 10.30 WIB. Turun Dari Bus, Mereka Langsung Berbaris Rapi Sambil Memegang Topi Merah yang Biasa Dipakai Saat Latihan

Pelatih dan pembina mengajak seluruh calon anggota Paskibraka observasi ke Istana Merdeka, Jakarta Pusat, Jumat (12/8/2016). Melakukan pengenalan medan sebelum gladi kotor dan gladi bersih dilaksanakan selama tiga hari, Sabtu (13/8) sampai Senin (15/8). Yang ditutup dengan upacara pengukuhan oleh Presiden Joko Widodo.

Namun, seluruh peserta Diklat Paskibraka 2016 harus melaksanakan apel pagi seperti biasa sebelum berangkat menuju Istana Merdeka. Dalam kesempatan itu Wakil Koordinator Pelatih Paskibraka Kapten Infatri Suswan memberikan wejangan agar ke-68 putra dan putri dari 34 provinsi di Indonesia tetap mengikuti aturan main yang berlaku. Tidak boleh ada yang bergerak sendiri dan harus ada izin dari para pelatih.

"Kalau melihat sesuatu yang wah selama di Istana Merdeka, tidak usah terheran-heran, cukup dalam hati saja," kata Suswan.

Raut Wajah Calon Paskibraka 2016 Saat Menunggu Pengenalan Medan di Istana Merdeka Dimulai pada Jumat (12/8/2016)

Jadwal keberangkatan menuju Istana Merdeka harus diundur menjadi pukul 09.30 pagi. Lantaran para peserta Diklat Paskibraka harus melaksanakan latihan PBB dan formasi seperti di hari pertama latihan sesudah melaksanakan apel pagi.

"Latihan kalian akan kurang maksimal untuk hari ini. Karena jarak dari sini ke sana memang cukup jauh. Bisa-bisa sampai di sini jam 5 sore," kata Suswan. Ia juga berpesan agar mempertahankan gerakan-gerakan seperti saat latihan gabungan bersama Paspampers serta ratusan personel gabungan TNI dan Polri.

Menurut Suswan, sudah tidak terlihat lagi gerakan yang mereka pamerkan ke Kepala Staf Garnisun Tetap 1 Jakarta Brigjen TNI Yosua Pandit Sembiring dan Koordinator Paskibraka dari Garnisun Mayor Amar saat latihan gabungan awal minggu ini.

"Kalian, belum ada 24 jam sesudah latihan saja sudah lupa, apalagi kalau hari ini dibikin tidak ada latihan sama sekali. Catat di otak kalian, kalau tidak dicatat nanti lupa," kata Suswan. 

Calon Anggota Paskibraka Tingkat Nasional 2016 Tetap Melaksanakan Latihan PBB dan Formasi di Halaman PP-PON Menpora, Cibubur, Jakarta Timur, Sebelum Bergerak Menuju Istana Merdeka untuk Observasi dan Pengenalan Medan

Pengenalan medan sendiri baru dilakukan setelah para calon anggota Paskibraka putra selesai melaksanakan salat Jumat. Tim Arya dan tim Bima diberi kesempatan menjajal lapangan di Istana Merdeka untuk pertama kali. Hanya saja tidak ada latihan penggerekkan bendera.

Rata-rata masih kaget dengan lapangan di Istana Merdeka yang mereka anggap lebih sempit dari lapangan di Cibubur. Mereka tidak tahu kalau ternyata lapangan di Cibubur adalah duplikat dari lapangan di Istana Merdeka. Ukuran, trek, sampai podium tempat Presiden menerima dan menyerahkan bendera ke pembawa baki dibuat sama persis.

Terutama pada rumput yang mereka sebut terlalu empuk seperti kasur yang membal-membal.

Pelatih Setia Mendampingi Para Peserta Diklat Paskibraka Melakukan Pengenalan Medan di Istana Merdeka. Secara Kebetulan, Istana Merdeka Sedang Mempercantik Diri Menyambut HUT RI 71

 

"Kalian jangan kaget. Lapangan di sana dan di sini sama saja ukurannya. Rumput di sana tebal dan membal sedangkan di sini keras dan tebal juga sama saja. Saya tidak mau mendengar hal-hal seperti itu," kata Suswan menutup apel sore di lapangan PP-PON Menpora Cibubur, Jakarta Timur.

Paskibraka, kata Suswan, harus siap dengan segala kondisi yang akan terjadi. Kalau mereka saja bisa menampilkan yang terbaik saat hujan dan jalanan yang berlumpur, seharusnya di tempat yang sangat bersih dan steril seperti di Istana Merdeka akan menunjukkan hasil yang tentu jauh lebih maksimal.

"Lumpur-lumpuran seperti belut dan lele jumbo saja bisa, seharusnya di sana juga bisa. Jelas di sana lebih bersih dan tidak akan ada lumpur meski hujan," kata Suswan di hadapan para calon anggota Paskibraka.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya