Liputan6.com, Jakarta Model disabilitas asal Ukraina Oksana Kononets berhasil lolos dari wilayah konflik ke Amerika untuk mengikuti ajang peragaan busana disabilitas tahunan.
Setelah dimulainya invasi Rusia ke Ukraina bulan lalu, Oksana menghadapi perjalanan yang sulit karena harus menghindari kekerasan dan tiba di Amerika tepat waktu.
Baca Juga
Awal bulan ini, perempuan berusia 29 itu muncul bersama model lain di Los Angeles untuk peragaan busana yang diselenggarakan oleh Runway of Dreams, sebuah organisasi nirlaba yang mendukung pakaian adaptif untuk penyandang disabilitas.
Advertisement
Melansir People pada Jumat (18/3/2022), gadis berambut panjang itu telah menggunakan kursi roda sejak 2012 setelah jatuh dari apartemen lantai lima. Tulang punggungnya terluka dan mengakibatkan disabilitas fisik sejak usia 19.
Disabilitas yang disandang tak membuatnya berhenti mengikuti mimpinya menjadi model. Pengguna kursi roda ini juga mengembangkan proyek untuk membawa lebih banyak perhatian kepada penyandang disabilitas yang tertarik pada dunia mode.
Itu sebabnya melarikan diri dari Ukraina pada awal perang dan membawa pesannya ke AS sangat penting baginya.
"Saya sangat bangga, saya datang ke sini, itu adalah momen yang sangat hebat bagi saya,” katanya kepada koresponden PEOPLE (The TV Show!) Sandra Vergara.
Simak Video Berikut Ini
Menyuarakan Fashion untuk Disabilitas
Oksana mengatakan, dia ingin mengingatkan orang-orang di industri mode bahwa ada banyak penyandang disabilitas yang ingin mengekspresikan diri mereka menggunakan pakaian dan aksesoris.
"Pesan utamanya adalah kekuatan, keindahan, dan kesetaraan," jelasnya.
"Bagi saya, itu pesan utama karena penyandang disabilitas juga ingin cantik, ingin tampil modis, memakai pakaian yang indah. Dan peragaan busana ini menunjukkan hal tersebut.”
Advertisement
Perjalanan Penuh Rintangan
Oksana yang telah berencana menghadiri pertunjukan Runway of Dreams berjuang melakukan perjalanan lima hari dari ibukota Ukraina, Kyiv, saat Rusia mempersiapkan serangan ke negara itu pada akhir Februari.
Selama perjalanan, dia menghabiskan 11 jam di kereta yang penuh sesak saat dalam perjalanan ke tempat yang aman di Polandia.
"Ibuku mengemasi barang bawaan kami, hanya satu barang bawaan, untuk dua orang," kenangnya.
Begitu tiba, ia melakukan perjalanan ke Belanda dan akhirnya mendapatkan penerbangan ke Amerika Serikat berkat seorang teman.
"Setelah perjalanan ini, saya sangat lelah dan saya juga tidak bisa membayangkan bahwa saya ada di sini," katanya tentang pendaratan di Amerika pada 5 Maret.
"Saya aman, saya dan ibu saya baik-baik saja. Saya memiliki kesempatan untuk berpartisipasi dalam Runway of Dreams dan saya bahagia. Saya ingin mengatakan kepada orang-orang jangan pernah menyerah meraih mimpi menjadi kenyataan," pungkasnya.
Infografis Rusia Serang Ukraina dan Dalih Vladimir Putin
Advertisement