Model Disabilitas Ukraina Tampil di Runway Los Angeles Usai Kabur dari Invasi Rusia

Liputan6.com, Jakarta - Invasi Rusia ke Ukraina melahirkan begitu banyak kisah pilu nan menyentuh bagi warga Ukraina. Salah satunya datang dari model disabilitas Ukraina Oksana Kononets yang menghadapi perjalanan sulit untuk menghindari perang yang terjadi di tanah kelahirannya.

Dilansir dari People, Rabu (16/3/2022), Oksana Kononets lantas tiba di Amerika Serikat tepat waktu untuk berpartisipasi dalam sebuah peragaan busana bagi para penyandang disabilitas. Perempuan berusia 29 tahun ini tampil dengan model lain di Los Angeles.

Acara tersebut merupakan peragaan busana tahunan yang diselenggarakan oleh Runway of Dreams. Organisasi nirlaba ini mendukung pakaian adaptif untuk penyandang disabilitas.

Sementara, Kononets telah menggunakan kursi roda sejak 2012 ketika dia jatuh dari apartemen lantai lima. Kejadian itu melukai tulang punggungnya pada musim gugur dan mengalami kelumpuhan pada usia 19 tahun.

Sejak kecelakaan itu, Kononets mengikuti mimpinya menjadi model dan mengembangkan proyek untuk membawa lebih banyak perhatian kepada penyandang disabilitas yang tertarik pada fashion. Itu sebabnya, ia melarikan diri dari Ukraina pada awal perang dan membawa pesan ke AS.

"Saya sangat bangga," kata model disabilitas ini kepada koresponden People (The TV Show!) Sandra Vergara yang muncul di acara itu awal bulan ini. Kononets melanjutkan, "Saya datang ke sini, itu adalah momen yang sangat hebat bagi saya."

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Kononets mengungkapkan ia ingin mengingatkan orang-orang di industri fashion bahwa ada banyak penyandang disabilitas yang ingin mengekspresikan diri mereka menggunakan pakaian dan aksesoris. "Pesan utamanya... adalah kekuatan, keindahan, dan (kesetaraan)," jelasnya.

"Bagi saya, itu pesan utama karena penyandang disabilitas ingin (cantik), ingin tampil modis, memakai pakaian yang indah. Pertunjukan ini menunjukkan hal tersebut," kata Kononets.

Kononets awalnya memang telah berencana menghadiri pertunjukan Runway of Dreams di Los Angeles. Ia pun bepergian selama lima hari dari ibu kota Ukraina, Kiev, saat Rusia mempersiapkan serangan ke negara itu pada akhir Februari.

Selama perjalanan, ia menghabiskan 11 jam di kereta yang penuh sesak saat dalam perjalanan ke tempat yang aman di Polandia. "(Ibuku) mengemasi barang bawaan kami, hanya satu barang bawaan, untuk dua (orang)," kenangnya.

Ia juga menambahkan bahwa ada "kerumunan besar" di stasiun kereta api. "Kami berkendara 11 jam ke barat Ukraina, 11 jam," lanjutnya.

Saat tiba, Kononets bepergian ke Belanda dan akhirnya mendapatkan penerbangan ke Negeri Paman Sam berkat seorang teman. "Setelah perjalanan ini, saya sangat lelah dan saya juga tidak bisa membayangkan bahwa saya ada di sini," katanya soal mendarat di Amerika pada 5 Maret 2022.

"Saya aman, saya dan ibu saya baik-baik saja. Saya mengerti itu. Saya memiliki (kesempatan) untuk berpartisipasi dalam Runway Of Dreams dan saya lebih bahagia tentang ini. Saya sangat bahagia," terangnya.

Kononets mengatakan orang-orang di negara asalnya "kuat", dan dia yakin mereka akan bertahan. Bagi penyandang disabilitas yang ingin masuk ke industri fashion, katanya, peluang itu akan datang.

"Saya ingin mengatakan kepada orang-orang jangan pernah menyerah," kata Kononets. "Jangan pernah menyerah. Mimpi menjadi kenyataan."