Definisi Interview Kerja
Liputan6.com, Jakarta Interview kerja merupakan tahapan krusial dalam proses rekrutmen karyawan. Ini adalah kesempatan bagi perusahaan untuk mengevaluasi kesesuaian kandidat dengan posisi yang ditawarkan, serta bagi pelamar untuk mempromosikan diri dan kemampuannya. Wawancara kerja biasanya melibatkan serangkaian pertanyaan dari pewawancara untuk menggali informasi tentang latar belakang, keterampilan, dan pengalaman kandidat.
Tujuan utama interview kerja adalah:
- Menilai kompetensi dan kualifikasi kandidat
- Mengevaluasi kecocokan kandidat dengan budaya perusahaan
- Memverifikasi informasi yang tertera dalam CV atau resume
- Memberikan kesempatan bagi kandidat untuk mengetahui lebih lanjut tentang perusahaan dan posisi yang ditawarkan
- Menilai kemampuan komunikasi dan interpersonal kandidat
Interview kerja dapat dilakukan dalam berbagai format, termasuk:
Advertisement
- Wawancara tatap muka langsung
- Wawancara telepon
- Wawancara video (online)
- Wawancara panel (melibatkan beberapa pewawancara)
- Wawancara bertahap (serangkaian wawancara dengan berbagai pihak di perusahaan)
Memahami definisi dan tujuan interview kerja sangat penting agar kandidat dapat mempersiapkan diri dengan baik dan memanfaatkan kesempatan ini secara optimal untuk menunjukkan potensi terbaiknya.
Persiapan Sebelum Interview
Persiapan yang matang sebelum interview kerja sangat penting untuk meningkatkan peluang keberhasilan. Berikut adalah langkah-langkah kunci yang perlu dilakukan:
1. Riset Mendalam tentang Perusahaan
Lakukan penelitian komprehensif mengenai perusahaan yang akan Anda lamar. Pelajari sejarah perusahaan, visi dan misi, produk atau layanan yang ditawarkan, serta perkembangan terkini. Informasi ini dapat diperoleh melalui website resmi perusahaan, artikel berita, atau platform media sosial mereka. Pemahaman yang baik tentang perusahaan akan membantu Anda menjawab pertanyaan dengan lebih percaya diri dan menunjukkan minat yang tulus terhadap posisi yang dilamar.
2. Analisis Deskripsi Pekerjaan
Pelajari dengan seksama deskripsi pekerjaan untuk posisi yang Anda lamar. Identifikasi keterampilan dan pengalaman yang dibutuhkan, serta bagaimana Anda dapat mencocokkannya dengan kemampuan yang Anda miliki. Persiapkan contoh-contoh konkret dari pengalaman Anda yang relevan dengan persyaratan pekerjaan tersebut.
3. Siapkan Dokumen Pendukung
Pastikan Anda memiliki salinan dari semua dokumen yang mungkin diperlukan selama interview, seperti:
- CV atau resume terbaru
- Portofolio kerja (jika relevan)
- Surat referensi
- Ijazah dan sertifikat pendidikan
- Kartu identitas
4. Latih Jawaban untuk Pertanyaan Umum
Persiapkan dan latih jawaban untuk pertanyaan-pertanyaan yang sering muncul dalam interview kerja, seperti:
- "Ceritakan tentang diri Anda."
- "Mengapa Anda tertarik bekerja di perusahaan kami?"
- "Apa kelebihan dan kelemahan Anda?"
- "Di mana Anda melihat diri Anda dalam 5 tahun ke depan?"
Pastikan jawaban Anda singkat, jelas, dan relevan dengan posisi yang dilamar.
5. Persiapkan Pertanyaan untuk Pewawancara
Siapkan beberapa pertanyaan cerdas untuk diajukan kepada pewawancara. Ini menunjukkan minat dan inisiatif Anda terhadap posisi tersebut. Contoh pertanyaan yang baik meliputi:
- "Bagaimana struktur tim untuk posisi ini?"
- "Apa tantangan terbesar yang dihadapi oleh departemen ini?"
- "Bagaimana peluang pengembangan karir di perusahaan ini?"
6. Simulasikan Interview
Lakukan simulasi interview dengan teman atau keluarga. Ini akan membantu Anda merasa lebih percaya diri dan mengidentifikasi area yang perlu diperbaiki. Minta umpan balik tentang cara Anda menjawab pertanyaan dan bahasa tubuh Anda.
7. Persiapkan Logistik
Jika interview dilakukan secara tatap muka, pastikan Anda tahu lokasi tepatnya dan perkirakan waktu perjalanan. Untuk interview online, pastikan koneksi internet Anda stabil dan peralatan (kamera, mikrofon) berfungsi dengan baik.
Dengan melakukan persiapan yang menyeluruh, Anda akan merasa lebih siap dan percaya diri menghadapi interview kerja. Ingatlah bahwa persiapan yang baik adalah kunci untuk membuat kesan pertama yang positif dan meningkatkan peluang Anda untuk mendapatkan pekerjaan yang diinginkan.
Advertisement
Penampilan dan Sikap Saat Interview
Penampilan dan sikap yang tepat saat interview kerja dapat memberikan kesan positif yang kuat kepada pewawancara. Berikut adalah panduan lengkap mengenai bagaimana seharusnya Anda berpenampilan dan bersikap selama proses wawancara:
Penampilan Fisik
1. Berpakaian Profesional:
- Pilih pakaian formal yang sesuai dengan budaya perusahaan. Jika ragu, lebih baik berpakaian sedikit lebih formal daripada terlalu kasual.
- Pastikan pakaian Anda bersih, rapi, dan bebas dari kerutan.
- Hindari warna-warna yang terlalu mencolok atau motif yang terlalu ramai.
2. Grooming yang Baik:
- Pastikan rambut Anda rapi dan tata dengan gaya yang profesional.
- Untuk pria, cukur atau rapikan jenggot dan kumis.
- Untuk wanita, gunakan make-up natural dan hindari parfum yang terlalu kuat.
3. Aksesori Minimalis:
- Pilih aksesori yang sederhana dan tidak mencolok.
- Hindari perhiasan yang berlebihan atau terlalu besar.
Sikap dan Perilaku
1. Datang Tepat Waktu:
- Usahakan tiba 10-15 menit sebelum jadwal interview.
- Jika terjadi keterlambatan yang tidak dapat dihindari, segera hubungi perusahaan untuk memberi tahu.
2. Bersikap Sopan dan Ramah:
- Sapa semua orang yang Anda temui dengan sopan, termasuk resepsionis.
- Berikan senyum yang tulus dan hangat.
3. Tunjukkan Antusiasme:
- Tunjukkan minat dan semangat Anda terhadap posisi yang dilamar.
- Dengarkan dengan seksama dan tunjukkan ketertarikan pada informasi yang diberikan pewawancara.
4. Jaga Kontak Mata:
- Pertahankan kontak mata yang baik dengan pewawancara, tapi jangan sampai terkesan melotot.
- Jika ada lebih dari satu pewawancara, bagi perhatian Anda secara merata.
5. Postur Tubuh yang Baik:
- Duduk dengan tegak namun tetap rileks.
- Hindari bersandar terlalu jauh ke belakang atau membungkuk ke depan.
6. Kontrol Gerakan Tangan:
- Gunakan gerakan tangan secara natural untuk mendukung pembicaraan Anda.
- Hindari gerakan yang berlebihan atau memainkan benda-benda di sekitar Anda.
7. Berbicara dengan Jelas dan Tenang:
- Gunakan nada suara yang jelas dan percaya diri.
- Bicara dengan kecepatan yang sesuai, tidak terlalu cepat atau lambat.
8. Tunjukkan Kesopanan dalam Berkomunikasi:
- Jangan memotong pembicaraan pewawancara.
- Gunakan bahasa yang sopan dan hindari penggunaan slang atau bahasa informal.
9. Bersikap Jujur dan Autentik:
- Jawab pertanyaan dengan jujur dan terbuka.
- Jangan mencoba untuk menjadi orang lain atau membuat-buat cerita.
10. Tunjukkan Kesiapan:
- Bawa pena dan notepad untuk mencatat informasi penting jika diperlukan.
- Siapkan beberapa salinan CV Anda untuk diberikan jika diminta.
Dengan memperhatikan penampilan dan sikap Anda selama interview, Anda tidak hanya menunjukkan profesionalisme, tetapi juga memberikan kesan bahwa Anda adalah kandidat yang serius dan berkomitmen. Ingatlah bahwa kesan pertama sangat penting, dan seringkali sulit untuk diubah. Oleh karena itu, pastikan Anda mempersiapkan diri dengan baik dan menampilkan versi terbaik dari diri Anda selama proses interview.
Cara Menjawab Pertanyaan Interview
Menjawab pertanyaan interview dengan efektif adalah kunci untuk meninggalkan kesan yang baik pada pewawancara. Berikut adalah panduan komprehensif tentang cara menjawab pertanyaan interview dengan baik:
1. Gunakan Metode STAR
Metode STAR (Situation, Task, Action, Result) sangat efektif untuk menjawab pertanyaan berbasis pengalaman:
- Situation: Jelaskan konteks atau situasi yang Anda hadapi.
- Task: Deskripsikan tugas atau tanggung jawab Anda dalam situasi tersebut.
- Action: Jelaskan tindakan spesifik yang Anda ambil untuk menyelesaikan tugas.
- Result: Uraikan hasil positif dari tindakan Anda, sebaiknya dengan data kuantitatif jika memungkinkan.
2. Berikan Jawaban yang Relevan
Pastikan jawaban Anda relevan dengan pertanyaan dan posisi yang Anda lamar. Fokus pada pengalaman dan keterampilan yang paling sesuai dengan kebutuhan pekerjaan tersebut.
3. Jadilah Spesifik dan Konkret
Hindari jawaban yang terlalu umum. Berikan contoh spesifik dan konkret dari pengalaman Anda yang mendemonstrasikan keterampilan atau kualitas yang ditanyakan.
4. Jujur dan Autentik
Selalu jujur dalam jawaban Anda. Jika Anda tidak memiliki pengalaman tertentu, akui hal tersebut, tetapi jelaskan bagaimana Anda bersedia belajar dan beradaptasi.
5. Tunjukkan Antusiasme
Sampaikan jawaban Anda dengan antusias. Tunjukkan minat Anda terhadap posisi dan perusahaan tersebut melalui nada suara dan bahasa tubuh Anda.
6. Jaga Keseimbangan antara Kepercayaan Diri dan Kerendahan Hati
Tunjukkan kepercayaan diri dalam kemampuan Anda, tetapi hindari terkesan sombong. Akui kontribusi tim dan mentor dalam kesuksesan Anda.
7. Persiapkan Jawaban untuk Pertanyaan Sulit
Antisipasi pertanyaan sulit seperti "Apa kelemahan Anda?" atau "Mengapa Anda meninggalkan pekerjaan terakhir Anda?" Persiapkan jawaban yang jujur namun positif.
8. Gunakan Bahasa yang Profesional
Gunakan bahasa yang sopan dan profesional. Hindari penggunaan slang atau bahasa informal yang berlebihan.
9. Jangan Terburu-buru
Ambil waktu sejenak untuk memikirkan jawaban Anda sebelum berbicara. Lebih baik berpikir sebentar daripada memberikan jawaban yang tidak terstruktur.
10. Tanyakan Klarifikasi jika Diperlukan
Jika Anda tidak yakin dengan pertanyaan yang diajukan, jangan ragu untuk meminta klarifikasi. Ini lebih baik daripada menjawab pertanyaan yang salah dipahami.
11. Hindari Kritik terhadap Atasan atau Perusahaan Sebelumnya
Bahkan jika Anda memiliki pengalaman negatif, hindari mengkritik atasan atau perusahaan sebelumnya. Fokus pada pembelajaran dan pertumbuhan yang Anda dapatkan dari pengalaman tersebut.
12. Kaitkan Jawaban dengan Nilai Tambah yang Dapat Anda Berikan
Setiap kali memungkinkan, kaitkan jawaban Anda dengan nilai tambah yang dapat Anda berikan kepada perusahaan. Tunjukkan bagaimana pengalaman dan keterampilan Anda dapat berkontribusi pada kesuksesan tim dan organisasi.
13. Gunakan Data dan Angka
Jika memungkinkan, sertakan data dan angka konkret untuk mendukung pencapaian Anda. Ini membuat jawaban Anda lebih kredibel dan berkesan.
14. Persiapkan "Elevator Pitch"
Siapkan ringkasan singkat tentang diri Anda, keterampilan, dan pengalaman Anda yang dapat disampaikan dalam waktu singkat. Ini berguna untuk pertanyaan seperti "Ceritakan tentang diri Anda."
15. Akhiri dengan Positif
Setiap jawaban, bahkan untuk pertanyaan yang menantang, sebaiknya diakhiri dengan nada positif. Fokus pada solusi, pembelajaran, dan pertumbuhan.
Â
Advertisement
Pertanyaan Umum dalam Interview
Memahami dan mempersiapkan jawaban untuk pertanyaan umum dalam interview dapat meningkatkan kepercayaan diri Anda secara signifikan. Berikut adalah daftar pertanyaan yang sering muncul dalam interview kerja beserta tips untuk menjawabnya:
1. "Ceritakan tentang diri Anda."
Tips: Berikan ringkasan singkat tentang latar belakang profesional, pendidikan, dan keterampilan utama Anda. Fokus pada aspek-aspek yang relevan dengan posisi yang dilamar.
2. "Mengapa Anda tertarik bekerja di perusahaan kami?"
Tips: Tunjukkan bahwa Anda telah melakukan riset tentang perusahaan. Sebutkan aspek-aspek spesifik dari perusahaan yang menarik bagi Anda dan bagaimana hal tersebut sejalan dengan tujuan karir Anda.
3. "Apa kelebihan dan kelemahan Anda?"
Tips: Untuk kelebihan, sebutkan kualitas yang relevan dengan pekerjaan. Untuk kelemahan, pilih sesuatu yang bukan merupakan keterampilan inti untuk posisi tersebut dan jelaskan bagaimana Anda berusaha mengatasinya.
4. "Di mana Anda melihat diri Anda dalam 5 tahun ke depan?"
Tips: Tunjukkan ambisi dan keinginan untuk berkembang dalam perusahaan. Pastikan jawaban Anda realistis dan sejalan dengan jalur karir di perusahaan tersebut.
5. "Ceritakan tentang tantangan terbesar yang pernah Anda hadapi di pekerjaan sebelumnya."
Tips: Gunakan metode STAR untuk menjelaskan situasi, tindakan yang Anda ambil, dan hasil positif yang dicapai. Fokus pada pembelajaran dan pertumbuhan dari pengalaman tersebut.
6. "Mengapa Anda meninggalkan (atau ingin meninggalkan) pekerjaan terakhir Anda?"
Tips: Jawab dengan jujur tetapi positif. Fokus pada keinginan untuk pertumbuhan profesional dan tantangan baru, bukan pada aspek negatif dari pekerjaan sebelumnya.
7. "Bagaimana Anda menangani tekanan dan stres?"
Tips: Jelaskan strategi spesifik yang Anda gunakan untuk mengelola stres. Berikan contoh situasi di mana Anda berhasil menangani tekanan dengan baik.
8. "Ceritakan tentang pencapaian terbesar Anda."
Tips: Pilih pencapaian yang relevan dengan posisi yang dilamar. Gunakan data kuantitatif jika memungkinkan untuk mendukung klaim Anda.
9. "Bagaimana Anda menangani konflik dengan rekan kerja?"
Tips: Jelaskan pendekatan Anda dalam menyelesaikan konflik secara profesional. Tekankan pentingnya komunikasi, empati, dan mencari solusi win-win.
10. "Apa yang Anda ketahui tentang posisi ini?"
Tips: Tunjukkan bahwa Anda telah membaca dan memahami deskripsi pekerjaan. Jelaskan bagaimana keterampilan dan pengalaman Anda sesuai dengan persyaratan posisi tersebut.
11. "Mengapa kami harus mempekerjakan Anda?"
Tips: Ringkas kualifikasi utama Anda dan bagaimana hal tersebut dapat memberikan nilai tambah bagi perusahaan. Tekankan apa yang membedakan Anda dari kandidat lain.
12. "Apa gaya kepemimpinan Anda?" (untuk posisi manajerial)
Tips: Jelaskan pendekatan kepemimpinan Anda dan berikan contoh konkret dari pengalaman sebelumnya yang mendemonstrasikan efektivitas gaya tersebut.
13. "Bagaimana Anda menangani kegagalan?"
Tips: Jelaskan bahwa Anda melihat kegagalan sebagai kesempatan untuk belajar. Berikan contoh spesifik di mana Anda belajar dari kesalahan dan menggunakannya untuk perbaikan di masa depan.
14. "Apa yang memotivasi Anda?"
Tips: Sebutkan faktor-faktor intrinsik (seperti tantangan, pembelajaran) dan ekstrinsik (seperti pengakuan) yang memotivasi Anda. Pastikan jawaban Anda sejalan dengan nilai-nilai perusahaan.
15. "Apakah Anda memiliki pertanyaan untuk kami?"
Tips: Selalu siapkan beberapa pertanyaan cerdas tentang perusahaan, posisi, atau tim. Ini menunjukkan minat dan inisiatif Anda.
Ingatlah bahwa kunci untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan ini dengan baik adalah persiapan. Latih jawaban Anda, tetapi jangan sampai terdengar seperti hafalan. Jadilah autentik dan tunjukkan kepribadian Anda sambil tetap profesional. Dengan persiapan yang baik, Anda akan lebih percaya diri dan mampu memberikan jawaban yang meyakinkan selama proses interview.
Bahasa Tubuh yang Tepat Saat Interview
Bahasa tubuh memainkan peran penting dalam komunikasi non-verbal selama interview kerja. Cara Anda mengekspresikan diri secara fisik dapat sangat mempengaruhi kesan yang Anda berikan kepada pewawancara. Berikut adalah panduan lengkap tentang bahasa tubuh yang tepat saat interview:
1. Postur Tubuh
- Duduk Tegak: Pertahankan postur yang tegak namun rileks. Ini menunjukkan kepercayaan diri dan kesiapan.
- Hindari Bersandar: Jangan bersandar terlalu jauh ke belakang karena ini bisa terkesan terlalu santai atau tidak tertarik.
- Jangan Membungkuk: Membungkuk dapat memberi kesan kurang percaya diri atau lelah.
2. Kontak Mata
- Pertahankan Kontak Mata: Jaga kontak mata yang konsisten dengan pewawancara. Ini menunjukkan kejujuran dan keterlibatan.
- Jangan Melotot: Kontak mata yang terlalu intens bisa membuat tidak nyaman. Sesekali alihkan pandangan secara natural.
- Perhatikan Semua Pewawancara: Jika ada lebih dari satu pewawancara, bagi perhatian Anda secara merata.
3. Ekspresi Wajah
- Senyum: Tersenyumlah secara natural dan tulus. Ini menunjukkan antusiasme dan keramahan.
- Ekspresi Responsif: Tunjukkan ketertarikan melalui ekspresi wajah yang responsif saat mendengarkan.
- Hindari Ekspresi Negatif: Jangan mengerutkan dahi atau menunjukkan ekspresi bingung atau frustrasi.
4. Gerakan Tangan
- Gunakan Gestur Tangan: Gestur tangan yang moderat dapat membantu mengilustrasikan poin-poin Anda.
- Hindari Gerakan Berlebihan: Terlalu banyak gerakan tangan bisa mengganggu dan terlihat gugup.
- Jangan Menyilangkan Tangan: Ini bisa terlihat defensif atau tertutup.
5. Posisi Kaki
- Kaki di Lantai: Letakkan kedua kaki di lantai atau silangkan di pergelangan kaki.
- Hindari Menggoyang Kaki: Ini bisa menunjukkan kegugupan atau ketidaksabaran.
6. Jarak dan Ruang Personal
- Hormati Ruang Personal: Jaga jarak yang nyaman dengan pewawancara, biasanya sekitar satu lengan.
- Jangan Terlalu Dekat: Mendekat terlalu dekat bisa membuat pewawancara tidak nyaman.
7. Gerakan Kepala
- Anggukan: Anggukan sesekali menunjukkan Anda mendengarkan dan memahami.
- Hindari Gerakan Berlebihan: Jangan terlalu sering mengangguk atau menggeleng.
8. Cara Berjalan
- Langkah Mantap: Berjalanlah dengan langkah yang mantap dan percaya diri saat memasuki ruangan.
- Postur Tegak: Pertahankan postur yang tegak saat berjalan.
9. Jabat Tangan
- Jabat Tangan Mantap: Berikan jabat tangan yang mantap namun tidak terlalu kuat.
- Durasi Tepat: Tahan jabat tangan selama 2-3 detik .
10. Penggunaan Objek
- Hindari Memainkan Benda: Jangan memainkan pena, kertas, atau benda lain karena ini bisa menunjukkan kegugupan.
- Gunakan Notepad dengan Bijak: Jika Anda membawa notepad, gunakan untuk mencatat hal-hal penting, bukan sebagai pengalih perhatian.
11. Posisi Saat Duduk
- Condong Sedikit ke Depan: Ini menunjukkan ketertarikan dan keterlibatan dalam percakapan.
- Hindari Bersandar Terlalu Jauh: Bersandar terlalu jauh ke belakang bisa terkesan tidak tertarik atau terlalu santai.
12. Kontrol Wajah
- Hindari Mengerutkan Dahi: Ini bisa terlihat seperti Anda bingung atau tidak setuju.
- Pertahankan Ekspresi Netral Positif: Jaga ekspresi wajah Anda tetap ramah dan terbuka.
13. Penggunaan Suara
- Nada Suara yang Tepat: Gunakan nada suara yang antusias namun profesional.
- Kecepatan Bicara: Bicara dengan kecepatan sedang, tidak terlalu cepat atau lambat.
14. Respon Non-verbal
- Responsif: Tunjukkan bahwa Anda aktif mendengarkan dengan respon non-verbal seperti anggukan atau senyuman kecil.
- Hindari Interupsi: Tunggu sampai pewawancara selesai berbicara sebelum merespon.
15. Pengendalian Kegugupan
- Tarik Napas Dalam: Jika merasa gugup, tarik napas dalam secara perlahan untuk menenangkan diri.
- Hindari Gerakan Repetitif: Jangan mengetuk-ngetuk jari atau menggerak-gerakkan kaki karena ini menunjukkan kegugupan.
Penting untuk diingat bahwa bahasa tubuh harus terasa natural dan tidak dibuat-buat. Latihan sebelum interview dapat membantu Anda merasa lebih nyaman dengan bahasa tubuh yang positif. Selain itu, perhatikan juga bahasa tubuh pewawancara dan sesuaikan diri secara tepat. Misalnya, jika pewawancara memiliki gaya yang lebih formal, Anda juga harus menjaga formalitas dalam bahasa tubuh Anda.
Â
Advertisement
Tips Interview Online
Dengan semakin berkembangnya teknologi dan perubahan dalam dunia kerja, interview online menjadi semakin umum. Meskipun banyak prinsip dasar interview tatap muka yang masih berlaku, ada beberapa pertimbangan khusus yang perlu diperhatikan untuk interview online. Berikut adalah panduan komprehensif untuk menghadapi interview online dengan sukses:
1. Persiapan Teknologi
Pastikan semua peralatan teknologi Anda berfungsi dengan baik:
- Uji coba kamera, mikrofon, dan speaker sebelum interview.
- Pastikan koneksi internet Anda stabil. Jika memungkinkan, gunakan kabel ethernet untuk koneksi yang lebih andal.
- Unduh dan familiarisasi diri dengan platform yang akan digunakan (misalnya Zoom, Skype, Google Meet).
- Siapkan cadangan (seperti hotspot dari ponsel) jika terjadi masalah dengan koneksi utama.
2. Pengaturan Lingkungan
Ciptakan lingkungan yang profesional untuk interview:
- Pilih ruangan yang tenang dan bebas dari gangguan.
- Pastikan pencahayaan yang baik, idealnya dengan sumber cahaya di depan Anda.
- Atur latar belakang agar terlihat rapi dan profesional. Hindari latar belakang yang terlalu ramai atau berantakan.
- Jika menggunakan latar belakang virtual, pilih yang sederhana dan profesional.
3. Penampilan Profesional
Meskipun interview dilakukan secara online, penampilan tetap penting:
- Berpakaian profesional dari atas sampai bawah, jangan hanya bagian atas yang terlihat di kamera.
- Pilih warna pakaian yang kontras dengan latar belakang Anda.
- Hindari pakaian dengan motif yang terlalu ramai karena bisa mengganggu di kamera.
4. Posisi Kamera dan Postur
Atur posisi kamera dan postur Anda untuk memberikan kesan profesional:
- Posisikan kamera sejajar dengan mata Anda.
- Duduk tegak dan sedikit condong ke depan untuk menunjukkan ketertarikan.
- Jaga jarak yang tepat dari kamera, biasanya dari pinggang ke atas harus terlihat.
5. Kontak Mata Virtual
Kontak mata tetap penting dalam interview online:
- Lihat langsung ke kamera saat berbicara, bukan ke layar, untuk menciptakan ilusi kontak mata langsung.
- Jika menggunakan lebih dari satu monitor, pastikan Anda melihat ke monitor dengan kamera.
6. Mengatasi Gangguan Teknis
Siapkan rencana cadangan untuk mengatasi masalah teknis:
- Minta nomor kontak pewawancara sebelumnya jika terjadi masalah koneksi.
- Jika suara atau video terputus-putus, jangan ragu untuk meminta pewawancara mengulangi pertanyaan.
- Tetap tenang jika terjadi masalah teknis dan tangani dengan profesional.
7. Penggunaan Catatan
Manfaatkan keuntungan interview online untuk menggunakan catatan:
- Siapkan catatan kecil dengan poin-poin penting, tapi jangan terlalu bergantung padanya.
- Letakkan catatan dekat kamera sehingga Anda tidak perlu melihat jauh dari kamera saat membacanya.
8. Praktik Sebelumnya
Lakukan latihan sebelum interview sesungguhnya:
- Lakukan simulasi interview online dengan teman atau keluarga.
- Rekam diri Anda sendiri untuk melihat bagaimana Anda tampil di kamera.
- Praktikkan berbicara ke kamera, bukan ke layar.
9. Menunjukkan Antusiasme
Tunjukkan antusiasme Anda meskipun melalui layar:
- Gunakan ekspresi wajah yang lebih ekspresif karena beberapa nuansa bisa hilang dalam komunikasi online.
- Gunakan nada suara yang antusias dan energik.
- Tunjukkan ketertarikan dengan mengangguk dan memberikan respon non-verbal lainnya.
10. Kesiapan Dokumen
Siapkan dokumen yang mungkin diperlukan dalam format digital:
- Siapkan CV, portofolio, atau dokumen lain yang relevan dalam format digital.
- Pastikan Anda bisa dengan mudah membagikan layar atau mengirimkan dokumen jika diminta.
11. Mengelola Waktu
Manajemen waktu dalam interview online sama pentingnya dengan interview tatap muka:
- Masuk ke ruang virtual beberapa menit lebih awal untuk mengecek koneksi dan peralatan.
- Perhatikan durasi jawaban Anda, jangan terlalu panjang atau terlalu singkat.
12. Etika Online
Perhatikan etika khusus dalam komunikasi online:
- Matikan notifikasi pada perangkat Anda untuk menghindari gangguan.
- Jangan makan atau minum selama interview, kecuali ditawarkan oleh pewawancara.
- Pastikan anggota keluarga atau teman sekamar tahu bahwa Anda sedang dalam interview untuk menghindari gangguan.
13. Fleksibilitas dan Adaptasi
Siap beradaptasi dengan situasi yang mungkin timbul:
- Jika terjadi masalah teknis yang tidak bisa diatasi, tanyakan apakah interview bisa dijadwalkan ulang.
- Bersikap fleksibel jika pewawancara meminta untuk beralih ke panggilan telepon atau metode komunikasi lain.
14. Follow-up Pasca Interview
Jangan lupa untuk melakukan follow-up setelah interview online:
- Kirim email terima kasih dalam waktu 24 jam setelah interview.
- Dalam email, Anda bisa menyinggung poin-poin penting yang dibahas selama interview.
15. Keamanan dan Privasi
Perhatikan aspek keamanan dan privasi dalam interview online:
- Pastikan Anda menggunakan koneksi internet yang aman.
- Jika diminta untuk berbagi layar, tutup tab atau jendela yang berisi informasi pribadi.
Â
Follow-up Setelah Interview
Follow-up setelah interview adalah langkah penting yang sering diabaikan oleh banyak kandidat. Proses ini tidak hanya menunjukkan kesopanan dan profesionalisme Anda, tetapi juga memberikan kesempatan tambahan untuk memperkuat kesan positif yang telah Anda buat selama interview. Berikut adalah panduan komprehensif tentang cara melakukan follow-up yang efektif setelah interview:
1. Waktu yang Tepat
Pilih waktu yang tepat untuk melakukan follow-up:
- Kirim email terima kasih dalam waktu 24-48 jam setelah interview.
- Jika Anda diberitahu tentang timeline keputusan, hormati timeline tersebut sebelum melakukan follow-up lebih lanjut.
2. Metode Komunikasi
Pilih metode komunikasi yang sesuai:
- Email adalah pilihan yang paling umum dan profesional untuk follow-up.
- Jika pewawancara memberikan kartu nama dengan nomor telepon, Anda bisa mempertimbangkan untuk menelepon, terutama jika itu adalah preferensi yang disebutkan.
3. Konten Email Terima Kasih
Sertakan elemen-elemen berikut dalam email terima kasih Anda:
- Ucapan terima kasih atas waktu dan kesempatan interview.
- Ungkapkan kembali minat Anda terhadap posisi tersebut.
- Sebutkan secara singkat mengapa Anda merasa cocok untuk posisi tersebut.
- Rujuk kembali poin-poin penting yang dibahas selama interview.
- Tawarkan untuk memberikan informasi tambahan jika diperlukan.
4. Personalisasi
Personalisasi pesan follow-up Anda:
- Sebutkan nama pewawancara dan detail spesifik dari percakapan Anda.
- Jika Anda diwawancarai oleh beberapa orang, kirim email terpisah ke masing-masing atau satu email dengan menyebutkan semua pewawancara.
5. Koreksi atau Tambahan Informasi
Gunakan follow-up sebagai kesempatan untuk:
- Memperjelas jawaban yang mungkin kurang memuaskan selama interview.
- Memberikan informasi tambahan yang relevan yang tidak sempat Anda sampaikan.
6. Profesionalisme
Jaga profesionalisme dalam semua komunikasi follow-up:
- Gunakan bahasa formal dan sopan.
- Periksa kembali ejaan dan tata bahasa sebelum mengirim email.
- Pastikan Anda menggunakan alamat email yang profesional.
7. Konsistensi dengan Personal Brand
Pastikan pesan follow-up Anda konsisten dengan personal brand yang Anda tunjukkan selama interview:
- Gunakan gaya komunikasi yang serupa dengan yang Anda gunakan selama interview.
- Tekankan kembali kualitas atau keterampilan utama yang Anda tonjolkan selama interview.
8. Follow-up Lanjutan
Jika Anda tidak mendapat respon setelah beberapa waktu:
- Tunggu setidaknya satu minggu setelah tanggal keputusan yang dijanjikan sebelum melakukan follow-up lagi.
- Kirim email singkat untuk menanyakan status aplikasi Anda.
- Tetap sopan dan profesional, jangan terkesan mendesak atau tidak sabar.
9. Menjaga Hubungan
Bahkan jika Anda tidak mendapatkan posisi tersebut, pertimbangkan untuk:
- Mengirim pesan terima kasih atas pertimbangan mereka.
- Minta untuk dipertimbangkan untuk posisi di masa depan jika ada yang sesuai.
- Tanyakan apakah mereka bersedia memberikan umpan balik tentang interview Anda.
10. Networking
Gunakan proses follow-up sebagai kesempatan untuk networking:
- Jika sesuai, tambahkan pewawancara ke jaringan profesional Anda di LinkedIn.
- Jika Anda menambahkan mereka di LinkedIn, sertakan pesan personal yang merujuk pada interview Anda.
11. Kesiapan untuk Langkah Selanjutnya
Dalam follow-up Anda, tunjukkan kesiapan untuk langkah selanjutnya:
- Nyatakan bahwa Anda siap untuk interview lanjutan jika diperlukan.
- Tanyakan tentang timeline untuk langkah selanjutnya dalam proses seleksi.
12. Menangani Penolakan
Jika Anda mendapat kabar bahwa Anda tidak terpilih:
- Tanggapi dengan profesional dan berterima kasih atas kesempatan yang diberikan.
- Minta umpan balik konstruktif untuk perbaikan di masa depan.
- Nyatakan minat Anda untuk dipertimbangkan untuk posisi lain di masa depan jika sesuai.
13. Dokumentasi
Catat detail penting dari proses follow-up:
- Simpan salinan email yang Anda kirim.
- Catat tanggal dan isi dari setiap komunikasi follow-up.
- Gunakan informasi ini untuk referensi jika ada komunikasi lanjutan.
14. Adaptasi Berdasarkan Feedback
Jika Anda menerima umpan balik:
- Refleksikan umpan balik yang diterima untuk perbaikan di masa depan.
- Jika ada area yang perlu ditingkatkan, tunjukkan kesediaan Anda untuk belajar dan berkembang.
15. Persiapan untuk Tawaran
Jika follow-up Anda mengarah pada tawaran pekerjaan:
- Siapkan diri untuk negosiasi gaji dan tunjangan.
- Tinjau kembali detail pekerjaan dan pastikan Anda memahami semua aspeknya sebelum menerima tawaran.
Â
Advertisement
Kesalahan yang Harus Dihindari
Dalam proses interview kerja, menghindari kesalahan umum sama pentingnya dengan menunjukkan kualitas positif Anda. Berikut adalah daftar komprehensif kesalahan yang harus dihindari saat interview, beserta penjelasan mengapa hal tersebut penting dan bagaimana cara menghindarinya:
1. Terlambat Datang
Keterlambatan adalah salah satu kesalahan terburuk yang bisa Anda lakukan:
- Mengapa Penting: Ketepatan waktu menunjukkan rasa hormat, tanggung jawab, dan kemampuan manajemen waktu.
- Cara Menghindari: Rencanakan perjalanan Anda dengan baik, perhitungkan kemungkinan kemacetan atau masalah transportasi. Lebih baik datang 15-20 menit lebih awal.
2. Berpakaian Tidak Sesuai
Penampilan yang tidak sesuai dapat memberi kesan buruk:
- Mengapa Penting: Cara berpakaian Anda mencerminkan profesionalisme dan pemahaman Anda tentang budaya perusahaan.
- Cara Menghindari: Lakukan riset tentang dress code perusahaan. Jika ragu, lebih baik berpakaian sedikit lebih formal.
3. Kurang Persiapan
Datang tanpa persiapan yang cukup adalah kesalahan besar:
- Mengapa Penting: Persiapan menunjukkan keseriusan dan minat Anda terhadap posisi tersebut.
- Cara Menghindari: Lakukan riset mendalam tentang perusahaan dan posisi yang dilamar. Siapkan jawaban untuk pertanyaan umum interview.
4. Berbohong atau Melebih-lebihkan
Ketidakjujuran, bahkan yang kecil, bisa berakibat fatal:
- Mengapa Penting: Kejujuran adalah dasar kepercayaan dalam hubungan kerja.
- Cara Menghindari: Selalu jujur tentang kualifikasi dan pengalaman Anda. Fokus pada kekuatan nyata Anda.
5. Berbicara Negatif tentang Atasan atau Perusahaan Sebelumnya
Menjelek-jelekkan tempat kerja sebelumnya adalah tanda merah besar:
- Mengapa Penting: Ini menunjukkan kurangnya profesionalisme dan loyalitas.
- Cara Menghindari: Fokus pada pembelajaran dan pengalaman positif dari pekerjaan sebelumnya.
6. Menggunakan Bahasa yang Tidak Profesional
Penggunaan bahasa informal atau slang dapat merusak kesan profesional:
- Mengapa Penting: Cara berbicara Anda mencerminkan profesionalisme dan kematangan.
- Cara Menghindari: Gunakan bahasa formal dan profesional. Hindari penggunaan kata-kata slang atau bahasa gaul.
7. Tidak Mematikan Ponsel
Ponsel yang berbunyi saat interview sangat mengganggu:
- Mengapa Penting: Ini menunjukkan kurangnya perhatian dan rasa hormat terhadap proses interview.
- Cara Menghindari: Matikan ponsel Anda sebelum memasuki ruang interview, atau setidaknya atur ke mode senyap.
8. Menunjukkan Kurangnya Minat atau Antusiasme
Sikap apatis atau tidak tertarik dapat merusak peluang Anda:
- Mengapa Penting: Antusiasme menunjukkan motivasi dan keinginan untuk berkontribusi.
- Cara Menghindari: Tunjukkan minat melalui bahasa tubuh positif, pertanyaan yang relevan, dan respon yang antusias.
9. Tidak Memiliki Pertanyaan untuk Pewawancara
Tidak memiliki pertanyaan bisa mengesankan kurangnya persiapan atau minat:
- Mengapa Penting: Pertanyaan yang baik menunjukkan ketertarikan dan pemikiran kritis tentang posisi tersebut.
- Cara Menghindari: Siapkan setidaknya 3-5 pertanyaan cerdas tentang perusahaan, posisi, atau tim.
10. Fokus Berlebihan pada Kompensasi
Membahas gaji terlalu dini atau terlalu sering bisa memberi kesan negatif:
- Mengapa Penting: Ini bisa mengesankan bahwa Anda lebih peduli tentang uang daripada pekerjaan itu sendiri.
- Cara Menghindari: Biarkan pewawancara yang memulai diskusi tentang kompensasi. Fokus pada nilai yang bisa Anda berikan.
11. Memberikan Jawaban yang Terlalu Panjang atau Singkat
Jawaban yang tidak proporsional bisa mengganggu alur interview:
- Mengapa Penting: Jawaban yang tepat menunjukkan kemampuan komunikasi yang baik.
- Cara Menghindari: Berikan jawaban yang konkret dan relevan. Usahakan jawaban Anda tidak lebih dari 2 menit untuk setiap pertanyaan.
12. Tidak Mendengarkan dengan Baik
Gagal mendengarkan dengan seksama bisa menyebabkan kesalahpahaman:
- Mengapa Penting: Mendengarkan aktif menunjukkan rasa hormat dan kemampuan untuk memahami dan merespon dengan tepat.
- Cara Menghindari: Fokus penuh pada pewawancara. Jangan ragu untuk meminta klarifikasi jika ada yang kurang jelas.
13. Menunjukkan Bahasa Tubuh Negatif
Bahasa tubuh yang buruk dapat merusak kesan baik dari kata-kata Anda:
- Mengapa Penting: Bahasa tubuh adalah bagian besar dari komunikasi non-verbal.
- Cara Menghindari: Pertahankan kontak mata, duduk tegak, dan hindari gerakan yang menunjukkan kegugupan seperti memainkan rambut atau mengetuk-ngetuk jari.
14. Tidak Melakukan Follow-up
Mengabaikan follow-up setelah interview adalah kesempatan yang terlewatkan:
- Mengapa Penting: Follow-up menunjukkan minat dan profesionalisme Anda.
- Cara Menghindari: Kirim email terima kasih dalam 24 jam setelah interview, menegaskan kembali minat Anda terhadap posisi tersebut.
15. Terlalu Percaya Diri atau Kurang Percaya Diri
Keseimbangan dalam kepercayaan diri sangat penting:
- Mengapa Penting: Terlalu percaya diri bisa terkesan arogan, sementara kurang percaya diri bisa mengesankan ketidakmampuan.
- Cara Menghindari: Tunjukkan kepercayaan diri melalui persiapan yang baik, tetapi tetap rendah hati dan terbuka untuk belajar.
Â
Manfaat Persiapan Interview yang Baik
Persiapan yang matang sebelum menghadapi interview kerja membawa banyak manfaat yang signifikan. Berikut adalah penjelasan rinci tentang berbagai manfaat dari persiapan interview yang baik:
1. Meningkatkan Kepercayaan Diri
Salah satu manfaat terbesar dari persiapan yang baik adalah peningkatan kepercayaan diri. Ketika Anda telah melakukan riset mendalam tentang perusahaan, memahami posisi yang dilamar, dan mempraktikkan jawaban untuk pertanyaan umum, Anda akan merasa jauh lebih siap menghadapi interview. Kepercayaan diri ini akan tercermin dalam cara Anda berbicara, bahasa tubuh, dan keseluruhan penampilan Anda selama interview. Pewawancara dapat dengan mudah mendeteksi kandidat yang percaya diri, dan ini sering kali menjadi faktor penting dalam keputusan mereka. Kepercayaan diri yang sehat juga membantu Anda tetap tenang dalam situasi yang menekan, memungkinkan Anda untuk berpikir jernih dan memberikan jawaban yang lebih baik.
2. Mengurangi Kecemasan dan Stres
Interview kerja bisa menjadi pengalaman yang sangat menegangkan, terutama jika Anda tidak siap. Namun, dengan persiapan yang baik, Anda dapat secara signifikan mengurangi tingkat kecemasan dan stres. Mengetahui apa yang harus diharapkan dan bagaimana menanggapi berbagai skenario memberikan rasa kontrol yang lebih besar atas situasi. Ini membantu Anda merasa lebih rileks dan mampu menampilkan versi terbaik dari diri Anda. Berkurangnya stres juga berarti Anda lebih mungkin untuk berpikir jernih dan merespon pertanyaan dengan lebih efektif, daripada terjebak dalam kekhawatiran atau kegugupan.
3. Meningkatkan Kualitas Jawaban
Persiapan yang matang memungkinkan Anda untuk memberikan jawaban yang lebih terstruktur, relevan, dan meyakinkan. Dengan memikirkan dan melatih jawaban Anda sebelumnya, Anda dapat memastikan bahwa Anda menyampaikan poin-poin kunci tentang kualifikasi dan pengalaman Anda dengan cara yang paling efektif. Anda juga akan lebih siap untuk memberikan contoh konkret yang mendukung klaim Anda, yang sangat dihargai oleh pewawancara. Jawaban yang berkualitas tinggi menunjukkan bahwa Anda telah memikirkan dengan serius tentang posisi tersebut dan bagaimana Anda dapat berkontribusi pada perusahaan.
4. Membangun Kesan Pertama yang Kuat
Kesan pertama sangat penting dalam interview kerja, dan persiapan yang baik membantu Anda membuat kesan yang positif dan bertahan lama. Ini termasuk memastikan bahwa Anda berpakaian dengan tepat, tiba tepat waktu, dan memiliki semua dokumen yang diperlukan. Lebih dari itu, persiapan membantu Anda untuk tampil lebih profesional dan antusias sejak awal interview. Pewawancara sering membentuk opini tentang kandidat dalam beberapa menit pertama, dan kesan awal yang kuat dapat menetapkan nada positif untuk seluruh interview.
5. Meningkatkan Kemampuan Menjawab Pertanyaan Sulit
Setiap interview kemungkinan akan memiliki beberapa pertanyaan yang sulit atau tidak terduga. Persiapan yang baik membantu Anda lebih siap menghadapi pertanyaan-pertanyaan ini. Dengan memikirkan berbagai skenario dan bagaimana Anda akan menanggapinya, Anda dapat mengurangi kemungkinan terkejut atau kewalahan oleh pertanyaan yang menantang. Bahkan jika Anda menghadapi pertanyaan yang tidak Anda antisipasi, keterampilan yang Anda kembangkan selama persiapan akan membantu Anda merumuskan jawaban yang baik dengan lebih cepat dan efektif.
6. Memungkinkan Anda untuk Menunjukkan Minat dan Inisiatif
Persiapan yang baik memungkinkan Anda untuk menunjukkan minat yang tulus terhadap perusahaan dan posisi yang dilamar. Ketika Anda telah melakukan riset tentang perusahaan, Anda dapat mengajukan pertanyaan yang cerdas dan relevan, yang menunjukkan bahwa Anda telah memikirkan dengan serius tentang peran tersebut. Ini juga memungkinkan Anda untuk menghubungkan pengalaman dan keterampilan Anda dengan kebutuhan spesifik perusahaan, menunjukkan bahwa Anda telah mempertimbangkan bagaimana Anda dapat berkontribusi. Inisiatif semacam ini sangat dihargai oleh pewawancara dan dapat membedakan Anda dari kandidat lain.
7. Meningkatkan Kemampuan Komunikasi
Persiapan interview tidak hanya tentang apa yang Anda katakan, tetapi juga bagaimana Anda mengatakannya. Dengan berlatih menjawab pertanyaan, Anda dapat meningkatkan kemampuan komunikasi verbal Anda. Ini termasuk memperbaiki artikulasi, kecepatan bicara, dan kemampuan untuk menyampaikan ide-ide kompleks dengan jelas dan ringkas. Selain itu, persiapan juga membantu Anda menjadi lebih sadar akan komunikasi non-verbal Anda, seperti kontak mata, postur, dan gestur tangan, yang semuanya berkontribusi pada efektivitas komunikasi Anda secara keseluruhan.
8. Membantu Anda Menilai Kesesuaian dengan Perusahaan
Persiapan yang baik tidak hanya membantu Anda tampil lebih baik dalam interview, tetapi juga memungkinkan Anda untuk lebih baik menilai apakah perusahaan dan posisi tersebut cocok untuk Anda. Dengan melakukan riset tentang perusahaan dan mempersiapkan pertanyaan yang relevan, Anda dapat mengumpulkan informasi penting selama interview yang akan membantu Anda membuat keputusan yang tepat jika Anda ditawari pekerjaan. Ini termasuk memahami budaya perusahaan, peluang pengembangan karir, dan tantangan yang mungkin Anda hadapi dalam peran tersebut.
9. Meningkatkan Kemampuan Adaptasi
Meskipun Anda tidak dapat memprediksi setiap aspek interview, persiapan yang baik meningkatkan kemampuan Anda untuk beradaptasi dengan berbagai situasi. Dengan mempertimbangkan berbagai skenario dan pertanyaan potensial, Anda mengembangkan fleksibilitas mental yang memungkinkan Anda untuk merespons dengan cepat dan efektif terhadap pertanyaan atau situasi yang tidak terduga. Kemampuan adaptasi ini sangat berharga tidak hanya dalam konteks interview, tetapi juga dalam pekerjaan itu sendiri, di mana kemampuan untuk menangani perubahan dan tantangan yang tidak terduga sering kali sangat dihargai.
10. Memaksimalkan Penggunaan Waktu Interview
Interview kerja biasanya memiliki waktu yang terbatas, dan persiapan yang baik membantu Anda memaksimalkan penggunaan waktu ini. Dengan memiliki jawaban yang terstruktur dan relevan, Anda dapat menyampaikan informasi penting tentang kualifikasi dan pengalaman Anda secara efisien. Ini juga memungkinkan Anda untuk fokus pada aspek-aspek yang paling penting dari latar belakang Anda yang berkaitan dengan posisi tersebut, daripada terjebak dalam detail yang kurang relevan. Penggunaan waktu yang efisien ini menunjukkan kepada pewawancara bahwa Anda menghargai waktu mereka dan dapat bekerja secara efektif dalam batasan waktu.
Advertisement
Perbedaan Interview Tatap Muka dan Online
Dengan perkembangan teknologi dan perubahan dalam dunia kerja, interview online telah menjadi semakin umum. Meskipun tujuan utama dari kedua jenis interview ini sama, yaitu mengevaluasi kesesuaian kandidat untuk posisi tertentu, ada beberapa perbedaan signifikan antara interview tatap muka dan online yang perlu dipahami. Berikut adalah analisis mendalam tentang perbedaan-perbedaan tersebut:
1. Lingkungan dan Pengaturan
Interview tatap muka biasanya dilakukan di kantor perusahaan, memberikan kandidat kesempatan untuk merasakan langsung suasana dan budaya kerja perusahaan. Ini memungkinkan kandidat untuk mengamati interaksi antar karyawan dan mendapatkan gambaran lebih baik tentang lingkungan kerja. Di sisi lain, interview online dilakukan dari jarak jauh, seringkali dari rumah kandidat. Ini memerlukan persiapan khusus untuk menciptakan latar belakang yang profesional dan memastikan area bebas gangguan. Kandidat harus lebih kreatif dalam menciptakan kesan profesional melalui layar, tanpa manfaat dari pengalaman langsung di kantor.
2. Teknologi dan Konektivitas
Salah satu perbedaan paling mencolok adalah ketergantungan pada teknologi dalam interview online. Kandidat harus memastikan bahwa mereka memiliki perangkat yang sesuai, koneksi internet yang stabil, dan familiar dengan platform video conference yang digunakan. Masalah teknis seperti koneksi yang buruk atau masalah audio dapat mengganggu alur interview dan potensial mempengaruhi performa kandidat. Dalam interview tatap muka, faktor-faktor ini tidak menjadi masalah, memungkinkan fokus penuh pada interaksi langsung.
3. Bahasa Tubuh dan Komunikasi Non-verbal
Komunikasi non-verbal memainkan peran besar dalam interview tatap muka. Pewawancara dapat dengan mudah mengamati bahasa tubuh kandidat secara keseluruhan, termasuk postur, gerakan tangan, dan ekspresi wajah. Ini memberikan informasi tambahan tentang kepercayaan diri dan kenyamanan kandidat. Dalam interview online, banyak aspek bahasa tubuh ini terbatas atau hilang sama sekali. Kandidat harus lebih fokus pada ekspresi wajah dan intonasi suara untuk mengkompensasi keterbatasan ini. Mempertahankan kontak mata juga menjadi tantangan tersendiri dalam interview online, di mana kandidat harus melihat ke kamera, bukan ke layar, untuk menciptakan ilusi kontak mata.
4. Interaksi dan Rapport
Membangun hubungan atau rapport dengan pewawancara cenderung lebih mudah dalam setting tatap muka. Interaksi langsung memungkinkan percakapan yang lebih alami dan spontan, termasuk small talk sebelum atau sesudah interview formal. Dalam interview online, membangun koneksi personal ini bisa lebih menantang. Keterbatasan dalam melihat bahasa tubuh dan potensi delay dalam komunikasi dapat mengurangi kelancaran percakapan. Kandidat perlu lebih aktif dalam menunjukkan antusiasme dan minat mereka melalui ekspresi verbal dan visual yang terbatas.
5. Durasi dan Struktur
Interview tatap muka seringkali memiliki durasi yang lebih fleksibel. Pewawancara mungkin memperpanjang sesi jika merasa perlu atau mengajak kandidat untuk tur singkat di kantor. Interview online cenderung lebih terstruktur dan terbatas waktunya karena faktor kelelahan yang bisa muncul dari interaksi panjang melalui layar. Struktur yang lebih ketat ini bisa menjadi tantangan bagi kandidat untuk menyampaikan semua informasi yang ingin mereka bagikan.
6. Persiapan dan Penampilan
Persiapan untuk interview tatap muka melibatkan pemilihan pakaian lengkap dan mempertimbangkan perjalanan ke lokasi interview. Kandidat harus memperhitungkan waktu perjalanan dan potensi keterlambatan. Untuk interview online, fokus persiapan lebih pada memastikan setting yang tepat di rumah, termasuk pencahayaan yang baik dan latar belakang yang profesional. Meskipun pakaian tetap penting, kandidat mungkin hanya perlu fokus pada bagian atas yang terlihat di kamera.
7. Kemampuan Multitasking
Interview online memungkinkan kandidat untuk melakukan beberapa hal sekaligus, seperti merujuk pada catatan atau CV tanpa terlihat jelas oleh pewawancara. Namun, ini juga bisa menjadi distraksi jika tidak dikelola dengan baik. Dalam interview tatap muka, kandidat harus lebih mengandalkan ingatan dan persiapan mental, karena merujuk pada catatan secara berlebihan bisa dianggap tidak profesional.
8. Penilaian Budaya Perusahaan
Interview tatap muka memberikan kesempatan langsung bagi kandidat untuk merasakan atmosfer kantor dan berinteraksi dengan karyawan lain, memberikan gambaran yang lebih jelas tentang budaya perusahaan. Dalam interview online, penilaian ini lebih terbatas. Kandidat harus lebih aktif dalam mengajukan pertanyaan tentang budaya kerja dan mungkin perlu mengandalkan penelitian tambahan untuk mendapatkan pemahaman yang lebih baik.
9. Fleksibilitas Lokasi
Salah satu keuntungan besar dari interview online adalah fleksibilitas lokasi. Kandidat dapat mengikuti interview dari mana saja, menghilangkan kebutuhan untuk perjalanan jauh atau relokasi sementara. Ini membuka peluang untuk melamar pekerjaan di lokasi geografis yang berbeda tanpa biaya perjalanan awal. Interview tatap muka, sebaliknya, mungkin memerlukan perjalanan yang signifikan, terutama untuk posisi di kota atau negara lain.
10. Penggunaan Alat Bantu Visual
Interview online memungkinkan penggunaan alat bantu visual digital dengan lebih mudah, seperti presentasi PowerPoint atau demonstrasi produk digital. Kandidat dapat dengan mudah berbagi layar untuk menunjukkan portofolio atau proyek mereka. Dalam interview tatap muka, penggunaan alat bantu visual mungkin lebih terbatas pada materi fisik yang dapat dibawa ke ruang interview.
Memahami perbedaan-perbedaan ini penting bagi kandidat untuk menyesuaikan strategi dan persiapan mereka. Baik interview tatap muka maupun online memiliki kelebihan dan tantangan masing-masing, dan keberhasilan dalam keduanya bergantung pada kemampuan kandidat untuk beradaptasi dengan format yang diberikan. Dengan persiapan yang tepat dan pemahaman akan nuansa masing-masing jenis interview, kandidat dapat memaksimalkan peluang mereka untuk sukses dalam proses perekrutan.
FAQ Seputar Interview Kerja
Berikut adalah beberapa pertanyaan yang sering diajukan (FAQ) seputar interview kerja beserta jawabannya:
1. Berapa lama sebaiknya saya tiba sebelum jadwal interview?
Sebaiknya tiba 10-15 menit sebelum jadwal interview. Ini memberikan Anda waktu untuk menenangkan diri, merapikan penampilan, dan mungkin mengisi formulir yang diperlukan. Tiba terlalu awal juga bisa menjadi masalah karena bisa mengganggu jadwal pewawancara.
2. Apa yang harus saya lakukan jika saya terlambat?
Jika Anda menyadari akan terlambat, segera hubungi perusahaan dan beri tahu mereka. Jelaskan situasi Anda dan perkiraan waktu kedatangan. Setelah tiba, minta maaf dengan tulus atas keterlambatan Anda. Namun, ingatlah bahwa keterlambatan dapat sangat mempengaruhi kesan pertama Anda.
3. Bagaimana cara terbaik untuk menjawab pertanyaan tentang kelemahan saya?
Ketika ditanya tentang kelemahan, pilih kelemahan yang tidak kritis untuk pekerjaan yang Anda lamar. Jelaskan kelemahan tersebut secara jujur, tetapi fokus pada langkah-langkah yang Anda ambil untuk mengatasinya. Misalnya, "Saya terkadang terlalu detail dalam pekerjaan saya, tetapi saya telah belajar untuk menetapkan prioritas dan mengelola waktu dengan lebih baik."
4. Apakah saya harus membawa salinan resume ke interview?
Ya, sebaiknya bawa beberapa salinan resume Anda. Meskipun pewawancara mungkin sudah memiliki salinannya, membawa salinan tambahan menunjukkan persiapan dan profesionalisme Anda. Ini juga berguna jika Anda bertemu dengan beberapa pewawancara yang mungkin tidak memiliki resume Anda.
5. Bagaimana cara terbaik untuk menjelaskan alasan meninggalkan pekerjaan sebelumnya?
Fokus pada alasan positif untuk pindah, seperti mencari tantangan baru, peluang untuk berkembang, atau keinginan untuk menggunakan keterampilan Anda dalam cara yang berbeda. Hindari berbicara negatif tentang atasan atau perusahaan sebelumnya. Misalnya, "Saya mencari peluang yang memungkinkan saya untuk lebih mengembangkan keterampilan kepemimpinan saya."
6. Apa yang harus saya kenakan untuk interview?
Pakaian yang tepat tergantung pada budaya perusahaan, tetapi aturan umumnya adalah berpakaian satu tingkat lebih formal dari pakaian kerja sehari-hari di perusahaan tersebut. Jika ragu, lebih baik terlalu formal daripada terlalu kasual. Pastikan pakaian Anda bersih, rapi, dan nyaman.
7. Bagaimana cara terbaik untuk menegosiasikan gaji?
Tunggu sampai pewawancara memulai diskusi tentang kompensasi. Lakukan riset tentang kisaran gaji untuk posisi dan industri Anda. Ketika ditanya, berikan kisaran yang realistis berdasarkan penelitian Anda dan pengalaman Anda. Jangan lupa untuk mempertimbangkan keseluruhan paket kompensasi, termasuk tunjangan dan bonus.
8. Apakah saya harus mengirim email terima kasih setelah interview?
Ya, sangat disarankan untuk mengirim email terima kasih dalam waktu 24 jam setelah interview. Ini menunjukkan kesopanan, antusiasme, dan profesionalisme Anda. Gunakan kesempatan ini untuk menegaskan kembali minat Anda pada posisi tersebut dan singkat menyebutkan kembali kualifikasi utama Anda.
9. Bagaimana cara terbaik untuk menangani pertanyaan yang sulit atau tidak terduga?
Jika Anda menghadapi pertanyaan yang sulit, jangan ragu untuk mengambil waktu sejenak untuk berpikir. Jika Anda tidak yakin tentang pertanyaannya, mintalah klarifikasi. Jika Anda tidak memiliki pengalaman spesifik yang diminta, jelaskan bagaimana Anda akan menangani situasi tersebut atau berikan contoh dari pengalaman serupa.
10. Apa yang harus saya lakukan jika saya tidak memenuhi semua persyaratan pekerjaan?
Fokus pada kualifikasi dan keterampilan yang Anda miliki yang relevan dengan pekerjaan tersebut. Jelaskan bagaimana pengalaman Anda dapat ditransfer ke posisi ini dan tunjukkan kemauan Anda untuk belajar dan berkembang. Berikan contoh situasi di mana Anda telah cepat mempelajari keterampilan baru di masa lalu.
11. Bagaimana cara terbaik untuk menjelaskan celah dalam sejarah pekerjaan saya?
Jelaskan celah tersebut secara jujur dan positif. Jika Anda menggunakan waktu tersebut untuk pengembangan diri, pendidikan, atau kegiatan sukarela, sebutkan hal ini. Fokus pada bagaimana pengalaman selama periode tersebut membuat Anda menjadi kandidat yang lebih baik untuk posisi yang dilamar.
12. Apakah saya harus menyebutkan bahwa saya sedang melamar pekerjaan lain?
Jika ditanya, jujurlah tentang hal ini. Ini bisa menunjukkan bahwa Anda adalah kandidat yang dicari. Namun, pastikan untuk menekankan bahwa posisi yang sedang Anda interview untuk adalah prioritas utama Anda dan jelaskan mengapa.
13. Bagaimana cara terbaik untuk menangani pertanyaan tentang ekspektasi gaji?
Lakukan riset tentang kisaran gaji untuk posisi tersebut di industri dan lokasi Anda. Berikan kisaran yang realistis berdasarkan penelitian ini dan pengalaman Anda. Jika memungkinkan, biarkan pewawancara yang pertama kali menyebutkan angka.
14. Apa yang harus saya lakukan jika saya tidak mengerti pertanyaan?
Jangan ragu untuk meminta klarifikasi. Lebih baik memastikan Anda memahami pertanyaan dengan benar daripada memberikan jawaban yang tidak relevan. Anda bisa mengatakan, "Maaf, bisakah Anda menjelaskan lebih lanjut tentang apa yang Anda maksud?"
15. Bagaimana cara terbaik untuk menangani pertanyaan tentang konflik di tempat kerja sebelumnya?
Fokus pada bagaimana Anda menangani konflik secara profesional. Jelaskan situasi secara objektif, tindakan yang Anda ambil untuk menyelesaikan masalah, dan pelajaran yang Anda dapatkan. Hindari menyalahkan orang lain atau berbicara negatif tentang mantan rekan kerja atau atasan.
Memahami dan mempersiapkan jawaban untuk pertanyaan-pertanyaan umum ini dapat membantu Anda merasa lebih percaya diri dan siap menghadapi interview kerja. Ingatlah bahwa kunci utama adalah kejujuran, profesionalisme, dan kemampuan untuk menunjukkan bagaimana pengalaman dan keterampilan Anda sesuai dengan kebutuhan perusahaan.
Advertisement
Kesimpulan
Persiapan yang matang dan pemahaman mendalam tentang proses interview kerja adalah kunci untuk meningkatkan peluang Anda dalam mendapatkan pekerjaan yang diinginkan. Dari persiapan awal hingga follow-up setelah interview, setiap tahap memiliki peran penting dalam membentuk kesan Anda sebagai kandidat yang ideal.
Penting untuk diingat bahwa interview bukan hanya tentang menjawab pertanyaan dengan benar, tetapi juga tentang menunjukkan kepribadian, keterampilan komunikasi, dan kesesuaian Anda dengan budaya perusahaan. Dengan memahami dan menerapkan tips yang telah dibahas, Anda dapat meningkatkan kepercayaan diri dan performa Anda selama proses interview.
Ingatlah bahwa setiap interview, baik yang berhasil maupun yang tidak, adalah kesempatan untuk belajar dan berkembang. Refleksikan pengalaman Anda setelah setiap interview dan gunakan umpan balik yang Anda terima untuk terus meningkatkan kemampuan Anda dalam interview kerja di masa depan.
Â