Akhir Drama Penyanderaan di Sydney, 3 Orang Tewas

3 Orang dinyatakan tewas termasuk penyandera Man Haron Monis. 2 Lainnya yaitu manajer kafe Tori Johnson dan ibu 3 anak Katrina Dawson.

oleh Liputan6 diperbarui 16 Des 2014, 13:17 WIB
Diterbitkan 16 Des 2014, 13:17 WIB
Detik-Detik Penyelamatan Korban Penyanderaan di Kafe Lindt
Polisi bersenjata lengkap membantu tim medis mengevakuasi para korban sandera yang terluka menjauh dari Kafe Lindt, Sydney (16/12/2014). Lebih dari 16 jam beberapa orang menjadi korban penyanderaan yang terjadi di Kafe Lindt. (REUTERS/David Gray)

Liputan6.com, Sydney - Selasa (16/12) dini hari tadi letusan senjata terdengar dari dalam Kafe Lindt di Sydney, Australia di mana seorang pria menyandera belasan orang. Sejumlah sandera berlari keluar dari kafe, kemudian polisi menyerbu masuk sambil melepaskan tembakan.

Seperti ditayangkan Liputan 6 Siang SCTV, Selasa (16/12/2014), usai penyerbuan polisi, 3 orang dinyatakan tewas termasuk seorang pelaku yang diindentifikasi sebagai imigran Iran bernama Man Haron Monis.

2 Korban lainnya adalah manajer kafe Tori Johnson dan seorang pengacara sekaligus ibu 3 anak Katrina Dawson. Sementara 4 orang lainnya luka-luka termasuk seorang polisi yang tertembak di bagian wajah.

Polisi menyatakan teror dan penyanderaan di sebuah kafe di Sydney ini berakhir setelah lebih dari 16 jam berlangsung.

Kepolisian New South Wales menyatakan, serbuan dilakukan setelah terdengar letusan dari dalam kafe. Polisi belum menyebutkan apakah 2 sandera tewas akibat tembakan penyandera atau peluru nyasar polisi.

Penyandera Man Haron Monis diketahui tengah bebas bersyarat terkait kasus pembunuhan mantan istrinya. Ia juga pernah dihukum 300 jam pelayanan sosial karena mengirim surat yang berisi kebencian pada keluarga para tentara Australia yang gugur di Afganistan. Selain itu ia juga menghadapi sejumlah tuduhan pelecehan seksual.

Selasa pagi sejumlah warga meletakan bunga di dekat lokasi penyanderaan sebagai bentuk simpati bagi korban. Bendera juga dipasang setengah tiang di gedung parlemen di Canberra. (Nfs/Mut)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya