24-3-1998: Kasus Penembakan yang Gegerkan AS

Jaksa Jonesboro mengatakan, seandainya bukan karena usia pelaku yang belia, mereka niscaya akan dituntut hukuman mati.

oleh Elin Yunita Kristanti diperbarui 24 Mar 2015, 06:00 WIB
Diterbitkan 24 Mar 2015, 06:00 WIB
Ilustrasi Penembakan
Ilustrasi Penembakan (Liputan6.com/Johan Fatzry)

Liputan6.com, Arkansas - Selasa siang, 24 Maret 1998, sesaat setelah makan siang, alarm kebakaran di sekolah menengah Westside Middle School di Jonesboro, Arkansas, Amerika Serikat meraung-raung.

Murid-murid berhamburan panik ke luar bangunan sekolah. Tak ada yang menyangka, berondongan senjata menyambut mereka dari balik pepohonan -- sekitar 100 yard atau 90 meter dari gedung olahraga.

Empat murid dan seorang guru tewas, semuanya perempuan. Sementara 10 orang lainnya terluka. Geger melanda Jonesboro, sebuah kota kecil berpenduduk 1.500 jiwa.

Amerika pun terguncang. Sebab, penembakan tersebut tak hanya merenggut korban jiwa di sekolah. Yang mencengangkan, pelakunya adalah 2 bocah yang baru berusia 11 dan 13 tahun.

Mitchell Scott Johnson (13) dan Andrew Douglas Golden (11) -- dua pelaku -- ditangkap tak lama setelah kejadian. Bukti-bukti yang ditemukan oleh polisi tak kalah mencengangkan: 13  senjata api yang penuh peluru -- termasuk 3 senapan semiotomatis, dan 200 amunisi. Mobil van curian mereka berisi timbunan perlengkapan seperti anak panah dan sejumlah pisau berburu, juga makanan. Keduanya berencana melarikan diri pascakejadian.

Selama persidangan, Johnson menulis surat berisi permintaan maaf pada keluarga korbannya. "Kami tak berniat menembak siapapun," kata dia. "Kami hanya berpikir untuk menakut-nakuti mereka." Pihak pengacara menyebutnya sebagai anak bermasalah akibat pelecehan seksual yang dialaminya.

Meski dinyatakan bersalah atas 5 dakwaan pembunuhan, Johnson dan Golden hanya ditahan hingga usia mereka mencapai 21 tahun.

Jaksa Jonesboro mengatakan, seandainya bukan karena usia mereka yang belia, mereka niscaya akan dituntut hukuman mati.

Tujuh tahun kemudian, pada tahun 2005, Mitchell Johnson melangkah ke luar dari bui. Usianya sudah 21 tahun saat itu.

Mantan teman sekolahnya, Colby Brooks merasa pembebasan Johnson tak adil. "Ia menewaskan 5 orang dan melukai 15 lainnya," kata dia seperti dikutip dari NBC News. "Pada dasarnya ia melukai perasaan 300 anak di sekolah dan seluruh masyarakat di sini.  

Pada 2008, Johnson kembali berurusan dengan hukum. Ia yang berusia 23 tahun terancam pidana 20 tahun dan denda US$ 250 ribu akibat kepemilikan senjata dan obat terlarang.



Horor penembakan kembali terjadi di AS pada 14 Desember 2012. Adam Lanza, pemuda pemalu yang tak banyak cakap berubah menjadi pembunuh berdarah dingin. Ia memberondong ibunya sendiri, Nancy, serta murid-murid dan sejumlah guru di SD Negeri Sandy Hook, Newtown, Connecticut. Total 26 orang tewas akibat kesadisannya.

Selain penembakan di  Jonesboro, tanggal 24 Maret juga menjadi momentum sejumlah kejadian penting dunia. Pada 1882, Robert Koch mengumumkan penemuan bakteri yang menyebabkan penyakit TBC.

Sementara, pada 1946, puluhan ribu penduduk Bandung membakar tempat mereka tinggalnya untuk mencegah Sekutu dan tentara NICA menguasai kota mereka. Peristiwa itu dikenal sebagai Bandung Lautan Api. (Ein/Riz)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya