Hoverboard Back To The Future Menginspirasi NASA

NASA menemukan cara baru mengendalikan satelit–- menggunakan teknologi hoverboard dari film Back To The Future II.

oleh Indy Keningar diperbarui 04 Sep 2015, 15:22 WIB
Diterbitkan 04 Sep 2015, 15:22 WIB
Hoverboard Back To The Future Menginspirasi NASA
NASA menemukan cara mengontrol satelit terbaru –dengan teknologi serupa yang digunakan pada hoverboard dari film Back To The Future II.

Liputan6.com, Jakarta Film Back to The Future II menampilkan alat transportasi fiktif yang ikonik, yakni Hoverboard. Sebuah alat transportasi berbentuk seperti skateboard atau papan luncur, namun perbedaannya adalah alat ini dapat melaju dengan cara mengambang di udara.

Sayangnya, sampai saat ini kendaraan serupa hoverboard belum menjadi kenyataan, meski banyak yang tertarik untuk menjajalnya. Walau begitu, kendaraan milik Marty McFly ini menjadi inspirasi NASA dalam pembangunan satelit terbaru mereka.

NASA bekerjasama dengan perusahaan asal California, Arx Pax, telah mengembangkan hoverboard di dunia nyata dengan teknologi yang disebut Magnetic Field Architecture (MFA).

satelit cubesats bisa dikendalikan dengan teknologi hoverboards.

Kolaborasi ini bertujuan untuk menemukan cara mengendalikan sebuah satelit yang disebut cubesat, tanpa perlu menyentuhnya.

“Arx Pax dan NASA bekerjasama dalam desain alat yang mampu menarik satu objek dari kejauhan,” ungkap representatif Arx Pax dalam sebuah pernyataan kepada Live Science.

“Alat ini bisa menarik dan mendorong satelit secara bersamaan. Sehingga mampu mengendalikan satelit dari kejauhan dan memudahkan dalam mengambil gambar. Bahkan bisa memperbaiki satelit mikro dan objek luar angkasa lain tanpa kontak fisik.”

satelit cubesats berukuran mungil.

Arx Pax sebelumnya telah membangun teknologi MFA pada mesin dan memanipulasi lahan magnetis, membuat mereka mampu meluncur sambil mengambang di permukaan, seperti gerakan hoverboard dalam film Back To The Future. Salah satu mesin yang menggunakan teknologi ini adalah Hendo Hoverboard, diungkapkan kepada publik oleh Arx Pax Oktober 2014 lalu.

Prinsip serupa bisa diaplikasikan untuk alat kontrol cubesat, yang ukurannya lebih kecil dari kotak susu bubuk.

Kapan kita juga bisa berkendara bebas dengan hoverboard?

Digunakannya teknologi hoverboard dalam pembuatan alat pengendali satelit memicu pertanyaan: apa mungkin bisa menciptakan hoverboard yang bisa
dikendarai manusia? Sayangnya, menurut Neil deGrasse Tyson, saat ini jawabannya tidak.

Dikutip Huffington Post, mengenai apakah mungkin kendaraan serupa hoverboard dijual di pasaran, Tyson mengungkapkan pendapatnya yang tidak optimistik.

“Ada orang-orang yang berusaha membuatnya. Namun, hoverboard yang bisa dikendarai kemana-mana seperti skateboard? Saya rasa itu tidak realistik, karena memerlukan permukaan khusus,” ungkapnya.

Karena memerlukan dua permukaan magnetik untuk teknologi hoverboard berfungsi, hal ini tidak menutup kemungkinan dibangunnya taman-taman khusus hoverboard, menurut Tyson.

“Saya bisa membayangkan ada hoverboard di lokasi-lokasi tertentu,” ungkap Tyson. “Di mana teknologi dan ilmu fisika-nya bisa bekerja dengan pemilihan permukaan lantai yang tepat.”

Sementara itu, seorang entrepreneur asal California sedang dalam tahap mendanai pembuatan hoverboard dengan satu roda, yang jika berhasil akan
dipasarkan dengan harga $4000 (Rp. 5,7 juta).   

One-Wheeled Hoverboard

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya