Liputan6.com, Saint Hilaire du Touvet - Ada-ada saja aksi manusia menentang bahaya dan memicu adrenalin. Seperti yang dilakukan Tancrede Melet, dan pasangan aksi ekstrem-nya, Julien Millot, yang tergabung dalam tim Flying Frenchies.
Tancrede dan Julien memutuskan berjalan di Saint Hilaire du Touvet, setelah mendapatkan ide ini dari tahun lalu. Namun, karena sulitnya pengoprasiannya, aksi ini membutuhkan banyak persiapan termasuk penambatan balon udara ke tanah, untuk mencegahnya terbang terlalu jauh, dilaporkan dari Caters News.
Baca Juga
Advertisement
Tancrede mampu menyelesaikan aksinya berjalan di sepanjang tali itu. Ia hanya jatuh satu kali di tengah-tengah tali yang menghubungkan dua balon udara. Namun, karena kondisi angin, Julien tidak sanggup mengikutinya.
Aksi nekat ini menjadi bagian dari festival paragliding tahunan, di Utara Grenoble. Saat ini, festival sudah memasuki tahun ke-42 diselenggarakannya.
Pierre Chauffour, seorang fotografer yang tertarik dengan balon udara mengabadikan keseluruhan pertunjukan. Termasuk momen membuat gelisah saat Tancrede jatuh dari kawat, yang dijepretnya di menit-menit terakhir.
"Seluruh proyek ini sangat dulit, perlu banyak waktu untuk merencanakannya. Untuk yakin bahwa balon udaranya tidak menjauh, keduanya ditambatkan di tanah," kata Pierre.
Karena cuaca, aksi ini sempat ditunda. Keduanya seharusnya melakukannya pada Sabtu malam. Namun anginnya terlalu kuat. Pada hari Minggu, mereka berhasil menyelesaikannya, tepat sebelum tengah malam. Anginnya membuat kesulitan.
"Tancrede berhasil menyebrang dengan tali, dengan sekali jatuh di tengah-tengah. Namun Julien tidak menyelesaikannya tepat waktu karena anginnya terlalu kuat." (Ikr/Rie)