Liputan6.com, North Carolina Insiden penembakan di kampus ASÂ terjadi kembali. Kali ini tragedi terjadi di kampus Winston-Salem State University (WSSU) North Carolina, AS. Penembak berhasil menewaskan salah satu mahasiswa tingkat akhir jurusan komunikasi dan teknologi, Anthony White. Salah seorang mahasiswi juga dilaporkan terluka.
Menurut pihak universitas, penembakan terjadi pada pukul 01.20 waktu setempat.
Baca Juga
"Korban adalah mahasiswa kami, tetapi pelaku dipercaya bukan mahasiswa kami. Kampus telah disisir, meskipun pelaku disinyalir berhasil kabur," tutur juru bicara kampus, Aaron Singleton, seperti dilansir CNN, Minggu, 1 November 2015. Pihak kampus juga telah memberi peringatan kepada para mahasiswanya untuk menghindari daerah sepi dan tetap berada di ruangan.
Advertisement
Acara wisuda pun dibatalkan hingga pemberitahuan selanjutnya.
Polisi Winston-Salem mengatakan bahwa mereka mencari penembak, Jarret Jarome Moore.
Korban, Anthony White, dikenal sebagai mahasiswa yang gigih dalam menyelesaikan kuliahnya. Hal itu terlihat dari Twitter-nya pada beberapa bulan terakhirnya.
"Mama, lihat! Aku akan membuat mimpi jadi kenyataan," tulisnya dalam akun @ANT_864 pada 27 September 2015. Kicuan terakhirnya ia tulis pada Jumat malam tentang gigihnya ia membuktikan diri untuk lulus kuliah.
"Banyak orang meragukanku. Aku tahu, keberhasilanku lulus kuliah bisa membunuh mereka. Mereka pikir aku akan berakhir di penjara. Well, mission never complete!" tulisnya seperti dilansir dari Daily Mail.Â
Hingga kini polisi belum mengetahui motif penembakan. WSSU sendiri adalah kampus bersejarah bagi komunitas kulit hitam di Winston-Salem, North Carolina.Â
Tragedi penembakan kali ini menambah daftar panjangnya insiden senjata api di kampus. Sebelumnya, masih di North Carolina, di kampus North Carolina Central Uni, Durham, seorang penembak melepaskan rentetan peluru di kampus itu. Untungnya tidak ada korban jiwa, kendati ada satu orang siswa yang terluka.
Kasus penembakan di kampus yang paling mengejutkan terjadi di Oregon. Pelaku Chris Harper Mercer menghujani peluru saat kuliah sedang berlangsung. Sepuluh orang tewas dalam peristiwa itu yang terjadi pada awal Oktober lalu. Â (Rie/Ein)**