Liputan6.com, London - Banyak yang berpikir bekerja di gorong-gorong sungguh menjijikkan dan bau. Jangan harap bisa pulang ke rumah dengan 'wangi bunga'.
Namun, ternyata bau kotoran manusia tidak seburuk seperti yang kita duga. Hal itu dikatakan oleh Nick Fox, seorang manajer proyek untuk gorong-gorong pembuangan di kota London.
Baca Juga
Pasalnya tempatnya bekerja harus bersentuhan langsung dengan kotoran manusia dan sisa-sisa sampah rumah tangga di bawah selokan kota London.
Advertisement
Baca Juga
"Baunya lebih seperti kompos. Dan rasanya seperti tengah berdiri di dalam aliran berwarna cokelat yang tingginya tidak jauh lebih tinggi dari pergelangan kakimu," ucap Fox, seperti dilansir dari Independent, Rabu 20 Agustus 2016.
Anehnya lagi, pekerjaan membersihkan kotoran manusia ini menurutnya tidak terlalu buruk dibandingkan harus berurusan dengan "fatbergs" alias sesuatu yang tidak jatuh ke dalam gorong-gorong dan menempel di saluran toilet, seperti limbah minyak, tisu basah, dan benda lainnya yang tidak bisa terurai.
"Bau fatberg sangat berbahaya. Bahkan untuk pembersih gorong-gorong yang memiliki tubuh fit, ia tetap harus menahan nafas dan melawan mual," kata Fox yang setiap harinya harus berjam-jam membersihkan lorong bawah tanah sepanjang 100 meter di bawah Kota London.
Cara untuk mengatasi bau busuk yang menyengat, Fox dan kesebelas timnya memakai baju berbahan plastik yang bisa langsung dibuang ke tempat sampah setelah pergantian shift dan mandi.
Ada hal lain yang membuat Fox sangat mencintai pekerjaan ini. Fox mengaku ia kagum akan keindahan dinding gorong-gorong yang berusia 150 tahun.
"Kami sedang melihat 1 dari benda-benda bersejarah peninggalan jaman Victoria, yaitu beberapa tembok batu yang ada di sekitar pipa pembuangan. Sangat mengagumkan! Sayang sekali tidak ada yang menyadarinya," ucap Fox.
Hal yang sama juga dirasakan oleh Danny Brackley (26). Selama 4 tahun bekerja sebagai petugas inspeksi gorong-gorong di kota London, Danny mengaku seperti menemukan petualangan sebuah baru.
"Saya seperti menjadi seorang arsitek di sana karena dapat melihat banyak desain bangunan  bersejarah dalam terowongan," kata Danny, seperti dilansir dari thameswater, Kamis (21/1/2016).
Namun berbeda dengan Martin Wall (47). Pria kelahiran Chelmsford, Essex, Inggris ini telah menekuni pekerjaan sebagai pembersih selokan selama 26 tahun.Â
Baginya bekerja di gorong-gorong Kota London adalah pekerjaan yang paling kotor dan paling tidak menyenangkan di dunia. Â Limbah minyak yang bercampur dengan tisu basah membuat baunya sangat menjijikan dan sangat sulit untuk dibersihkan karena telah mengeras. Bahkan ratusan gigi palsu tak jarang ia temukan.
"Saya tidak tahu bagaimana bisa ada di sana. Hingga kini saya sudah temukan ratusan gigi palsu," kata Martin.
Sementara bagi Vince Minney yang telah bekerja selama 17 tahun membersihkan saluran air kotor London mengatakan, bagian terbaik dari pekerjaan ini adalah ia bisa bertemu orang-orang baru.
Terburuknya, Vince mengaku semakin banyaknya lemak dan sisa-sisa sampah rumah tangga yang menumpuk di gorong-gorong.
Â