Liputan6.com, Tel Aviv - Perdana Menteri Israel Benyamin Netanyahu mengumumkan keinginannya untuk membentengi Israel dengan pagar.
Ia berdalih, itu dilakukan untuk melindungi negaranya dari infiltrasi Palestina dan warga di seputar negara-negara Arab yang ia deskripsikan sebagai 'binatang liar'. Keinginannya itu ia utarakan saat melakukan kunjungan ke perbatasan Israel di selatan.
Baca Juga
Netanyahu mewanti-wanti bahwa proyek itu akan menghabiskan dana jutaan dolar. Namun, ia meyakinkan bahwa pagar adalah satu-satunya solusi agar Hamas tidak menginfiltrasi terowongan di Gaza.
Advertisement
"Di lingkungan kita, seharusnya, kita harus melindungi diri sendiri dari binatang liar," ujar Netanyahu seperti dilansir dari The Guardian, Rabu (10/2/2016).
"Nantinya, saya harus melihat, akan ada pagar mengelilingi Israel. Kita akan mengelilingi Isreal dengan pagar, dengan batas," tambahnya lagi. Ia juga mengatakan pemerintahnya berencana menutup jarak tembok pemisah di perbatasan sepanjang Tepi Barat.
Baca Juga
Tembok pemisah itu merupakan warisan PM Ariel Sharon yang awalnya ditujukan untuk mengurangi angka kekerasan. Namun, gagal. Gelombang kekerasan antara Israel dan Palestina kembali menerjang pada Oktober tahun lalu.
Namun, proposal Netanyahu banyak ditentang oleh kabinetnya sendiri, terutama oleh menteri pendidikan, Naftali Bennett.
"Perkataan PM hari ini adalah tentang kita butuh pagar. Kita justru membungkus diri ini dengan pagar. Di Australia di New Jersey mereka tak memerlukan itu," ujar Bennett.
Keinginan Netanyahu dilontarkan setelah ia mendatangi perbatasan Yordania dekat Laut Merah kota Eliat. Di lokasi itu, Israel berencana juga membangun bandara internasional.
Bandara itu sendiri telah menghabiskan dana sebesar US$77 juta. Sebelumnya, Israel telah membangun pagar di perbatasan dengan Sinai, Mesir.